4

14.6K 1.3K 78
                                    

Lisa, Jennie, dan Rose segera melesat ke kamar mandi untuk mengecek keadaan Jisoo.

Pintu kamar mandi dibiarkan terbuka karena Jisoo tidak sempat menutupnya dan keburu muntah di atas kloset sambil berjongkok.

"Unnie, unnie sakit?" perasaan cemas menggantikan kekesalan yang sebelumnya Jennie rasakan pada Jisoo. Ia ikut berjongkok di sisi Jisoo sambil mengusap punggung gadis yang setaun lebih tua itu.

"Apa perlu panggil ambulans?" Lisa tak kalah cemas dan sudah memegang ponsel ditangannya.

"Telepon manager aja dulu!" balas Rose.

"JANGAN!" Jisoo menghentikan kegiatan muntahnya dan menatap member lainnya bergantian.

"Gue nggak apa-apa. Masuk angin aja, kan habis cari angin semaleman," Jisoo tersenyum lemah kearah mereka.

Walaupun terdengar tidak masuk akal, mereka tidak ingin membuat kondisi semakin rumit.

"Unnie istirahat dulu deh, nggak usah ke Inkigayo dulu," usul Jennie pada Jisoo sambil membantunya berdiri.

Ketiga member Blackpink itu mengantar member tertua mereka ke kamar bersama-sama.

"Nggak apa-apa kok gue," Jisoo berusaha meyakinkan teman-temannya.

TING TONG!

Suara bel apartemen membuat Rose harus meninggalkan yang lainnya untuk membuka pintu.

"Jisoo udah siap? Ayok kita udah telat nih!" manager Blackpink berdiri diambang pintu tampak terburu-buru. Perhatiannya tertuju pada layar ponselnya sendiri. Jisoo mau tidak mau langsung menyusul sang manager walau ia sebenarnya masih ingin muntah lagi.

------------------------------------------

Dengan pakaian serba hitam dan masker, Jisoo naik ke mobil yang semalam ia tumpangi.

Chanyeol sempat tersenyum sekilas padanya lalu melajukan mobil meninggalkan komplek apartemen Blackpink.

"Jadi lo udah nemu jalan keluar buat kita?" pertanyaan Jisoo memecahkan keheningan diantara mereka berdua.

Chanyeol menghela nafas panjang.

"Maaf ya Jis."

"Lo nggak usah minta maaf terus, karena gua nggak berniat buat maafin lo. Sekarang yang gue butuh itu solusi! S O L U S I! SOLUSI!!!"

"Tenang dikit bisa nggak sih?!"

"Gimana gue bisa tenang Yeol? Setiap hari bayi ini tumbuh! Perut gue bakal makin gede, dan orang-orang bakal notice! Tadi pagi aja gue muntah-muntah lo tahu nggak?!"

Chanyeol menginjak rem mobilnya dengan kencang membuat mereka berdua terbentur ke jok mobil.

"Lo pikir ini semua salah gue? Kalo malem itu lo nggak mabok, semua ini nggak akan terjadi!" seru Chanyeol sambil menatap Jisoo.

"Oh?! Salah siapa gue minum sebanyak itu?! Lo kan! Lo yang nyekokin gue minum terus!" Jisoo menusuk-nusukkan jari telunjuknya ke bahu Chanyeol.

"Ya kenapa lo nggak nolak?! Kenapa lo malah ikut gue pulang?!" 

"Gue bahkan nggak sadar waktu itu! Yang ada juga lo yang nyeret gue buat ikut sama lo!"

"OKE CUKUP!" bentak Chanyeol.

"Lo menjijikan tahu nggak! Berani-beraninya lo ambil kesempatan dalam kesempitan, dan lagi kenapa lo nggak pake pengaman sih!" Jisoo kembali memukul Chanyeol, kali ini menggunakan tas kecil yang ia bawa.

"Gue mabok Jis! For GODSAKE semuanya terjadi diluar kesadaran gue dan lo! Gue tahu gue salah! Semenjak tidur sama lo setiap hari gue khawatir kalo-kalo lo hamil dan lo beneran hamil! Gue juga panik Jis! Gue juga sama takutnya kayak lo!" Chanyeol memegang kedua bahu Jisoo, mencengkeram lebih tepatnya.

Jisoo mengalihkan pandangannya ke jalan tol kosong tempat mereka berhenti.

"Gue juga jijik sama diri gue sendiri Yeol. Bisa-bisanya gue tidur sama orang yang nggak gue kenal. Dan lagi gue sampe hamil. I really am not that type of girl who sleep around. Dan hal ini bener-bener bikin gue stress!" Jisoo terisak sambil menutupi wajahnya.

Tangan Chanyeol meraih tangan Jisoo dan membuat gadis itu menoleh kearahnya.

"Sepanjang hari ini gue udah mikir, dan ada beberapa solusi yang mau gue diskusiin sama lo."

"Lo bisa kasih tahu gue sekarang," kata Jisoo.

Chanyeol menggeleng.

"Kita ke apartemen gue dulu aja, ada dipinggiran kota. Dan nggak ada yang tahu gue punya apartemen disana selain orang tua gue. Jadi kita aman buat ngobrol disana."










Lokasi apartemen Chanyeol benar-benar jauh. Mereka harus berkendara 1 jam lebih dari Seoul lewat jalan tol.

Menurut Chanyeol apartemennya baru saja rampung dibangun pertengahan 2017 ini. Dan daerah ini memang belum terlalu ramai. Namun dalam 5 tahun ke depan, daerah ini akan berkembang pesat dan menjadi tempat investasi yang menguntungkan.

Unit apartemen Chanyeol berada di lantai 10. Sudah pukul 1 subuh saat mereka tiba disana.

Masuk ke apartemen Chanyeol, hal pertama yang menyambut Jisoo adalah ruang tamu luas dengan sebuah sofa putih panjang dan meja TV yang belum ada TVnya. Disisi kiri terdapat meja bar dan dapur. Meja makan diletakkan di dekat jendela besar yang berderet di sebelah kanan.

"Ada dua kamar disana, belum ada perabotnya. Gue belum sempet beli." Kata Chanyeol walau Jisoo tidak bertanya.

Jisoo menempatkan dirinya di sofa panjang sedangkan Chanyeol duduk di lantai.

"Lo mau minum nggak? Ada aqua harusnya."

"Nggak usah Yeol, langsung aja cepet."

"Oke, jadi solusi pertama adalah..."












"Lo tinggal di rumah ini sampe lo melahirkan."

Jisoo melongo sejenak.

"Hah? Maksud lo gue sembunyi disini sampe 9 bulan lagi gitu?" tanya Jisoo tak percaya.

Chanyeol malah mengangguk yang membuat Jisoo semakin tidak percaya.

"GILA YA LO?! Gue ngomong apa sama orang-orang? Tiba-tiba ngilang selama 9 bulan gitu? Terus setelah anaknya lahir mau ditaruh dimana?" 

"Oke-oke tenang dulu, masih ada solusi lainnya." Chanyeol mengangkat kedua tangannya berusaha menenangkan Jisoo yang tampak akan mulai memukulinya lagi.

"Jadi solusi lainnya adalah lo keluar dari Blackpink, dan pindah keluar kota atau ke luar negeri. Masalah biaya gue tanggung semu-"

"Lo mau ngebuang gue?" potong Jisoo sebelum Chanyeol menyelesaikan kalimatnya.

"Bukan gitu Ji-"

"Semua solusi tadi itu sama aja dengan lo mau gue jauh-jauh dari lo, sedangkan lo bisa terus lanjut di EXO! Semua itu cuma ngerugiin gue dan lo bisa enak-enak hidup seakan semua baik-baik aja!!!" Jisoo meledak.

"Lo tuh bisa nggak sih tenang dikit! Jelas gue harus terus ada di EXO dan kerja. Kalo nggak gimana gue bisa ngebayarin lo dan anak itu nanti hah! Kalo lo mau bebas dan tetep ada di Blackpink cuma ada satu cara yang sebenarnya gue nggak mau sebut!"

"APA! CARA APA!" Bentak Jisoo yang saat ini sudah berdiri berhadapan dengan Chanyeol. Kalau tatapan bisa membakar seseorang, maka Jisoo dan Chanyeol pasti sudah saling menghanguskan satu sama lain.


















"Aborsi."





Happy Christmas to everyone who celebrate 😀! And happy holiday to those who don't celebrate Christmas hehehehehe

UnconditionallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang