Kenangan

4.2K 197 1
                                    

Tiga bulan telah berlalu.Kesedihan itu masih ada bersemayam di hatiku, inikah rasanya kehilangan orang yang kita sayang.
Aku dirawat di rumah sakit, karena kondisiku yang semakin hari semakin lemah. Ditambah lagi dengan keadaanku sekarang yang sedang mengandung dua bulan.
Bang Rafa telah mengurus kuliahnya dan dua bulan lagi baru akan pulang ke Jakarta.

"Kak Nafisah, Asheeqa boleh pulang ya kak?"
"Boleh, asalkan Sheeqa janji harus makan yang teratur, kasian anak yang ada di dalam perutmu Qa"
"Iya kak, Sheeqa akan makan dengan teratur"
"Ya udah mungkin besok Sheeqa sudah kakak izinkan pulang"
"Iya kak" ucapku lembut

Aku memandangi sinar matahari dari jendela. Aku mengusap air mataku dengan bahu tangan kiri dan kananku
"Bang Rafa cepat pulang" rintihku

Aku memegang perutku
"Sayang, kamu yang betah ya di dalam perut ummi, maafkan ummi kalau kamu harus tersiksa gara-gara ummi"

***
Akhirnya aku pulang kerumah, abi dan ummi menggandengku menuju kamar.

"Abi, ummi. Biar Sheeqa sendiri aja, Sheeqa mampu kok"
"Beneran ni gak apa-apa sendiri?" Tanya Ummi
"Iya"
"Ya udah, Sheeqa hati-hati ya!" Pinta abi
"Iya bi"

Aku berjalan menuju kamar, tapi langkahku terhenti di depan pintu kamar Darma. Aku memberanikan diri untuk masuk ke kamarnya

Kamar yang kini sunyi, aku meraba meja belajarnya. Kupandangi untaian foto yang menghiasi kamarnya
"Sayang" ucapku sambil mengelus perutku "jika kamu nanti anak cowok, ummi ingin kamu yang akan menempati kamar ini, kamar yang pertama kali ummi lihat saat berada di rumah ini. Semoga kamu seganteng dan sebaik orang yang pernah memiliki kamar ini"

Aku duduk di tempat tidur dan mataku terasa berat dan akhirnya aku terlelap.

"Asheeqa" panggil kak Nafisah.
Aku membuka kedua mataku "ya Allah aku terlelap di kamar Darma" aku bergegas berdiri.
Aku melihat tempelan unik di pintu lemari
"Ini kan, plester yang dulu pernah aku tempelkan di luka Darma, ya Allah masih disimpannya, bahkan di tempelnya di pintu lemarinya. Ya Allah Darma, aku kangen sama kamu ma"

Kak Nafisah tiba-tiba berada di sampingku
"Ya Allah Sheeqa. Sudahlah sayang, jangan terpuruk terus!. Kasihan Darma, ikhlaskan kepergiannya ya Sheeqa"
"Tapi kak"
"Sheeqa gak boleh setres entar bayinya sakit juga loh"
"Iya kak"
"Dah yuk kita makan"
"Iya"
Kak Nafisah memegang tanganku dan menuntunku menuju meja makan.

ASHEEQATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang