Ex?

4.2K 370 8
                                    

Seminggu sudah berlalu semenjak kedatangan anak baru di sekolahku yang tidak lain adalah seorang wanita yang dijodohkan untuk ku. Dan selama seminggu full ini pula aku selalu dihujani oleh pertanyaan mengenai kabar Minjung dikelas oleh eommaku tersayang.

Apakah Minjung dapat bersosialisasi dengan baik? 

Apakah Minjung sudah mempunyai teman dekat? 

Apakah Minjung membawa bekalnya ke sekolah? 

Haruskan eomma membuatkan Minjung bekal?  Orangtuanya begitu sibuk, bukan? 

Soonyoung-ah kau harus banyak memperhatikan Minjung!

 
Dan hal paling sepele namun merepotkan yang eomma sampaikan adalah "Sampaikan salam eomma pada Minjung, ne."

Dan hal itu membuatku terpaksa berinteraksi dengannya demi menyampaikan pesan eomma setiap hari. Ya setiap hari sampai aku jenuh.
Sampai suatu hari...

"Soonyoung-ah,  apa eommanim tidak menitipkan salam lagi untuk calon menantunya ini?"

Mwo-ya?!?  Apa anak ini ingin sekali menjadi menantu di keluarga Kwon?

"Aniyo, eomma berangkat ke jepang semalam untuk mengunjungi noona. Wae? "

"Oh begitu. Kalau begitu kali ini eommaku yang menitipkan salamnya untukmu,  dan ini eomma membuatkan bekal untuk kita. Satu untukmu dan satu untukku. Cha... "

Waah... Aku benar - benar terkejut. Baru kali ini ada seseorang yang membawakanku bekal, bahkan eommaku sendiri malas membuatkanku bekal. Tapi yang aku heran eomma tidak pernah bosan untuk menawarkan diri untuk membuatkan bekal untuk calon menantunya ini.

Aku harus bilang apa pada teman - teman bila mereka mendadak melihatku memakan bekal yang dibungkus rapi begini?

"Kau bisa bilang itu masakkan eommanim, jangan katakan itu bekal dariku. Arraso?" ucap Minjung seolah baru saja membaca isi kepalaku

Dan setelahnya Minjung meninggalkanku sendirian. Pagi ini kelas memang masih sepi, karna itulah aku dan Minjung bisa leluasa berbicara. Belum banyak anak yang datang, dan yang terutama sahabatku Wonwoo yang pemalas belum datang, jadi aku aman.

.
.
.

Sepertinya selama seminggu ini aku memang banyak berurusan dengan Minjung. Dimulai dari pertanyaan eomma tentang kabarnya, titipan salam untuknya, kewajibanku sebagi ketua kelas untuk memperkenalkan sekolah ini padanya, bahkan dengan sendirinya dia selalu datang dan meminta tolong padaku tanpa sungkan - sungkan. Ya harus kuakui dia masih baru disini,  dan sejauh ini hanya aku yang sudah dia ketahui. Ya, ketahui sebagai alasan kepindahannya kesini.

Bahkan beberapa kali Minjung bergabung denganku,  Wonwoo,  Jennie, dan Jun untuk makan siang di kantin. Harapan orangtua kami untuk lebih sering berinteraksi terkabul!

"Soonyoung-ah"

Lamunanku tersadarkan oleh suara Jennie yang memanggilku.

"Ne? Wae Jennie-ah?"

"Apa kau melihat Minjung? Aku ingin mengajaknya makan siang di kantin tapi tiba - tiba dia menghilang" entah apa yang ada dipikiran anak ini, kenapa harus menanyakan keberadaan Minjung padaku?  Memang kami terlihat selalu bersama?

MANSAE !!! [Seventeen : Hoshi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang