5

13K 1.1K 58
                                    

Jisoo merasa telinganya berdenging.






Chanyeol bilang apa tadi?





Jisoo pasti salah dengarkan?






Aborsi?





Chanyeol mau anak ini mati?





Rasanya Jisoo kehilangan tenaga dan kedua kakinya menyerah menopang tubuhnya. Ia pasti sudah jatuh kalau saja Chanyeol tidak sigap menangkap tubuhnya.

"Jis!"

Jisoo memegangi keningnya, sungguh tidak habis pikir dengan jalan keluar yang Chanyeol tawarkan.

Walaupun bayi ini terjadi diluar kehendak mereka berdua, walaupun mereka berdua tidak saling mencintai, bahkan tidak saling kenal sebelum pesta busuk 1,5 bulan yang lalu.

Jisoo tidak pernah terpikir untuk menggugurkan bayi yang saat ini berada di kandungannya.

Tapi bagaimana bisa Chanyeol setega itu?

Kepala Jisoo terasa berputar-putar dan tahu-tahu saja semua menjadi gelap.



-------------------------



7.30 am

Sinar matahari yang terang menembus lewat jendela-jendela besar yang tidak bergorden. Memenuhi ruangan besar yang mencangkup ruang makan, ruang tamu, dan dapur itu.

Jisoo mengerjapkan matanya beberapa kali lalu bangkit dari posisi tidurnya yang sangat tidak nyaman. Sepertinya sepanjang malam ia tidur sambil meringkuk disofa.

Hal pertama yang ia lakukan setelah bangun adalah mengecek ponselnya.

Sebuah chat dari Chanyeol muncul paling atas.

Semalem lo pingsan

Lo sempet bangun sebentar terus tidur lagi waktu gue tanya apa lo baik-baik aja

Gue harus cabut duluan

Ada photoshoot sama EXO

Lo free kan hari ini? Gue ntar kesana lagi sorean

Istirahat dulu aja

Lupain aja apa yang gue bilang semalem

Selesai membaca seluruh pesan Chanyeol, Jisoo kembali bersandar ke sofa.

UnconditionallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang