Terimakasih

4.4K 238 1
                                    

"Hei...malam-malam duduk sendirian kayak hantu gentayangan..kik kik kik kik"
"Hiks hiks hik" aku tak berhenti menangis
"Hei hei hei...sudahlah...jangan nangis...mau makan kue?"
"Enggak"
"Emmm makan coklat?"
"Enggaaakk"
"Emmm nah makan bakso mau?"
"Enggaaaaaakk"
"Yaelah ni bocah..buset dah..makin kenceng nangisnya"..
Aku mengusap-usap mataku...dan melihat kearah kananku
"Bang Rafa...hhuuaaaaaaa bang Rafaaaaaaa" teriakku
"Ya elah..makin kencang nangisnya" ucap bang Rafa sambil menggaruk rambutnya
"Aku gak mau kue, gak mau coklat dan gak mau bakso..aku maunya es krim"
"Huahahahhahaaa...iya iya...abang beli'in eskrim..tapi jangan nangis..."
"Nangisnya gak bisa berhenti"
"Ya udah nangisnya jangan berhenti..tapi volumenya pelanin dikit..biar orang gak ngira aku nyakitin kamu"
"Iya...cepetan beli'in es krim..rasa coklat ya"
"Iya iya"

Bang Rafa meninggalkanku..

Sekitar 10 menit bang Rafa datang menghampiriku...
"Nah ini es krimnya... dan ini plester"
"Terimakasih...plester untuk apa?"
"Untuk ini" ucap bang Rafa mengetuk pipi kanannya " untuk luka di pipimu"
"Oh.."
"Eh nangisnya berhenti"
"Berhenti dulu..kan lagi makan es krim...nanti nangisnya sambung lagi kalau es krimnya habis"

Bang Rafa membuka plester di tangannya dan menempelkannya di pipiku

"Ada tiga cakaran..lucu..kayak pipi naruto..hahaha" ucap bang Rafa tersenyum dihadapanku
"Beneran??..keren dong ya"
"Hahaha .suasana hatimu bisa berubah dalam waktu singkat ya??..lucu"

Bang Rafa duduk di sampingku
"Untung gak ada kak Syila ya?"
"Hemm..emang kenapa?" Tanyaku sambil menikmati es krim coklat yang berada di hadapanku
"Ya...gak kebayang apa yang akan terjadi sama cewek itu"
"Ow...hem paling patah tulang"
"Buset..enteng banget jawabnya?"
"Biarin...emm es krimya enak...terimakasih ya" jawabku sambil tersenyum di hadapan bang Rafa
"Udah gak sedih lagi kan?"
"Masih..."
"Ngapain sedih...sudahlah...lebih baik putus aja...fokus belajar.."
"Iya nanti aku putusin dia"
"Bagus deh..jadikan aku ada harapan" ucap bang Rafa sambil tersenyum

Saat aku asik bercanda dengan bang Rafa..bang Rehan datang menghampiri kami
"Asheeqa kamu belum pulang?" Tanya bang Rehan
Entah kenapa saat melihat wajahnya hatiku sangat sakit dan air mataku kembali mengalir...ku usap mataku dengan lenganku
"Sebaiknya kamu pulang Han...Sheeqa biar aku yang jagain...dan urus mantan kamu...mulai sekarang jangan pernah ganggu Sheeqa lagi" ucap bang Rafa
"What...?..selama ini aku hanya diam saat kamu ngejahili aku..baik di kantin maupun halaman sekolah..tapi maaf...untuk urusan Sheeqa aku gak bisa ambil diam..dia milik aku." Ucap bang Rehan
Mata mereka saling memandang..
"Oh ya?..kalau kamu merasa Sheeqa itu beharga..ngapain kamu tinggalin dia di keramaian seperti ini?...dia seorang gadis boy...kalau dia kenapa-napa apa kamu mau tanggung jawab?"
"Ah banyak bacot lo" ucap bang Rehan sambil melabuhkan tinjuannya ke wajah bang Rafa
"Stop stop stop..udah..udah cukup..dan untuk bang Rehan..sudah bang... plis..jangan sakiti bang Rafa..dia gak salah...sekarang abang boleh pergi..biar bang Rafa yang nemenin Sheeqa" ucapku lirih
"Qa...dengerin abang dulu!"
"Udah..sekarang abang pergi..urus mantan abang..dan jangan gangguin aku..dan aku juga gak akan gangguin bang Rehan lagi"

Akhirnya bang Rehan meninggalkanku..saat aku menoleh kearah belakang...ternyata bang Rafa menghilang...aku memandang ke segala arah dan tak menemukannya...

Akhirnya aku sendiri lagi...
Aku menundukkan pandanganku...butiran air membasahi pipiku..

"Hei...jangan nangis...senyumlah...ntar cantiknya luntur"
Aku menatap kearah depan..dan kudapati wajahnya yang tersenyum di hadapanku
"Ini bunga.....cantikkan???"
"Cantik" ucapku
"Iya aku nemu di tengah jalan..karena sayang bunga kayak gini dibuang..ya bagusan aku kasi ke kamu"
"I jahatnya...masak Sheeqa di kasi bunga nemu sih" ucapku sambil tertawa kecil
"Nah.jangan nangis lagi ya"
"Iya.terimakasih bang Rafa.." ☺

ASHEEQATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang