Inginku

3.6K 202 0
                                    

"Qa hari ini mau kemana?"
"Aku langsung pulang aja"
"Ow kirain mau jalan"
"Jalan kemana?. Hari ini aku gak bawa mobil, jadi ntar di jemput bunda"
"Tapi tadi saat aku ke toilet, anak-anak pada ngomongin kamu, katanya ada cowok ganteng nungguin kamu di parkiran"
"What???...itu pasti Darma...iiiiiiiiiii anak ituuuuuu kelakuannya gak berubah dari dulu"
"Ehem,..rasanya ada aura-aura"
"Aura apa??.."
"Aura love love loveeee"
"Iz enggak banget"
"Cerita kamu sama pak Satya gimana??."
"Sudah usai,. Dia kan udah ngelanjutin S2 nya...bagus deh..semoga dia dapat istri di sana"
"Dia gak pernah hubungi kamu lagi"
"Udah aku blok"
"Ya ampun"
"Kapan lagi, kan dia udah gak ngajar kita lagi, dan dia juga gak bisa ngerendahin nilai aku. Karena aku cukup pintar kan di kampus ini"
"Yah kambuh lagi deh songongnya"
"Orang pintar mah bebas"

Kelas telah berakhir aku menuju garasi mendatangi Darma
Semua wanita menatap kagum padanya, dia bersandar di mobil hitamnya.
"Akhirnya setelah sekian lama, yang ditunggu-tunggu mendekat juga" ucap Darma sambil membuka kaca mata hitamnya
"Mau apa lagi?"
"Jutek bener, aku cuma ingin menjemput kamu aja"
"Maaf ya, bunda bentar lagi datang ngejemput aku, jadi"

Darma menunjukkan HP nya di hadapanku
"Sheeqa sayang, bunda ada arisan di kantor, kamu pulang sama Darma ya sayang"

"Tapi bunda"
Tut tut tut
Sambungan terputus

Darma menyengir
"Ayo silahkan masuk tuan putri"

Aku berbalik dan berjalan menuju halte
"Hei,..kamu ni ya,..bunda kamu nyuruh aku yang jemput kamu"
"Bodo amat"
"Nanti kalau kamu pulang sendiri ntar terjadi sesuatu gimana?"

Aku menghentikan langkahku
"Apa pedulimu?"
"Ya aku pedulilah"
"O ya..kemarin setelah kamu ngehina aku sekarang mau baik-baik sama aku??...gak punya malu banget ya,.??..emang kamu peduli sama aku.???.selama ini kamu kemana aja..menghilang kayak hantu..kayak jin, dekat tapi tak tampak..kamu bilang cuma satu tahun di Singapur, tapi kenapa sampai satu tahun lebih??"

Darma menutup mulutnya menahan tawa
"Hahahhaaaaa....Sheeqa Sheeqa...lucu banget sih...hahaha"
"Gak ada yang lucu..aku serius"
"Ya wes jangan ngambek lagi, aku beliin bunga mau?"
"Enggak"
"Buku?"
"Enggak"
"Jadi maunya apa?"
"Aku mau pulang"
"Ya udah ayo pulang"
"Enggak, aku bisa pulang sendiri"
Ohok ohok ohok
Tiba-tiba Darma batuk dan menjauh dariku

Aku kaget melihatnya dan mengikutinya yang sedang berlari menjauh.

Dia masuk ke toilet pria. Aku menunggu di depan toilet

Tak lama Darma muncul
"Kamu kenapa??"
"Gak apa-apa..udah yuk pulang"
"Ini" aku menyodorkan tisu "ada darah di dekat bibirmu"
"Oh iya" mengelap darahnya dengan tangannya
"Ayo pulang"
Tanpa berucap satu patah katapun aku mengikutinya...

Saat di dalam mobil aku rasanya ingin sekali bertanya tentang perkembangan penyakitnya
"Darma" sapaku
"Hem"
"Kamu udah sembuh total atau masih sakit sih?"
"Kalau sembuh total mungkin mustahil Qa"
"Tapi kalau Allah berkehendak"
"Ya Wallahu'alam..sebenarnya aku hanya ke Singapur 6 bulan, selebihnya perawatan di sini"
"Tapi kenapa kamu gak bilang sama aku??"
"Aku takut kalau aku sering bertemu denganmu aku malah tak ingin mengakhiri hidupku"
"Tapi kan"
"Aku sudah stop kemotrapi karena rambutku habis, gundul hahahhaa"
"Jadi?"
"Ya paling minum obat dan sesekali konsultasi aja"
Aku hanya diam dan memegang Hp yang ada di tanganku
"Kenapa diam??.."
"Enggak, aku cuma ..huft.." menghela napas
"Kata dokter umurku mungkin hanya bertahan 4 sampai 5 bulan lagi"
"Emang dokter itu Allah, enak aja menentukan umur seseorang"
"Itu kan cuma prediksi,." Ucap Darma lembut ".Asheeqa!"
"Iya..."
"Temani aku menjalani sisa umurku di dunia ini ya!"
"Apa'an sih..hidup kamu itu masih panjang, em banyak-banyak sedekah biar umurmu panjang!!"
Darma hanya tersenyum
"Ya udah gini aja, nikahi aku aja!" Ucapku
"Hahahhahaaa..gak mungkin, Qa..umurku gak lama lagi, setelah aku meninggal kamu akan jadi janda"
"Itu kan kalau kamu meninggal, kalau enggak?"
"Kamu yakin?"
"Iya...nanti aku bilang sama bunda dan ayah..kamu datang kerumahku minggu depan, lamar aku...terus minggu depannya lagi kita menikah"
"Apakah orang tua kita bisa setuju??"
"Bisa..ini keinginanku"
"Tapi sebaiknya kamu fikirkan lagi!"
"Kamu sendiri yang bilang mau mengisi sisa hidupmu bersamaku"
"Ya cukup dengan melihatmu bahagia,dan dekat denganmu itu sudah lebih dari cukup"
"Baiklah, terserah kamu..aku masuk dulu...mau singgah??"
"Aku pulang aja..mau istirahat"
"Ok..hati-hati"

ASHEEQATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang