25

7.7K 779 62
                                    

Jisoo tidak tahu sampai kapan hubungannya dengan Chanyeol akan adem ayem seperti sekarang. Selama sebulan terakhir mereka tidak saling berteriak atau melemparkan benda apapun pada satu sama lain. Sesuatu yang terasa sangat ajaib.

Walau pada awalnya Jisoo merasa ia terlalu mudah memaafkan Chanyeol, sebagian dari dirinya sadar ia juga bersalah karena telah membuat Chanyeol kesal atas sikapnya yang seenaknya sendiri. Apalagi selama ia di rawat di rumah sakit Chanyeol selalu menemaninya dan hanya pulang sesekali untuk mandi dan latihan dengan EXO.

Jisoo kadang juga masih jengkel dengan sikap egois dan penuh rahasianya Chanyeol, tapi setiap kali Chanyeol minta maaf dengan mata belonya yang minta dikasihani dan setiap kali tubuhnya berada dalam pelukan Chanyeol dia jadi lemah.

"Pasti kamu ya yang bikin mama lemah begini. Kamu nggak suka ya liat mama sama ayah berantem?" Jisoo menunduk menatap perutnya yang mulai membuncit dan membelainya lembut. Akhir-akhir ini, ia senang mengajak bicara jagoan yang berada di dalam perutnya.

"Ngobrol apa kalian berdua?" Suara Chanyeol membuat Jisoo menengadahkan kepalanya dan menatap laki-laki yang berjalan masuk ke kamar mereka.

"Jangan nguping lo!" Balas Jisoo cemberut.

"Pasti lagi ngomongin ayah ya!" Chanyeol duduk di sisi Jisoo di atas tempat tidur.

"Idih geer, kita lagi ngomongin Jung Hae In kok, ya kan sayang?" Jisoo tersenyum ke arah perutnya.

"Ngapain juga ngobrolin Jung Hae In. Mending sekarang kita makan, gue bawain tteokbokki tuh," kata Chanyeol sambil menarik tangan Jisoo, mengajaknya ke lantai bawah.

Jisoo langsung tersenyum lebar mendengar kata tteokbokki, ia menggandeng tangan Chanyeol dengan riang dan ikut turun ke bawah.











Semenjak keluar dari rumah sakit, Chanyeol dan Jisoo tinggal di rumah orang tua Chanyeol. Lokasi apartemen mereka yang sudah terekspos membuat mereka berdua tidak bisa lagi tinggal disana dengan tenang. Fans dan paparazzi mengelilingi gedung apartemen mereka dan membuat mereka tidak nyaman.

Karena itulah Jisoo tidak punya pilihan lain saat ia disuruh tinggal di rumah Chanyeol untuk sementara waktu sampai mereka berdua bisa pindah ke rumah yang baru. Sebenarnya Jisoo ingin tinggal di rumah orang tuanya saja, tapi mertuanya ngotot Jisoo harus tinggal dengan mereka karena rumah mereka lebih dekat ke rumah sakit.

Meski awalnya Jisoo khawatir ia akan merasa canggung tinggal bersama orang tua dan kakak Chanyeol, yang terjadi justru sebaliknya. Jisoo merasa sangat nyaman dan betah. Ayah Chanyeol sangat ramah dan antusias dengan kehadiran Jisoo di rumahnya. Setiap pagi mereka nonton drama pagi bersama sebelum ayah mertuanya itu berangkat kerja.

Sedangkan ibu Chanyeol, walau terlihat ketus dan dingin, diam-diam selalu mempersiapkan segala keperluan Jisoo dengan teliti. Sebelum pergi ke cafe yang ia miliki, nyonya Park selalu memastikan makan siang, cemilan, dan obat-obatan Jisoo semuanya lengkap tersedia. Dan wanita berambut pendek itu, tidak pernah meninggalkan Jisoo sendirian di rumah. Saat ibu Jisoo tidak bisa menemani Jisoo, ibu Chanyeol tidak akan pergi ke cafenya dan memilih untuk menemani Jisoo di rumah.

Yura unnie yang selalu sibuk, saat ada waktu libur ia akan mengajak Jisoo mengunjungi cafe-cafe kekinian atau spa dan manicure pedicure. Kadang mereka pergi bersama dengan Jiyeon unnie juga. Dan setiap weekend, keluarga Jisoo selalu datang ke rumah Chanyeol untuk berkumpul atau mengajak Jisoo makan di luar.

UnconditionallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang