Misi

4.5K 211 0
                                    

Entah ini gila atau suatu kebodohan,..demi Tia aku melakukan semua yang gak banget pokoknya semua bertolak belakang dengan kebiasaanku.
"Gak ada cara lain ya??" Tanyaku
"Udah ikutin aja" desak Tia
"Malu-maluin aja"
"Demi sahabatmu ini...buanglah malu lo untuk sesaat saja"
"Kita kayak orang gila ya ngebuntutin orang"
Aku mengarahkan pandandanganku ke depan
"Eh...kemana bang Rafa" ucapku bingung
"Yah kan ilang...lo si ngomong mulu..jadi ilang tu kan"
"Ye enak banget nyalahin aku..kamunya aja yang kurang kerjaan...kalau suka ya bilang aja langsung...ribet amat sih...ah udah ah..aku mau pulang kekelas..gak banget deh seorang Sheeqa ngebuntuti cowok" aku melangkah cepat menuju kelas
"Iiiiii..Sheeqa tunggu...kok ngambek si" kejar Tia
Aku diam dan mempercepat langkah kakiku
-gedebuk-
"Aw" ucapku
Seseorang menabrakku
"Jalan pakek mata.." ucap kakak kelas yang tepat bertabrakan denganku
"Jalan ya pakek kaki..lihat pakek mata.." ucapku ketus
"Wah..berani sama kakak kelas"
"Ngancem???..maaf ya kak...aku bukan tipe adik kelas yang cun sama kakak kelas..kakak juga salah siapa suruh jalan tapi ngelihat ke arah lain "
"Ih nyebelin ni anak"
"Ayo ikut abang" tiba-tiba bang Rafa menarik tanganku..entah muncul dari mana makhluk itu
"What Rafa...kok...hey Rafa..aku belum selesai ngomong sama tu cewek" teriak kakak kelas itu
"Ah udah..bawel...ntar gua sempal mulut lo pakek kaus kaki..berisik" teriak bang Rafa
"Ihhh.lepasin" aku memberontak
"Ye..diselametin gak berterimakasih..eh malah marah-marah"
"Au ah gelap...bye" ucapku sambil berlari ke dalam kelas..bang Rafa membuntutiku
"Pulang sekolah mau kemana??" Tanya bang Rafa
"Mau jalan sama Tia"
"Ow..Tia ada di mana sekarang..?"
"Oh em jieee.....Tia aku tinggalin di koridor.."
"Jangan kemana-mana..biar abang yang jemput Tia"
"I i iya ...maaf merepotkan"

"Aduh pasti Tia marah deh sama aku" ku tutup mukaku dengan kedua tanganku

Tak lama selang beberapa menit, tampak dari arah pintu kelas bang Rafa dan Tia sedang bercengkrama...wajah Tia begitu bahagia...aku senang melihatnya...begitu juga bang Rafa...mereka tampak akrab.

"Hei Qa..lo tega ya ninggalin gua" ucap Tia
"Ya maaf..."
"Iz..nyebelin bangt si lo..." ucap Tia kesal
"Ya udah abang pulang ke kelas dulu ya...sampai jumpa pulang sekolah" ucap bang Rafa
"Iya bang..sekali lagi makasih ya udah dianterin ke kelas" ucap Tia tersenyum
"Ih dasar ganjen" ucapku nyengir
"Biarin 😛"

Pulang sekolah aku dan Tia menunggu di halte bus depan sekolah.

Sebuah mobil menghampiri kami
"Yuk masuk" ucap bang Rafa dari dalam mobil
"Iya" ucap Tia
Tia langsung masuk ke dalam mobil
"Bang Rafa...Sheeqa mau ke sebrang bentar..mau beli sesuatu...tunggu ya..gak lama kok"
"Iya tapi jangan lama ya!"
"Ok"

Aku menyebrangi jalan raya yang dipenuhi lalu lalang mobil dan motor. Sampainya ke seberang aku mendatangi sebuah toko.
"Permisi pak" ucapku sopan
"Iya non mau beli apa?"
"Saya mau beli kuaci ada?"
"Ada sabar ya non..mau beli berapa?"
"Beli yang paling besar ada?"
"Ada..saya ambilin dulu ya non"
"Iya"
Aku menunggu sambil melihat ke arah kiri dan kanan. Dari arah kejauhan di sebelah kananku tampak banyak gerombolan anak SMA yang sedang berkumpul dan bersorak
"Apa'an tu ya" ucapku
"Ini non"
"Oh..iya pak..ini..sisanya ambil aja...pak bapak tau gak di situ ada apa'an?"
"Paling ada yang berantem lagi non...paling si Darma yang berantem non..."
"Darma??...siapa itu pak?"
"Siswa sini juga non...cuma sering di hukum non..jadi jarang sekolah...kemaren aja  sebulan gak sekolah non"
"Oh iya makasih pak" ucapku.
Aku berlari menghampiri kerumunan anak SMA yang sedang berkumpul...
Aku melihat perkelahian dua orang cowok yang sangat brutal menurutku...

Aku menghampiri mereka..
"STOP" teriakku
"Salah seorang dari mereka meluncurkan tinjuan kearahku dan dengan spontan aku menendang perutnya..
"Uupsss maaf" ucapku sambil menggigit jari..
Terdengar suara tepuk tangan dari semua siswa yang menonton
"Dasar cewek gob**k jangan ikut campur"
"Aku gak ikut campur..aku hanya berusaha melerai kalian berdua...kalian ini buat keributan di dekat sekolah...kalau mau berantem ya di ring tinju..yang menang dapat hadiah.."
"Arrggh banyak bacot lo"
"STOP..woy...lo gak tau itu adiknya Syila...kalau lo buat luka sedikitpun di wajahnya atau lengannya...bisa mampus lo"
"Emang gua peduli..."
"AKU BILANG STOP" ucapku sambil menatap tajam ke arah mata pria yang berada di hadapanku
"Argh dasar" ucap pria itu kesal...pria itu menyerah dan meninggalkanku.
Akhirnya semua siswa bubar

HP ku terus bergetar
"Halo Tia...lo pergi aja ya sama bang Rafa..aku ada urusan bentar" ucapku
"Oh ok...lo gak lagi buat masalah kan??"
"Enggak...dah bye"
Aku menutup ponselku

"Kamu gak apa-apa?"
"Iya gak apa-apa.."
"Ya ampun banyak banget lukanya..yuk duduk dulu di bangku itu.aku obatin lukanya"
"Iya"

"Nah duduk di sini" ucapku lembut "ngapain sih berantem?"
"Dia gangguin junior...ya aku kasi pelajaran aja..biar dia tau rasa"
"Ow..mau berlagak jadi pahlawan ceritanya???...tapi ini lihat muka kamu jadi memar-memar" ucapku sambil membersihkan luka di wajahnya
"Kamu anak baru ya??."
"Aku anak lama kok... Aku udah kelas XI"
"ow...kok aku baru lihat ya"
"Kamunya aja yang mungkin jarang keluar kelas "...aku memplester semua lukanya
"Terimakasih ya" ucapnya
"Iya gak masalah...santai aja...aku udah biasa kok bersihin luka"
"Maksud kamu?"
"Aku punya seorang kakak..yang hobinya berantem...iya si berantemnya karena ngebelain aku...tapi yah begitulah..." aku menempel plester terakhir "ok dah sip" ...aku menatap wajahnya " hahahaaa...ada sekitar 4 plester...tapi gak apa kan lucu...gambar hello kity.."

Dia tersenyum "iya terimakasih ya"
"Iya..nanti jangan lupa di kompres lukanya ya..
Aku pulang dulu...oh iya nama aku Asheeqa"
"Aku Darma"
"Whattt??..Darma"
Aku terdiam sejenak
"Oh em jieeee aku kira cowok yang ku tendang tadi Darma...kok bisa salah gini sih...kan yang buat onar Darma..masak aku nyelametin orang yang buat onar sih...aduh Sheeqa...lo gob**k bange sih"

"Hei ada apa" tersenyum
"Ah enggak...dah..aku duluan ya"
"Ok"

Aku berlari menyebrang menuju halte bus...
Bang Rafa menelponku
"Kamu lagi dimana Qa"
"Em lagi di halte bang...dari tdi belum ada bus..tapi bentar lagi pasti ada bus...jadi jangan kahwatir"
"Ok abang jemput Sheeqa sekarang"
"Jangan bang"
-tut tut tut-

Sekitar sepuluh menit kemudian bang Rafa datang dan aku terpaksa masuk ke dalam mobil, sampainya di rumah bang Rafa memegang dan mengacak rambutku
"Iz...apa'an sih...rambut Sheeqa berantakan ni"
"Anak baik..jangan pernah berhubungan dengan cowok itu ya!"
"Cowok apanya?"
"Sudah lupakan aja..."

Aku turun dari mobil dan berlari menuju pintu rumah..aku melambaikan tanganku ke arah mobil...

ASHEEQATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang