Exchange

1.7K 216 26
                                    

Hari ini benar - benar berjalan begitu lambat bagi kedua insan yang saat ini sedang terpisah oleh jarak antara rumah dan sekolah. Hanya beberapa kilo memang, tapi berhasil membuat keduanya seperti pasangan ldr yang terpisah oleh bentangan samudra.

Di sekolah yang wanita tidak henti - hentinya menahan kantuk yang datang terus - menerus, berusaha menahan matanya agar bisa fokus ke arah guru yang sedang mengajar, dan di sisi lain di kediaman keluarga Kwon yang pria terus - terusan berusaha untuk terlelap agar bisa beristirahat dan segera sehat. Karna hal utama yang dibutuhkan orang sakit memang istirahat, bukan?

Entah apa yang keduanya pikirkan hingga terus - terusan merasa gelisah tak karuan.
Dan berbalik dari kebutuhan satu sama lain. Disaat yang satu butuh tidur dia justru terjaga. Disaat yang lain butuh fokus terjaga justru tidak bisa menahan kantuk.

"Minjung-ah jangan tidur, nanti Kim saem menegurmu" tegur Kim Jennie pada sahabatnya yang menopang dagu agar kepalanya tetap fokus ke depan.

"Ah ne Jennie-ya, gomawo"

Berkali - kali seorang Park Minjung berusaha menahan kantuknya agar tidak terlelap, mulai dari merubah posisi duduk, menopang dagu, menghisap permen hingga dengan extrim menjambak rambutnya agar tetap terjaga tapi tetap saja matanya terasa begitu berat hingga usahanya berakhir sia - sia.

"Park Minjung... Park Minjung..." panggil sang guru pada muridnya yang sudah tertunduk terlelap.

"Minjung-ah, Minjung-ah palli irrona" senggol Jennie pada lengan Minjung agar wanita itu terusik dari tidurnya. Jennie panik saat semua mata memandang ke arahnya dan teman sebangkunya yang sudah menempelkan kepala di meja dengan damai.

"Park Minjung!" teriak Kim saem yang datang semakin mendekat, melihat sang murid belum juga berpindah posisi dari meja yang jadi bantalan kepala.

"Ne? Ah ne?! Eoh ne saem maafkan saya" mendengar namanya sekali sebut dengan jarak yang sangat dekat membuat Minjung terbangun dengan panik.

"Saya sungguh - sungguh minta maaf saem"

"Kau sakit nak? Wajahmu pucat sekali"

Baru saja terbangun dari tidur lelapnya Minjung dibuat terkejut dengan pertanyaan gurunya, bagaimana bisa tiba - tiba Minjung yang sehat dari pagi tadi tiba - tiba berwajah pucat belum ada setengah hari belajar disekolah.

"N-ne saem?"

"Jennie-ah bawa Minjung ke UKS sekarang ne"

"N-ne saem" sahut Jennie yang turut bingung namun diam - diam bersyukur setidaknya dia dan Minjung terbebas dari pelajaran Kim saem yang membosankan.

"Permisi saem" ucap keduanya.

"Ne, baiklah kita lanjutkan. Sampai dimana tadi, ketua kelas?" seperti biasa, Kim saem senang sekali menanyakan sudah sampai dimana materi yang dia baru saja jelaskan, untuk melihat apakah anak muridnya menyimak dia mengajar atau tidak.

"Soonyoung tidak masuk saem" sahut Jeon Wonwoo selaku teman sebangku sang ketua kelas.

"Ne? Ketua kelas tidak masuk? Apakah sakit Jeon?"

"Ne saem"

"Ya ampun, sepertinya perpindahan musim ini membuat daya tahan kita menurun anak - anak, kalian harus menjaga kesehatan kalian ne, jangan sampai tumbang seperti Soonyoung dan Minjung, arra?"

"Ne saem" jawab para murid serempak




"Soonyoung sakit dan kemudian Minjung sakit... Apa mungkin?..." - Jeon Wonwoo

.

.

.


"Sebenarnya aku sakit apa ya ampun!!! Badanku menggigil dan tubuhku sangat lemas, tapi untuk beristirahat tidur saja mata ini tidak bisa!!! Eomma anak mu sakit eomma!!! Hiks..."

Ditempat lain, tepatnya dikediaman keluarga Kwon, anak laki - laki satu - satunya keluarga Kwon itu terus gelisah memutar tubuhnya dengan tidak tenang. Berusaha mencari posisi yang nyaman untuk bisa tidur terlelap, tapi nihil. Usahanya tidak membuahkan hasil.

Memejamkan mata pun dia tetep tidak bisa tidur nyenyak.

"Lebih baik aku kebawah, mungkin menonton drama melow bisa membuatku mengantuk"

Dengan selimut tebal, Soonyoung berjalan perlahan menuruni anak tangga menuju ruang keluarga untuk memenuhi idenya agar bisa tidur.

"Tuan muda, ada yang bisa saya bantu?"
Melihat Soonyoung menuruni tangga dengan hati - hati, membuat bibi Han berpikir Soonyoung membutuhkan sesuatu.

"Ne? Tidak bibi, aku hanya bosan terus - terusan di kamar. Aku mau melihat acara di tv dulu hehehe"

"Tapi dokter Lee menyuruh tuan beristirahat bukan?"

"Eoh? Ne tidak papa, aku lelah tertidur dari tadi bi"

"Ne baiklah tuan, saya permisi ke dapur. Panggil saya saja tuan bila butuh sesuatu"

"Ne bibi Han terima kasih"

Kenyataannya, Kwon Soonyoung bahkan belum tidur sama sekali semenjak kedatangan dokter Lee yang sengaja dipanggil untuk memeriksa Soonyoung oleh sang ibu.

"Bagaimana bisa aku lelah tidur, tidur saja belum semenjak tadi dokter Lee pulang"

Lelah dengan tubuh lemas dan pikiran yang terus tidak tenang membuat Soonyoung membaringkan tubuhnya di sofa sambil memutar acara tv. Setidaknya ada pengalih dari rasa tidak nyamannya akan sakit.

"Mana dramanya?"

Dengan lemas Soonyoung terus mengganti channel tv yang menarik untuknya.

"Apa siang - siang begini tidak ada drama?"

"Tck masa iya laki - laki sepertiku menonton drama keluarga seperti ini? Mana adegan romantisnya?"

"Hah ya sudahlah!"

Menggerutu karna tidak menemukan drama sesuai ekspetasinya Soonyoung pasrah dan berakhir menyimak drama keluarga.

"Mungkin ini pelajaran sebelum membentuk keluarga sendiri"






















































"Haaaaaah, Park Minjung cepatlah pulang aku bosan!!!"

"Haaaaaah, Park Minjung cepatlah pulang aku bosan!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc.


Ada yang rindu ketua kelas?

Atau

Atau ada yang rindu aku?
*ada plis biar seneng😂

Atau

Ada yang  pengen request moment?  Kalo bisa aku tuangin ke cerita mungkin next chap bisa di bikin hehehe

Ayo aku tunggu vote dan komen buat bab ini dan request moment kalian ya🙏🙏🙏

Bye bye see you💋

MANSAE !!! [Seventeen : Hoshi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang