Pergi

3.9K 190 2
                                    

Rumah sakit ini...rumah sakit yang pernah ada dalam mimpiku...
Bunda dan aku menelusuri lorong rumah sakit...
"Bunda kamarnya nomor berapa?"
"Katanya sih nomor 152" jawab bunda
Aku melihat kearah kiri dan kanan...
"Itu bunda kamarnya" aku menunjuk ke arah depan dua kamar dari tempat aku dan bunda berdiri..
-cekrek-
"Assalamu'alaikum" ucapku dan bunda
"Wa'alaikumsalam" saut mereka yang ada di sekitar tempat tidur...
Darma menoleh kearahku..
Aku berjalan mendekatinya..uminya langsung menyambut bunda dan aku..
Para orang dewasa duduk di sofa...sekarang hanya aku yang berdiri di samping tempat tidur Darma..
"Hai.." sapaku
"Ngapain datang?" Saut Darma
"What??..ngapain datang??...hellowwww...aku di sini bukan mau ngejenguk dirimu ok...aku disini mau menyiksa dirimu..hem dasar lemah..ngapain baring aja??..dulu belagak kuat...sekarang hanya tidur-tiduran aja...hem dasar pria lemah.."
Darma mulai tersenyum kecil
"Muka kamu kenapa??..kok banyak seresnya?..merah-merah seresnya" Ucap darma sambil menahan tawa
"Daaaarmaaaa...upsss" aku menutup mulutku
"Ada apa Sheeqa?" Tanya bunda
"Oh enggak ada apa-apa bunda" ucapku
"Kamu sih..." aku memukul lengan Darma "aku kan jadi teriak gara-gara kamu...oh iya..ngapain tadi di sekolah kamu marah sama aku?"
"Siapa yang marah?"
"Terus ngapain cuekin aku?"
"Ya aku lagi males ngomong aja"
"Oh iya aku minta maaf gak baca tulisan kamu yang di halaman belakang"
"Gak akan aku maafkan"
"Ya udah..mau di maafin atau enggak ya gak masalah...yang penting aku udah minta maaf"
"Coba sedikit aja perhatian saat aku sakit...ditanya kek udah makan belom..udah minum belom"
"Ow...emang penting ya nanya kayak gituan..tolong deh ya...kalau kamu gak makan..kamu itu pasti gak bisa ngobrol selancar ini..."
"Kita so sweet ya..pakek aku kamu...berasa pacaran"
"What???..idih...astaghfirullah...pacaran???..helowww...tolong deh ya..jangan baper...biasa aja kalik"
"Kamu itu ya..makin galak makin cantik..walaupun mukamu sekarang banyak seres merahnya"
Aku mengerutkan keningku dan menyengirkan bibirku

"Oh iya..apanya sih yang sakit?"
"Ini" Darma menunjuk hidungnya
"Kok sakitnya di situ??.."
"Di lubang hidungku ada jerawat..jadi sakit...kan kamu nanya mana yang sakit"
"Iiiih bisa gak sih serius??!"
"Kamu kan nanya apa yang sakit...ya ini yang sakit" Darma sekali lagi menunjuk lubang hidungnya
"coba kali ini serius...jujur aku kahwatir Ma" ucapku lembut
"Jangan kahwatir!...aku baik-baik aja kok...dan jangan sok kalem..gak cocok banget sama kamu...aku suka kamu yang biasa aja"
"Ya Allah seandainya membunuh itu tidak berdosa..rasanya ingin aku bunuh kamu Ma.."
"Katanya tadi kahwatir"
"Gak jadi...udah ah..aku mau pulang aja"
"Beneran mau pulang?"
"Iz apa'an sih"
"Besok aku udah gak disini lagi loh"
"Emang kamu mau kemana??"
"Mau melakukan perawatan di Singapur"
"Jauhnyaaa?" Ucapku kaget
"Cieee..gak bisa ya jauh-jauh dari aku"
"Iii nyebelin banget ya...aku kan hanya kaget aja...bagus deh kalau kamu pergi jauh-jauh"
"Kamu gak melarang aku pergi...kayak gini ni 'Darma...plisss.jangan tinggalin aku...aku gak bisa hidup tanpamu"
"Jangan ngimpi!!!!"
"hahhahahahaaaaa...lucu bangettt siiiih...senang rasanya bisa godain kamu"
"Ketawa aja..ketawa aja terus sampai puas!!!"
"Cie..ngambeeeek."
"Kamu beneran mau pergi??" Tanyaku serius
"Iya...mungkin setahun..tapi gak tahu juga akan pulang kesini lagi kapan"
"Sekolah kamu gimana???"
"Gak tahu juga...nanti abi dan umi yang ngurusnya"
"Oh"
"Itu aja jawabnya?"
"Emang harus jawab kayak gimana lagi??"
"Ya bilang kek 'kalau sudah selesai perawatannya pulang ya...aku menunggumu'.."
"Darma..."
"Iya"
"Sakit gak sih kena kanker darah"
"Dibilang sakit gak juga..karena masih banyak orang yang sakitnya lebih dari aku...di bilang gak sakit..ya sakit..biasa sampai muntah darah..kamu mau coba??"
"Gak mau!!....Kalau dirawat nanti bisa sembuh gak?"
"Hanya Allah yang tahu..aku hanya bisa berdo'a.dan dokter berusaha..semoga Allah masih mengizinkan aku hidup di dunia ini walaupun hanya sebentar saja..."
"Kamu yang sabar ya Ma!"
"Aku selalu sabar Qaa...sabar menunggu dirimu"
"Hem..kambuh lagi lebaynya.."
"Sheeqa sayang yuk kita pulang..." ajak bunda
"Iya bunda" aku melangkahkan kaki berbalik badan menuju ke arah sofa
"Sheeqa" panggil Darma
"Iya??" Aku membalikkan badanku
"Jaga dirimu baik-baik..jangan lupa do'akan untuk kesembuhan aku ya."
"Iya..kamu juga baik-baik disana...susternya jangan kamu godain ya...dan jangan sok ganteng selama di sana...!!"
"Iya Qaa..aku gak akan menggoda wanita lain selain dirimu"
"Dasar remaja zaman now..." ucapku
"Sheeqa..aku cuma mau bilang sesuatu yang perlu kamu tahu sebelum aku pergi...aku sayang sama kamu Qaa..
Aku berjalan menghampiri Darma "aku harap kata-kata itu akan kamu ucapkan lagi setelah kita berjumpa lagi...berusahalah untuk sembuh!"
"Iya Sheeqa...Assalamu'alaikum Sheeqa..."
"Wa'alaikumsalam Darma.."
Aku berjalan menuju kearah bunda dan bersalaman dengan umi dan abinya Darma..dan kak Nafisah...

***
Pukul sudah menunjukkan pukul 22.30..mataku tak bisa terpejam..entah kenapa kegundaan menggerogoti hatiku dan pikiranku...
"Darma...kenapa sih kamu harus hadir...kenapa aku harus bertemu dengan  kamu kalau akhirnya kamu pergi ninggalin aku..dulu bang Rafa...sekarang kamu??..aku salah apa sih???..."

...
"Darma kamu satu-satunya teman cowok yang gak ninggalin aku saat wajah aku seperti ini...kamu gak pernah jijik sama aku...sekarang kalau gak ada kamu...gak ada lagi yang ngebelain aku" aku meletakkan kepalaku di lengan kananku yang membujur di meja belajar..aku mengingat semua kenanganku bersamanya...air mataku terus menetes..isak tangis tak mampu ku hentikan....karena aku tahu...tadi adalah terakhir kalinya aku bertemu dengannya.....

Ponselku berbunyi
"Assalamualaikum..pentol korek telinga.."
"Wa'alaikumsalam..nenek sihir"
"Habis nangis ya??..suaranya kok serak"
"Enggak"
"Enggak setengah-setengah nangisnya ya?..hahaha"
"Kakaaaaaak" ucapku merengek
"Nangisin apa cantik?"
"Darma...Darma mau ninggalin Sheeqa kak."
"Kan dia harus melakukan perawatan..tadi kak Nafisah ada cerita sama kakak..yah memang harus begitu mau gimana lagi"
"Tapi kan kak..kenapa gak dilakulan disini aja"
"Ya pasti punya alasan tersendiri..."
"Tapi kan kak..."
"Udah...mungkin itu yang terbaik...darma malam ini gak sadarkan diri lagi Qa...jadi malam ini juga dia harus di terbangkan ke Singapur"
"Kakak tahu dari mana?"
"Kak Nafisah...tadi dia ada nelpon...minta di do'akan supaya perjalanan mereka lancar dan Darma bisa sembuh lagi"

Aku tak sanggup lagi mendengar perkataan kak Syila..langsung kumatikan telpon dari kak Syila...
Aku pergi ke kamar mandi..lalu aku berwudhu..
Aku melakukan shalat Qiyamul Lail....agar hatiku tenang dan aku bisa mendo'akan kesembuhan untuk Darma.
"Ya Allah yang Maha Pengasih dan penyayang...Hamba mohon sembuhkanlah penyakit Darma.angkat penyakitnya ya Allah..hamba janji...jika Allah menyembuhkan Darma, hamba akan berusaha menjadi wanita shalehah...ya Allah...hamba mohon kabulkanlah permintaan hamba yang satu ini"
Aku merintih dalam do'aku...berharap Allah mengabulkan permintaanku...

ASHEEQATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang