Dua garis.Jisoo sudah mengucek matanya berulang kali namun dua garis itu masih tetap sama. Ia sudah mencoba berulang kali dan hasilnya pun sama. Dua garis.
Jisoo positif.
Ia hamil.
Terduduk diatas kloset Jisoo menangkup wajahnya dengan kedua tangannya. Ia menangis. Menangis tanpa suara karena takut member Blackpink lainnya mendengarnya.
Apa yang harus Jisoo lakukan sekarang?
Ya Tuhan kalau ini mimpi tolong bangunkan aku sekarang juga!!! Pekik Jisoo dalam hati. Ia terus menerus berdoa memohon agar semua ini tidaklah nyata. Kalau ini hanya mimpi buruk. Kalau dia tidak sedang hamil.
Namun saat Jisoo membuka matanya ia kembali dihadapkan pada toilet wastafel yang dipenuhi testpack.
Semua bergaris dua.
"UNNIEEE UDAH BELOM? LAMA BANGET DI DALAM GUE KEBELET!" Suara Lisa mengagetkan Jisoo. Dengan segera ia membereskan semua sisa test pack dan memasukkannya ke dalam plastik. Gadis berambut ungu itu membuka pintu toilet dengan kasar hingga membuat Lisa tersentak.
Jisoo berjalan cepat menyambar tas kecilnya dan keluar dari dorm diiringi teriakan dari Jennie, "MAU KEMANA UNNIE HABIS INI KITA ADA JADWAL REKAMAN!!!"
Jisoo tidak menghiraukan Jennie. Ia terlalu kalut untuk mengikuti jadwal yang sudah dibuat. Yang Jisoo tahu saat ini dia harus pergi, dia harus kabur tapi entah kemana.
Berada di dalam kereta yang penuh membuat Jisoo dengan mudah tersamarkan. Tidak ada yang menaruh perhatian padanya yang saat ini mengenakan sweater hitam dan celana panjang hitam dengan masker hitam juga.
Di dalam kereta berbagai macam hal berkecamuk di dalam kepalanya.
Apa dia harus pulang ke rumah orang tuanya? Apa dia lebih baik berterus terang pada Papa dan Mama?
Tidak mungkin, kedua orangtuanya akan sangat marah dan kecewa, Jisoo tidak akan sanggup menanggungnya.
Apa dia harus memberitahu sang ayah dari jabang bayi yang ada di perutnya?
Tidak bisa, Jisoo bahkan tidak mengenalnya. Belum tentu pula orang itu percaya kalau anak ini adalah hasil perbuatannya.
Apa Jisoo harus bercerita ke membernya?
Ck. Sepertinya mereka harus mempersiapkan diri saat Blackpink jadi 3 member.
Kereta sampai di perhentian terakhir.
Jisoo terpaksa harus keluar dari kereta.
Berada di sisi kota yang asing Jisoo berjalan tak tentu arah. Akhirnya ia berhenti di sebuah jembatan yang melintang diatas sungai yang cukup besar.
Untuk pertama kalinya selama ia pergi, Jisoo membuka ponselnya.
Ada banyak sekali misscall dari para member.
Ada banyak juga chat dari mereka menanyakan keberadaannya. Namun Jisoo tidak peduli.
Ia membuka contactnya dan menemukan sebuah nomer yang tidak pernah ia hubungi.
Jisoo menatap nomer itu untuk waktu yang lama. Jam sudah menunjukkan pukul 23.00. Orang itu mungkin sudah tidur.
Tapi Jisoo sudah berada di jalan buntu. Ia harus bicara pada seseorang atau dia akan jadi gila!
PS.
Gue udah pengen nulis ini dari lama. Tapi takut nulis sampe setengah terus berhenti karena gue orangnya suka nggak menyelesaikan apa yang udah gue mulai hahhahaha
Sooo here it is. Gue udah determined untuk menyelesaikan cerita ini mau ada yang baca apa enggak.
Menulis itu salah satu cara gue kabur dari kenyataan lol.
Cerita ini murni fiktif jadi jangan baper-baper amat. Probably will update every Monday. Stay tune. XOXO
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditionally
FanfictionHamil di luar nikah bahkan dengan orang yang tak ia kenal. Jisoo ingin mati saja. Published on December 24th 2017