Change

1.1K 162 17
                                    

"Tidak usah khawatir, tidak akan ada yang berubah setelah ini, aku jamin"

Apanya yang tidak akan ada yang berubah?

Omong kosong!

Sudah hampir seminggu berlalu semenjak pertunanganku dan Minjung berlangsung, dan semenjak itu pula tidak ada lagi yang namanya percakapan panjang diantara kami. Yang ada hanya kecanggungan dan dirinya yang selalu menghindar dariku.

Benar - benar berbeda dari kata - kata yang dia ucapkan "tidak akan ada yang berubah"

Cih, apanya yang tidak akan berubah?

Bahkan sehari setelah hari pertunangan kami, dia kembali kerumahnya bersama kedua orang tuanya dan keesokkan harinya setiap berjumpa denganku dia menghindar. Makan siang yang biasanya bersama pun dia beralasan sedang diet. Yang benar saja? Apanya yang harus dikurangi dari tubuhnya yang sudah kurus itu?

Ini bahkan lebih parah daripada aksi mogoknya dulu.

Dia sengaja menghindar dan mengurangi perbincangan denganku setiap kali ku ajak berbicara. Kelihatan sekali.

Sebenarnya inilah yang ku takuti bila pertuangan kami terjadi, hubungan kami menjadi canggung dan hal itu terbukti.

Tok... Tok...

"Kwon sudah makan?"

Tumben, ini pertama kalinya dia mengajakku berbicara duluan semenjak sabtu lalu.

Aku menatapnya bingung tapi melihat wajahnya yang menunggu jawaban, aku menggelengkan kepala.

"Abeonim dan eommanim barusan pamit akan pergi ke Jepang, entah ada apa. Mereka tidak sempat memanggilmu tadi, sepertinya terburu - buru, jadi..."

Ini kalimat terpanjangnya setelah sabtu lalu selalu menghindariku, dan sekarang dia menemuiku di kamar, aneh.

"Hmm jadi?"

"Kau belum makan?"

"Belum"

"Aku juga. Hmm... aku sedang malas masak, mau memesan sesuatu?"

"Hmm baiklah, kau mau ku pesankan apa?"

Minjung kemudian masuk dan duduk dikasur bersamaku, terlihat berpikir mungkin memikirkan akan memesan apa.

"Aku mau jjajangmyeon"

"Jjajangmyeon?"

Minjung mengangguk bingung

"Ya! Siang tadi kau belum makan siang dan sekarang kau mau makan jjajangmyeon?!"

"Ya wae??!"

"Andwe! Kita pesan yang lain"

"Soonyoung... Aku mau jjajangmyeon!!!"

"Tidak tidak, pilih yang lain"

Anak ini mau mati cepat ya? Tadi siang tidak mau makan karna bilangnya diet, entah benar diet atau menghindariku, dan sekarang mau makan mie?
Dia akan sangat merepotkan bila sakit nantinya, huft.

"Ya waeee??? Aku hanya mau makan itu Kwon"

"Tidak!"

"Kwon jebaal"

Anak ini kenapa bertingkah aneh begini sih setelah kemarin selalu menghindariku.

"Katakan"

"Apa?"

"Akan ku pesankan jjajangmyeon, tapi katakan kenapa seminggu ini kau menghindariku?"

"Mwo? Aku tidak menghindarimu"

"Jelas - jelas kau menghindariku Park Minjung, setiap kali kita bertemu kau selalu melakukan hal - hal aneh kemudian pergi"

"Aku? Aku tidak begitu"

"Kau mau menjawab dengan benar atau tidak akan ku pesankan jjajangmyeon nya?"

"Mwoya? Aku tidak menghindarimu demi apapun, kenapa kau berpikiran begitu?"

"Karna memang kau bertingkah begitu Jungie"

"Tidak"

"Iya!"

"Tidak!"

"Iya!"

"Tidak!!!"

Wah keras kepalanya keluar

"Iya!!!"

"Hiks..."

Kenapa dia jadi menangis? Ah gawat...

"Ya sudah kalau kau tidak mau memesankan ku jjajangmyeon, malam ini tidak makan juga tidak apa - apa!!!"

"Nde?"

Brak!

Minjung pergi meninggalkanku dan membanting pintu kamar.

Hah, kebiasaan sekali bila emosi selalu begitu.

Tapi ini tidak seperti biasanya dia sampai menangis begitu...

Apa tadi suaraku terlalu keras?

Huft

Bodoh sekali.

Sudah bagus dia sudah mau bicara lagi setelah beberapa hari kecangungan diantara kami.

Bodoh sekali kau Soonyoung.

"Huft..."

"Ya sudahlah, turuti saja kemauannya. jjajangmyeon ya..."

Omong - omong, rasanya rindu juga berdebat seperti tadi.








Tbc.

Selamat siang
Selamat hari minggu
Jangan lupa makan siang biar malemnya bisa makan jjajangmyeon gak kaya Minjung diomelin tunangan wqwqwqwq😂😂😂

MANSAE !!! [Seventeen : Hoshi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang