Teringat

3.7K 188 0
                                    

Saat seperti ini aku teringat tentangnya. Aku merindukannya, telah bertahun-tahun berlalu. Aku masih bertanya-tanya tentang kejadian beberapa tahun  silam.
"Bang"
"Iya sayang"
"Sheeqa boleh bertanya tentang suatu hal?"
"Tentang apa?"
"Tentang lamaran itu, kenapa abang yang melamar Sheeqa bukan Darma?"
"Oh itu.  Dia meminta abang menikahi Sheeqa karena sakit kankernya sudah menggerogoti tubuhnya. Saat itu dia mengatakan bahwa  dia tidak rela Sheeqa menikah dengan orang lain selain sama abang. Awalnya abang menolak karena abang tahu Darma sangat menyayangi Sheeqa. Dan dia mau sheeqa dijaga sama abang saat dia tak bersama Sheeqa lagi. Di malam abi dan ummi pergi kerumah Sheeqa. Sebelum abi dan ummi pergi sebenarnya mereka ingin melamar Sheeqa untuk Darma, tapi Darma menolaknya. Bahkan dia memohon supaya abang mau menikahi Sheeqa. Melihatnya seperti itu abang langsung mengiyakannya. Dan saat pernikahan kita sebenarnya Darma pura-pura bahagia. Abang sangat mengenalnya. Hem anak itu memang seperti itu selalu menyembunyikan rasa sakitnya" jelas bang Rafa
"Kalau Tisya?"
"Oh itu teman masa kecil abang. Tenang abang gak akan menikah lagi, karena dulu Darma berpesan kalau abang gak boleh melukai hati Sheeqa apa lagi menduakan Sheeqa. Yah walaupun poligami itu di perbolehkan. Tapi bagi abang cukup sheeqa yang menjadi istri abang. Sheeqa sangat berharga bagi abang. Bukan hanya bagi abang tapi bagi Darma juga. Sheeqa kan ratunya abang dan Darma"

Mendengar ucapan bang Rafa aku merasa terharu dan bahagia. Dan Darma benar, saat kepergiannya aku memang membutuhkan bang Rafa untuk tetap berada di sisiku.

ASHEEQATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang