Ice cream you scream

2.1K 244 33
                                    

Minggu pagi biasanya selalu identik dengan hari yang santai. Identik pula dengan hari yang tenang, seharusnya.

Dan seharusya menjadi hari favoritku, seharusnya.

Tapi tidak lagi, semenjak kehadiran tamu spesial itu dikediaman kami, Park Minjung.

Minggu pagi yang selama ini ku rasakan tenang berubah 180 derajat setelah kedatangan anak perempuan keluarga Park.

Seharusnya di setiap hari minggu yang dulu kujalani, aku akan bangun di siang hari, mandi di sore hari atau bahkan tidak mandi, dan yang paling menyenangkan aku akan terjebak dengan kasurku yang posesif sepanjang hari, seharusnya. Huft.

Tapi semenjak Minjung datang aku harus rela mengatakan selamat tinggal pada bangun siang, selamat tinggal mandi sore dan yang paling menyakitkan,selamat tinggal kasurku sayang...

Kenapa aku harus mengatakan selamat tinggal semenjak kedatangan anak itu? Seharusnya sebagai tuan rumah aku tidak boleh dikendalikan bukan oleh tamu menyebalkan itu?

Apalagi alasannya kalau bukan semenjak pagi - pagi buta anak itu sudah membuat kegaduhan, di dapur.

Biasanya bila hari minggu bibi Han memang tidak akan datang ke rumah karna tentunya baik bibi Han dan paman Han butuh libur bukan dalam seminggu setidaknya satu hari dan keluargaku tidak sekejam itu untuk tidak memberikan mereka waktu luang. Karna itu semejak kedatangan Minjung setiap hari minggu aku punya pengganti bibi Han, untuk memasak.

Eh, tidak tidak. Aku bisa tinggal nama kalau anak itu tau aku menyamakannya dengan bibi Han yang berstatus asisten rumah tangga keluarga Kwon. Harga diri anak itu terlalu tinggi memang.

Sebetulnya aku patut bersyukur karna semenjak kehadirannya aku bisa sedikit menghemat uang dan tenaga karna tidak perlu memesan makanan cepat saji maupun memasak sesuatu yang bisa mengganjal perut dengan kemampuan memasakku yang ala kadarnya. Tapi sungguh, aku lebih merindukan waktu tidurku daripada makanan yang dimasak oleh Minjung!

Ya walau harus diakui, masakan Minjung... Hmm ya... Enak.

Tunggu...

Hmm ya memang enak, terlepas bila mengingat tingkah menyebalkannya sehari - hari dan suara beris-

"Soonyoung-ah!!!"

Ya seperti inilah contohnya.

"Soonyoung!!!"

Hah sial berisil sekali.

"Kwon Sooyoung... Kwon Soonyoung kau mau bangun atau tidak?!!!"

"Argghh iya iya aku bangun!!! Cerewet sekali!!!"

Kenapa aku tidak tuli saja ya Tuhan, kuping ini lelah...

Dan sialnya sekarang aku mendengar tawa bahagia anak itu.

Double shit.

Aku menuruni anak tangga dan bergegas menuju meja makan yang disisinya berdiri seorang cheff cantik dengan wajah bahagianya yang sudah berhasil merenggut waktu tidurku yang berharga. Oh aku baru saja memujinya cantik? Sebaiknya dia tidak pernah tahu tentang pikiranku.

"Pemalas, jam segini kau baru bangun. Jangan harap kau dapat sarapan kalau belum menguras bak mandi dan menggosoknya"

"A-apa?!! Minggu ini tugasku ganti lagi?? Hei kenapa tiap minggu semakin susah saja tugas yang kau berikan?!"

"Habis pekerjaan yang lain sudah ku kerjakan sembari menunggu kau bangun"

"Menyapu halaman?"

"Sudah"

MANSAE !!! [Seventeen : Hoshi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang