3

16.9K 1.4K 26
                                    

Chanyeol dan Jisoo sudah berada di dalam mobil setelah pria jangkung itu berhasil menarik paksa Jisoo dari balik pagar jembatan.

Chanyeol tidak mengatakan apapun semenjak Jisoo memberitahukan yang sebenarnya. Bahkan hingga matahari sudah mulai menampakkan dirinya dan menyingkirkan kegelapan malam, Chanyeol masih diam seribu bahasa. Kedua tangannya terlipat di dada dan wajahnya serius menatap ke depan. Jisoo disampingnya melihat keluar jendela dengan pikiran kosong.

"Maaf."

Chanyeol memecah keheningan setelah berjam-jam lamanya. "Kita harus segera kembali ke Seoul. Hari ini hari Minggu, lo harus ada di Inkigayo kan?" Lanjut Chanyeol kemudian mulai menjalankan mobil.

"BRENGSEK!!!" bentak Jisoo. Kedua tangannya menyerang Chanyeol dengan membabi buta.

"BRENGSEK LO BANGSAT! LO KIRA MAAF BISA NYELESAIN SEMUANYA!? LO KIRA GUE BAKAL MAAFIN LO?!" Jisoo berteriak dan memukul dengan sekuat tenaganya hingga membuat Chanyeol harus menghentikan laju mobil.

"MAAF JISOO MAAF!!! LO MAU GUE GIMANA?! GUE JUGA GAK NGERTI JIS! WE ARE FUCKED!!" Balas Chanyeol tidak kalah keras.

"YANG JELAS INI BUKAN SAATNYA GUE KE INKIGAYO!" Balas Jisoo lagi dengan amarah tampak jelas di kedua matanya.

"SEMUA ORANG PASTI LAGI NYARIIN LO SEKARANG! LO HARUS PULANG DULU JIS!" Bentak Chanyeol dan menghantamkan kepalan tangannya ke setir mobil.

Namun Jisoo sama sekali tidak takut dengan gertakan Chanyeol.

"Gue nggak akan balik, sebelum kita selesain masalah ini." Ucap Jisoo sembari menunjuk perutnya yang masih rata.

Tatapan Chanyeol sedikit melunak saat ia melihat perut Jisoo. Ia menangkupkan tangan ke wajahnya.

"Jis..."

Jisoo diam, menunggu Chanyeol melanjutkan.

"Pertama-tama lo balik dulu, sebelum orang-orang curiga sama lo. Nanti malam gue bakal jemput lo, dan kita pikirkan lagi masalah ini, oke?" Chanyeol berbicara dengan nada yang sangat tenang, sangat berbeda dengan teriakan-teriakan yang baru saja terjadi diantara mereka. 

Tidak punya pilihan lain, Jisoo mengangguk setuju.

---------------------

"Darimana aja unnie?" tanya Jennie begitu Jisoo melangkahkan kaki masuk ke apartemen mereka.

"Cari angin."

"Buset, semaleman sampe nggak pulang?" tanya Lisa dari arah dapur.

Jisoo mengangguk.

"Unnie kenapa nggak angkat telepon atau setidaknya ngabarin kek? Kita kan khawatir! Kemarin manager oppa tanya unnie kemana, kita bilang unnie diare jadi mau istirahat. Tadi pagi juga oppa udah nyariin, unnie udah mau dijemput buat ke inkigayo, kalau unnie belom pulang, kita harus alasan ap-"

"Yaudahlah Jen! Kan sekarang gue udah balik! Gue capek, mau istirahat bentar! Panggilin kalo oppa udah dateng!" sela Jisoo lalu ia pun berlalu ke kamarnya meninggalkan Jennie dan Lisa yang saling berpandangan bingung.

"Jisoo unnie udah pulang?" tanya Rose yang baru keluar dari kamar mandi.

"Iya, tapi jangan diganggu, lagi badmood kayaknya," larang Lisa pada Rose yang hendak masuk ke kamar Jisoo.

"Lah kenapa?"

"Mana gue tahu," jawab Lisa lalu meminum segelas susu yang dari tadi ia buat.

"Seenaknya aja ngilang, giliran ditanya kemana nggak mau jawab. Awas aja kalo dia begitu lagi! Dikira gampang bikin alasan ke manager!" omel Jennie yang duduk bersama Rose di meja makan.

"Jangan gitu unnie, Jisoo unnie pasti punya alasan kenapa dia begitu, nanti kalo moodnya udah mendingan pasti dia cerita." Rose mencoba menenangkan Jennie yang tampak bete.

BRAK!

Ketiga cewek itu terkejut ketika pintu kamar Jisoo tiba-tiba menjeblak terbuka dan gadis yang sedang mereka bicarakan itu keluar sambil terburu-buru ke toilet. 

Suara muntahan lalu terdengar dan membuat Lisa, Jennie, Rose bertatapan sejenak kemudian, "jangan-jangan unnie..."






Soooo the first 3 chapters are hereee. Jangan diem-diem aja y kalo baca 😂
Story2 gue yang lain gue unpub duluuu karena gue merasa perlu diperbaiki lagi supaya bisa lanjut ceritanya hehehehhe
See u on the next chapter!

UnconditionallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang