Without you (Jungie)

1.9K 223 21
                                    


"Kwon, kau sudah bangun?"

"Kwon, kau mendengar ku tidak?"

Sayup - sayup aku mendengar suara Minjung yang memanggilku. Aku ingin membalas panggilannya tapi untuk mengeluarkan suara saja rasanya aku tidak kuat. Lemas sekali.

"Hei ayo bangun sudah siang, Kwon Soonyoung!!!"

"Eung... Hmm" aku hanya mampu meleguh lemah. Dari depan pintu kamar aku mendengar suara langkah kaki mendekat, dan aku yakin itu Minjung.

"Bangun Kwon, apa kau tidak sekolah?"

"Soonyoung-ah"

Aku sakit, tubuhku sangat lemas, mengeluarkan suara saja aku tidak sanggup. Tolong jangan ganggu aku Minjung-ah.

"Ommo!"

Anak ini, tidak bisakah dia sehari saja tidak berisik?
Aku sedang tidak enak badan, sedang sakit.
Baiklah abaikan saja dia.

"Kwon kau sakit?"

Bodohnya...

"Eungh" ingin rasanya aku berkata panjang untuk mengomentari pertanyaan bodohnya, tapi sayang tubuh ini sangat lemas, lagipula saat mataku terbuka untuk sekedar melihat cahaya dari lampu kamar yang  aku temukan justru semburat wajahnya yang tidak seperti biasa, aku tidak yakin, tapi... Apa dia sedang mencemaskanku?

"Jungie badanku kedinginan" itulah kalimat terpanjang yang bisa ku keluarkan pagi ini dan kalimat pengalih dari pemikiranku yang panjang tadi.

"Dingin? Iya iya aku ambilkan selimut tambahan ya, tunggu sebentar"

Aku mendengar suara kaki berlari meninggalkan kamar.

Anak itu sigap sekali...

Dia tidak akan terlambat sekolah kan walau hari ini harus pergi seorang diri?

Tidak akan kan?

.
.
.
.

"Kwon, masih dingin?"

Ah Minjung datang lagi.

Sebenarnya aku ingin menjawab pertanyaan Minjung, tapi membuka mata saja berat sekali rasanya, apalagi memgeluarkan suara.
Lemah sekali kau Kwon Soonyoung.
Memalukan.

Aku bisa merasakan hangat disekitar tubuhku, selimutnya sudah datang rupanya.
Terima kasih Minjung...
Andai aku kuat mengatakannya langsung...

"Ya Tuhan panas sekali, kenapa kau bisa selemah ini Kwon? Padahal hanya makan 2 box ice cream, aku bahkan bisa menghabiskan 5 box sekaligus dengan tubuh tetap sehat keesokkan harinya. Dasar kau lemah, bagaimana bisa kau terpilih menggantikan Seungcheol oppa kalau dengan 2 box ice cream saja kau tumbang, hiks pabo hiks, ya kenapa aku menangis? hiks"

Minjung?

Menangis?

Kenapa dia menangis?

"Ya sebenarnya aku ini kenapa? Cepatlah sehat hiks, kalau seperti ini aku harus berangkat sekolah dengan siapa Kwon? Paman Han? Kau membuat paman Han repot saja pabo hiks"

Aku bisa merasakan sebuah handuk hangat diletakkan diatas kepalaku. Ini terasa lebih baik, tidak sedingin tadi.
Minjung mengompres ku dengan air hangat rupanya.
Tapi kenapa dia melakukannya sambil menangis?

Minjung betul - betul menangis?

"Ka..kau kenapa?" aku berusaha mengumpulkan kekuatanku untuk melihat apakah Minjung benar - benar menagis atau hanya pendengaranku saja yang sedang bermasalah.
Dan aku menemukan mata tergenang air mata sedang menatapku.

MANSAE !!! [Seventeen : Hoshi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang