Gelisah

3.5K 201 2
                                    

Pagi hari yang cerah...sinar matahari masuk dari cela-cela pentilasi kamarku...
setelah shalat subuh,,..aku tetap duduk di kursi belajarku,  membaca buku yang belum habis terbaca...

Sejak kejadian di lab, aku memutuskan seminggu penuh tidak masuk sekolah ...muka ku membutuhkan perawatan khusus karena ada zat yang membuat wajahku infeksi,...menangispun percuma takkan menggembalikan wajahku...dokter mengatakan bahwa pemulihan wajahku sekitar 6 bulan...tak mungkin selama itu aku berdiam diri di rumah..memandang dan menangisi nasib wajahku...

"Sheeqa sayang...ada yang nyari'in kamu nak!"
"Siapa bunda?" teriakku
"Tia" saut Bunda
"Suruh langsung ke kamar aja bunda!"

Langkah kaki tahap demi tahap menghampiri kamarku.

-cekrekkk-
Aku melihat ke arah pintu
"Ya Allah Sheeqa" Tia terkejut
"Kenapa Tia??..kamu jijik sama muka aku?"
"Kok bisa sih seperti ini padahalkan hanya kena air itu"
"Airnya di campur zat lain..dan mukaku jadi infeksi kayak gini"
"Ya ampun??..kapan deh jadinya lo masuk sekolah?"
"Besok...kan aku udah kelas duabelas...gak mingkin mau izin lama-lama"
"Jadi gimana??..udah berobat ke dokter?"
"Udah...perawatan setiap dua minggu sekali konsultasi"
"Lo gak sedih??..gak nangis lihat wajah lo kayak gini??"
"Awalnya syok...kagetlah...tapi ya mau gimana lagi...anggap ini ujian aja...tapi dengan begini kan gak ada cowok yang deketin atau mandangin aku lagi..ataupun nembak aku lagi"
"Ya ampun Qa...masih bisa ya lo senyum..muka lo itu dah kayak monster....ups maaf" Tia menutup kedua mulutnya
"Mau nangis pun percuma...muka aku gak akan pulih dengan cepat..."
"Oh iya..Darma ada ngejenguk lo gak??"
"Ngejenguk???"
"Iya...ngejenguk lo.."
"Itu si tiap hari...sampai sampai aku jemu dibuatnya"
"Jadi pas ketemu dia lo tutup dong muka lo"
"Ya enggak lah .ngapain juga di tutup..."
"What.???.emangnya lo gak malu?"
"Ngapain malu..."
"Terus Darma bilang apa?"
"Dia bilang...'kamu cantikan kayak gini...gak usah sembuh sembuh aja ya' emang gila tu anak..bisa bisanya nyuruh mukaku gak usah sembuh."
"Hahahahahhaaa..seriuuus dia bilang gitu??"
"Iya...jadwal dia ngejenguk aku tu biasa jam 4 soreh..pulang setengah 6...biasa aku usir..."
"Ya ampun..Darma nampaknya suka sama lo deh Qa"
"Bukan suka tapi bahagia diatas penderitaanku"
"Lo ni gak peka ya Qa...jujur ya kalau aku jadi cowok..lihat muka lo..aku pasti jijik banget...tapi Darma...hahahahahaha"
"Darma itu kan beda dari cowok lain"
"Cieee muji Darma ni yeeee"
"Apa'an sih..."
"Cieee..mukanya merah"
"Ye... muka aku emang merah...ni gak lihat udah kayak udang rebus"
"Oh iya..ni aku bawain catatan...mungkin nanti kamu perlu..."
"Baiknya..maaf merepotkan"
"Enggak ngerepotin...ini titipan Darma...kemaren malam dia datang kerumahku ngasi'in ini"
"Kok nitip ke lo??.ngapa gak langsung kasi aja ke aku"
"Gak tau juga sih...tapi pas paginya juga dia gak masuk  sekolah...katanya sih dia pindah...itu rumornya sih"
"Gak mungkin kemaren soreh dia ada datang..dan gak ada bilang apa-apa"
"Helloww..kok mukanya jadi melow gitu..ceria dong kayak tadi"
Aku hanya membalasnya dengan senyuman kecil...
"em..aku pulang dulu ya..soalnya gak bisa lama-lama"
"Cepet banget.???.gak makan kue dulu??"
"Ah gak usah...yang penting catatannya udah aku anterin...takut keluapa'an"
"Oh iya deh..terimakasih ya Tia"
"Iya..lo jaga kesehatan ya Qa!"
"Iya Tia" jawabku sambil tersenyum

Setelah mengantar Tia sampai ke pintu depan rumah,..aku duduk di taman belakang...entah kenapa pikiranku gelisah...
Aku berharap semua baik-baik saja...

ASHEEQATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang