Forget it!

1K 147 26
                                    

Sudah hampir sebulan penuh aku dan Soonyoung selalu bersama. Ya selalu bersama.

Dimulai dari pagi hari dia datang menjemputku, kemudian bersama di dalam kelas, jam istirahat dan berlanjut hingga pulang ke rumah. Iya ke rumah, kalian pasti heran bagaimana bisa seorang Kwon Soonyoung yang seharusnya berlatih keras untuk pertandingan karatenya justru bisa mengantarku dan itu setiap hari tanpa ada absen.

Entah bagaimana dia mengatur jadwalnya, atau mungkin dia tidak latihan?

Hua daebak kalau dia sampai tidak latihan hanya karna mengantarku pulang. Apa pentingnya diriku?

"Ayo pulang"

Sama seperti biasanya, sesuai perjanjian kami atau lebih tepatnya permintaanku. Kami akan bertemu di parkiran bila suasana parkiran kira - kira sudah sepi dari anak - anak yang pulang dengan mobil seperti kami.

Aku tidak mau kebersamaan kami yang hampir dari pagi hari sampai sore hari menjadi gosip besar bila anak - anak di sekolah melihat kami pulang bersama.

Mengenai pagi hari saat berangkat, kami sudah sepakat sama seperti saat aku menumpang di rumah Soonyoung dulu. Aku akan diturunkan tidak jauh dari sekolah, dijalanan yang sepi. Begitulah, aku sangat takut jadi pembicaraan publik.

Melihat dari sisi Soonyoung yang terkenal karna ketua karate dan aku anak pindahan baru yang cantik dan terkenal. Bisa dibayangkan bukan bila kami digosipkan berkencan akan seperti apa jadinya?

Big issue!

"Soonyoung-ah"

"Hmm"

"Kau... Kau apa tidak ada kegiatan karate hari ini?"

"Tidak, kenapa?"

"Hmm tidak, apa klub karate mu selama sebulan ini memang selalu tidak ada kegiatan atau semacam latihan?"

"Ne?"

"Bukannya kau selalu mengantarku seusai jam sekolah? Lalu bagaimana dengan latihanmu?"

"Ah itu, aku tetap latihan kok"

"Mwo? Bagaimana bisa?"

"Setelah mengantarmu aku kembali lagi ke sekolah?"

"MWO JINJAAA?!!!"

"Ah wae? Kenapa harus berteriak?"

"Tentu saja karna aku kaget bodoh! Yang benar saja kau mengantarku pulang lalu kembali ke sekolah lagi?! Perjalanannya tidak sebentar Kwon!!!"

"Lalu?"

"La-lalu... Lalu kau bilang?!!!"

"Ya bisakah kau berhenti berteriak?!"

"Shiro!"

"Aku melakukannya karna mau, lalu kenapa kau harus marah?"

"Kenapa aku harus marah? Aku tidak marah, aku hanya mencemaskan kesehatanmu pabo! Bagaimana kalau kau kelelahan dan jadi tidak bisa ikut serta dalam pertandingan karate yang tinggal minggu depan Kwon Soonyoung?!!!"

"Cemas?..."

"Ommo!!! Pertandinganmu minggu depan?! Itu artinya tinggal 7 hari lagi?!"

"Hmm lalu?"

"Aish aku benci sekali berbicara denganmu"

"Mian"

Kenapa malah minta maaf? Harusnya dia marah karna aku telah marah padahal dia sudah berbuat baik mau mengantar dan menjemputku, bukankan itu artinya aku tidak menghargai usahanya?

"Aku melakukannya karna aku takut bila sewaktu - waktu supir keluargamu tidak bisa datang menjemput, dan Seungcheol hyung yang akan datang menawarimu tumpangan"

Ne?

"Apa aku berlebihan?"

"Kenapa kau harus takut?"

"Karna... Karna sekarang kau adalah tunanganku, apa ada alasan lain?"

Hanya karna itu?

"Bukannya kita sama - sama membenci pertunangan ini?"

"Nde?"

"Bagaimana dengan Jung Eunha? My Eunha, yang dikontakmu?"

"Kau?"

"Ah sudah sampai ya! Terimakasih Kwon atas tumpangannya, hati - hati menyetirnya bila nanti kau kembali ke sekolah"

"..."

"Mulai besok, kau tidak perlu datang lagi untuk menjemputku juga mengantarku. Paman Lee baik - baik saja, dia selalu ada untuk keluargaku, kau tidak perlu khawatir Seungcheol oppa akan mengantarku. Fokuslah pada pertandingan karatemu, semoga berhasil Soonyoung-ah, hwaiting!!!"






























Sakit.

Sakit sekali rasanya setelah mengetahui dia melakukan hal ini sebatas karna kami sudah bertunangan.

Ku pikir yang kemarin itu dia bersungguh - sungguh.

Belajar membuka hati katamu Kwon Soonyoung?

Lupakan saja!

Tbc.

Yang nungguin mansae, Soonyoung datang mengisi malam minggu teman - teman yuhuuu!!!

Yang jomblo angkat tangan🙋

Biar diapelin Soonyoung wkwkwk

MANSAE !!! [Seventeen : Hoshi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang