My holiday

777 74 30
                                    

"Hyung, kau baik - baik saja?"

"Eoh? Lee Chan, wae?"

"Hyung kau terlihat murung sejak keberangkatan kita kemarin"

Hari ini sudah hari ke dua aku bersama beberapa teman merayakan liburan kami dengan menginap di pulau private milik keluarga Lee Jihoon teman angkatanku yang sekelas dengan Seokmin.

Kami mengajak beberapa teman yang dekat agar berlibur bersama. Tapi keberadaanku disini sebenarnya tidak benar - benar bisa kunikmati karna kejadian tidak mengenakkan dengan Minjung akhir pekan kemarin.

"Mau berkeliling hyung?"

Entahlah, aku malas melangkahkan kakiku kemana pun. Rasanya masih ada sesuatu yang mengganjal.

"Baiklah" tapi terus berdiam diri dan tidak melakukan apa pun akan membuat liburan ini percuma. Baiknya aku akan melupakan sejenak masalah kemarin. Maaf Minjung-ah.

.
.
.

"Bagaimana hyung? Lebih baik daripada berdiam diri terus di kamar bukan?" Seru Lee Chan yang telah berhasil membawa Soonyoung keluar dari kamar inapnya.

"Hahaha terima kasih Chan-ah, aku merasa lebih baik"

"Sepertinya ujian kalian sangat sulit sampai - sampai membuatmu terus memikirkannya ya hyung?"

"Ah tidak juga, hanya saja aku memang sedikit memikirkan hasilnya" Soonyoung terpaksa berbohong tentang apa yang menjadi bahan pemikirannya. Tidak mungkin juga dirinya mengatakan bahwa Minjunglah yang menjadi pokok pemikirannya sekarang. Terlalu manis, bukan Soonyoung sama sekali.

"Hahahaha seperti bukan dirimu saja hyung. Sejak kapan kau memikirkan nilai ujian?"

"Ne? Apa selama ini aku secuek itu?"

"Nde? Hahaha aku pikir kau memikirkan noona kekasihmu itu"

Ah tepat sekali tebakkan Lee Chan.

"Wah benar ya? Hei hyung kenapa jadi diam? Apa tebakkan ku benar ya?"

"Ani, kau ini bicara apa? Ayo berkeliling lagi"

"Ah baiklah"

Bukannya Soonyoung tidak mau jujur dengan keadaannya sekarang, hanya saja, mengakui dirinya sedikit merindukan wanita yang beberapa hari lalu sudah menjadi mantan kekasihnya rasanya percuma. Minjung tidak ada bersama dirinya disini.

Liburan mereka di pulau private milik keluarga Jihoon ternyata tidaklah benar - benar hanya gerombolan siswa dari sekolah Soonyoung saja, ada beberapa turis baik dari dalam maupun mancanegara.
Luar biasa, batin Soonyoung.

Mengingat Jihoon yang nyaris sempurna dengan kemahirannya mampu memainkan banyak alat musik, belum lagi suaranya yang juga merdu, dan... dan lihat kekayaan keluarga pria itu. Kalau menjadi wanita mungkin Soonyoung sudah jatuh pada pesona dan materi Jihoon sejak awal bertemu, dan untungnya dia terlahir sebagai seorang pria normal.

Mengingat Jihoon, Soonyoung kembali teringat Minjung.

'Ah wanita itu kenapa selalu tiba - tiba muncul?'

Minjung yang terlihat pasif dalam berorganisani dan nampak bertolak belakang dengan Soonyoung, sebenarnya cukup aktif menjalani klub teaternya bersama Jihoon dan Seungkwan, ah ya dan Seokmin.

Dulu, saat beberapa kali Soonyoung menjemput kekasih, ehm mantan kekasihnya itu ke ruang klub teater, Soonyoung kerap kali menemukan Minjung yang terlihat sibuk sekali mendiskusikan sesuatu dengan Jihoon, atau mungkin terlihat mencari nada dengan gitar ditangan Jihoon, atau mungkin keduanya yang sedang berlatih vocal semacam pecah suara, dan jangan lupa tatapan tidak suka Jihoon setiap kali Soonyoung datang dan membuat Minjung mengalihkan pandangannya pada sang tunangan. Untuk yang satu itu Soonyoung cukup bangga dengan dirinya yang dianggap keberadaannya.

"Ewh"

"Wae?"

Terlalu asik mengingat mantan, Soonyoung jadi tidak terlalu memperhatikan sekitar, tidak seperti Lee Chan yang sudah muak dengan sepasang kekasih yang berawal berpelukan kemudian melakukan ciuman di depan umum, dan tepatnya hanya berjarak lima langkah dari mata suci Lee Chan.

"Ah mata sucimu jadi ternodai ya" goda Soonyoung

"Aku tidak sama seperti kalian yang mengabaikan adat ketimuran hyung"

Jleb.

Soonyoung jadi terpaksa mengingat bagaimana dirinya dan Minjung yang mendadak berciuman di depan Seungcheol hanya karna Soonyoung geram akan Minjung yang mengabaikan dan menghindari dirinya, dan terjadilah insiden tanpa rencana itu.

Adegan ciuman dan kabar mereka berpacaran. Lagipula tidak sulit juga meresmikan hubungan mereka sebagai kekasih bila mengingat mereka memang memiliki hubungan yang lebih mengikat.

"Adat ketimuran ya..."

Kemudian Soonyoung kembali kemasa disaat dirinya yang begitu berkorban demi Minjung selalu bersama dirinya, baik berangkat maupun sepulang sekolah, mengingat status hubungan mereka dan tentunya Soonyoung sekarang sadar, dia membenci kedekatan Minjung dan sang mantan kekasih. Jadi sebelum Seungcheol muncul, lebih baik sudah ada dirinya disisi Minjung.

Soonyoung tersenyum mengingat itu semua.

Disebelah dirinya masih ada Lee Chan yang setia menemani dirinya berjalan - jalan dan saat ini sudah berjalan menuju seorang penjual gulali, memesankan gulali untuk dirinya dan tentunya Soonyoung.

"Hyung mau yang rasa apa?"

"Ne? Samakan saja dengan punyamu"

Soonyoung memperhatikan Lee Chan yang mengantri dari jauh, Lee Chan... ah rasanya jadi ingat seseorang lagi bila melihat anak itu.

Selama ini Soonyoung selalu berpamitan dan titip pesan pada juniornya yang satu itu, Lee Chan dapar diandalkan dan begitulah Soonyoung mempercayai Lee Chan dan pergi mengantar Minjung pulang sekolah. "Gomawo Chan-ah"

Mengingat latihan karate yang selalu ditinggal demi Minjung, Soonyoung jadi kembali kepada momen dimana dirinya menemukan wajah pucat Minjung yang rela datang kepertandingannya demi memberinya semangat, dan rasanya itu menjadi momen paling membahagiakan yang Soonyoung pernah rasakan selama hidupnya.

"Hyung ini gulalinya"

"Aigoo, gomapta~"

"Ne~ habiskan hyung, agar harimu menjadi manis seperti gulali ini"

Soonyoung tersenyum mendengar ucapan bijak dari Lee Chan. "Begitu ya?"

'Harusnya aku memakan gulali ini dihari terakhir kami bertemu, mungkin hubungan kami pun dapat berakhir manis'

Soonyoung membatin bersamaan dengan tangannya yang bebas mengecek layar handphonenya, berharap seseorang menghubunginya namun nihil. Dan lucunya dirinya justru berakhir dimenu galeri melihat tangkapan terakhir dari kamera dihandphonenya, merasa perlu melihat sosok itu walau hanya melalu foto kamera. Wanita berisik yang selalu tidak sabar diantar pulang.

 Wanita berisik yang selalu tidak sabar diantar pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Bogoshiposo Jungie-ya'

Tbc.

JANTAN DONG KWON,
CHAT DULUAAAAN !!!!

KZL KAN GUA NGETIKNYA WQWQWQWQQQ

YOK VOTE, KOMEN, HINA SOONYOUNG JUGA BOLEEEH 🤣🤣🤣

MANSAE !!! [Seventeen : Hoshi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang