Pertemuan

5.9K 266 1
                                    

Sekolah sekolah sekolah, rasanya aktivitas ini tak ada ujungnya. Tugas tugas tugas setiap hari ada aja tugas yang menemani hari-hariku rasanya mau muntah.
Aku gak habis fikir sama kak Syila yang selalu santai padahal tanggung jawabnya banyak bangettt...tapi ntar lagi kak Syila udah mau lulus dan jabatannya sebagai ketua OSIS juga sudah mau berakhir.
"Sheeqa cepetan dong...ih lama banget sih" teriak kak Syila
"Sabaaaar kak...ini lagi nulis sedikit lagi"
"Hem dasar, makanya ada PR itu ngerjainnya sepulang sekolah bukan saat mau pergi ke sekolah"
"Ya,kan Sheeqa lupa"
"Kakak tinggal aja ya, kakak udah telat ni"
"Iiiiihhh kakaaaaaak"
"Bunda Syila pergi dulu ya" teriak kak Syila, sengaja agar aku mendengarnya
"Iiiiiii tungguin" aku tergopoh-gopoh memasukkan buku kedalam tasku dan aku menuruni tangga dengan kecepatan kilat
"Bunda Sheeqa pergi ya"
"Salim dulu..hem main nyelonong aja"
"Oh iya lupa..." aku berbalik menghampiri bunda dan mengecup pipi bunda
"Hati-hati ya sayang" ucap bunda
"Ok bunda"
Aku bergegas masuk kedalam mobil
Sampainya di sekolah bel sekolah pun berbunyi.
"Kan bel udah bunyi..ini gara-gara kamu"
"Ah hanya sekali aja..ya gak apa kalau telat...kan gak sering... 😆😆😆😆"
"Dasar menyebalkan...udah ah kakak masuk kelas dulu"kak syila pergi meninggalkanku
"Yah yah yah..kakak..tungguin dong..jadi kan kalau di hukum Sheeqa ada temen"
Kak Syila hanya diam dan melangkah cepat menuju kelasnya, dan aku harus berbelok karena ruang kelasku tidak searah dengan kak Syila.
Sesampainya di muka pintu kelas ternyata sudah ada guru di dalam kelas. Aku tidak berani masuk ke dalam kelas karena jantungku rasanya mau copot karena guru yang di dalam kelas ternyata guru yang galak😭😭😭...
Aku memberanikan diri mengetuk pintu
-tok tok tok-
"Permisi bu..saya telat"
"Ambil surat izin ke guru piket dulu" ucap guru galak itu menatapku dengan tajam setajam silet...😱😱
"I iya bu"

Menyebalkan...gurunya serem amat ya, bu Rika emang menakutkan, serasa berhadapan dengan drakula saat di tatap oleh matanya...iiihh serem...

Aku berjalan menuju ruang selasar tempat guru piket nyantai..
"Permisi bu..saya mau minta surat izin..saya telat" ucapku
"Kenapa telat"
"Kesiangan bu"
"Pungut sampah dulu baru dapat surat izin masuk kelas"
"Iya bu"

Menyebalkan...kok kak Syila gak ada ya..hem pasti dia lolos...enak ya jadi kak Syila...

Aku meletakkan tasku di salah satu kursi...ternyata banyak yang terlambat, aku turun ke halaman sekolah dan entah kenapa aura hitam rasanya berada di sekelilingku, entah kenapa para wanita tampak berbisik-bisik, rata-rata kakak kelas dua yang telat...banyak yang cewek lagi, mungkin mereka telat karena mengukir alisnya yang berpetak-petak..

-bruk-
"Aw"
"Eh "
"Punya mata gak sih?" Ucapku merising
"Kamu yang salah"
"Enak aja, kamu yang gak lihat-lihat"
"Udah salah nyolot lagi"
"Biarin emang gue pikirin...mau nyolot ya suka suka aku dong"
"Lucu juga ya"
"Apanya yang lucu dasar aneh...hus..jauh jauh dari hadapanku"
Dia tidak membalas ucapanku, dia hanya tersenyum menyeringai seperti seseorang yang memiliki niat buruk kepada musuhnya.
"Ngapain senyam senyum...awas minggir aku mau lewat" ucapku sambil mendorong badannya dan berjalan lurus berlawanan arah dengannya

Setelah selesai memungut sampah aku langsung mendapatkan surat izin masuk kelas, tanpa basa basi aku langsung berlari menuju kelas.

-tok tok tok-
"Masuk"
Aku melangkahkan kaki masuk ke kelas "ini bu surat izinnya"
"Iya silahkan duduk.."

"Fiuh akhirnya masuk juga..ampun deh cukup sekali ini saja aku telat" gumamku

"Kok bisa telat" bisik Tia
"Biasalah, aku kepingin rasa aja gimana rasanya telat"
"Aneh"

-bel istirahat berbunyi-
"Ke kantin yuk qaa"
"Yuukzzz"

Saat aku dan Tia berjalan menuju kantin tiba-tiba aku terpeleset di depan kelas XI IPA 2.

"Aw, iihhh siapa sih numpahin minyak di sini" ucapku kesal
"Hahahhaaa"
Aku mendengar tawa kakak kelas dan abang kelas yang menatapku

"Diam semuanya!!!..Sini aku bantu" mengulurkan tangan
Aku melihat kearah wajah yang mengulurkan tanganya untuk membantuku.
"Kamu lagi kamu lagi..gak perlu di bantu, aku bisa sendiri.."

"Cepat ulurkan tanganmu!!..jangan membuatku malu" ucapnya dengan nada berbisik

Aku tak menghiraukannya, aku bangkit dari lantai dan menepis rok ku..
"Iz jadi kotor deh" ucapku
"Ayo kita pergi Tia" ucapku sambil menarik lengan Tia
"Ok ok...yuk..kamu udah gak apa-apa kan..?..atau kita ke UKS aja?"
"Gak perlu"

aneh sekali kenapa saat pria itu mengatakan diam seketika semua kakak kelas diam dan tak ada yang berani tertawa bahkan tersenyum..sangat menakutkan...

Sesampainya di kantin aku duduk dan mulai memesan makanan.

"Sheeqa"
"Hem"
"Kamu kenal dengan abang kelas yang tadi?"
"Enggak...cuma tadi pagi ketemu saat di hukum mungut sampah"
"Ganten ya?"
"Biasa aja..berandalan kayak gitu..ih enggak banget deh"
"Ih ganteng..lebih ganteng dari Nathan loh"
"Nathan??..siapa tu??"
"Iii masak dak tau sih...gak pernah nonton film ya..ih katrok"
"Emang masih jamannya nonton begituan...enakan itu nonton film naruto...haduh aku suka lalu sama Sasuke...aku rasanya seperti sakura"
"What???..hey sadar umur dong qaa!!!"
"Hey itu film terseru yang pernah ada ya"
"Dasar aneh.."
"Biarin"

-Bruk-
Terdengar seseorang menendang meja tepat di belakangku.
Aku mengarahkan pandanganku ke arah suara
"Hei bangun..ini tempat duduk aku"
Pria itu lagi..
"Hei bangun ini tempat aku...pergi jauh jauh..." ucap pria itu
Pria yang duduk itu hanya diam tanpa mengucap satu katapun
"Kamu budek ya?.." ucap pria itu marah dan menyiram pria yang duduk di hadapannya..
"Hei" ucapku sambil menghampiri meja yang ada di belakangku
"Waw cewek ini lagi...kita belum kenalan kan..perkenalkan nama aku Raffasya..panggil aja bang Rafa"
Tanpa basa basi aku langsung mengambil air ku dan menyiramkankannya tepat di wajahnya
"Eh bang Rafa...di sini kan banyak sekali meja...tolong ya nyebelin itu ada batasnya!"

Tanpa mengucap satu katapun dia mengusap wajahnya..dan langsung duduk di bangkuku
"Hei itu bangku ku" teriakku kesal
"Kamu bawel banget ya...bilang aja kamu mau duduk sama aku...sudah sini duduk di sampingku!"

Aku secara spontan duduk di tempat tepat pria yang menjadi korban bang Rafa.
"Kamu gak apa-apa?"
"Tidak usah kahwatirkan aku, aku baik-baik saja"
"Oh em jieeeee...sifatnya dan intonasi suaranya seperti Sasuke...haduh tipe aku bangettt..tapi...bang Azka gimana ya??..ah itu kasikan ke kak Syila aja" gumamku dengan kagum
Bang Rafa menghampiriku..
"Apa lagi" ucapku kesal
"Enggak, cuma mau bilang aja, semakin judes kamu semakin cantik"
"Makasih"
"Sama-sama"
"Boy, aku titip wanitaku ya!" pesan bang Rafa kepada pria dihadapanku.

ASHEEQATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang