Malam kali ini terlihat begitu mencekam tapi tidak untuk seorang cowok berambut pirang yang sedang duduk di balkon kamarnya, semilir angin terasa menembus sampai ke dalam kaus putih yang ia gunakan, cowok itu mendongakkan kepalanya menatap ke atas.
Langit untuk kali ini sepertinya tidak mengijinkan bintang-bintang menampakkan sinarnya, setelah hujan tadi sore.
Cowok itu melirik benda pipih yang ada di meja sampingnya, ada rasa ragu yang menyelimuti dirinya namun detik berikutnya tangannya terulur meraih benda pipih berwarna silver itu.
Cowok itu menekan kontak seseorang, jarinya naik turun mengetikkan sebuah pesan.
StevanoYudistira
Selamat malam.Vano mengernyit melihat pesan yang ia baru saja ia ketik.
"Terlalu formal." Cowok itu menekan delete dan mengetik kembali.
StevanoYudistira
Gutnite :)"Anjirr, alay!" seru cowok itu, ia lagi-lagi menghapus pesan tersebut dan menggantinya.
StevanoYudistira
Hi!Send. Cowok itu meletakkan kembali benda pipih itu ke tempat semula. Menunggu seseorang membalas pesannya.
Angin malam ini benar-benar sangat dingin membuat Vano memilih untuk meninggalkan balkon kamarnya dan masuk ke dalam.
Cowok itu duduk di kursi meja belajarnya mengecek kembali pesan yang terakhir kali dikirimnya pada seseorang memastikan bahwa pesan itu sudah terkirim.
Ia menghela napas pelan, tangannya kini membuka satu persatu buku yang ada di depannya dan membacanya.
Ingat? Stevano, si badboy yang pintar?
Menit berikutnya benda pipih di samping cowok itu bergetar menandakan ada pesan masuk.
Ia meraih benda pipih itu tanpa mengalihkan pandangannya pada buku yang sedang ia baca.
Detik berikutnya cowok itu menatap layar handphonenya, ia membuka aplikasi chatting yang ada di dalam dan mulai membaca pesannya.
OliveaAmandhita : Hai, maaf ini siapa ya?
Vano-tangannya bergerak menggetik satu persatu huruf pada keyboardnya.
StevanoYudistira : Dih, udah lupa aja sama gue. Gue Vano.
Sedangkan seorang gadis di seberang sana menaikan sebelah alisnya. Lalu mengetikkan sebuah pesan.
OliveaAmandhita : Vano yang temennya Gefran sama Putra itu?
StevanoYudistira : emang ada Vano yang lebih ganteng dari gue?
OliveaAmandhita : ih, apaan sih. Gausah pede gitu. Btw, tau nomor aku dari siapa?
StevanoYudistira : gue apa sih yang gatau dari lo 😁
OliveaAmandhita : gajelas. Kasih tau aja sih susah banget.
StevanoYudistira : lagi apa?
Vano membaca kembali pesan yang baru saja ia kirim.
"Bego" ia merutuki dirinya sendiri saat tau pertanyaan bodoh itu baru saja ia kirim.
OliveAmandhita : lagi bales chat kamu sama lagi napas.
StevanoYudistira : gue kira lo gabisa napas :v coba deh lo keluar liat ada bintang atau gak.
OliveaAmandhita : haa? Emang kenapa? Kan, sekarang mendung, mana ada bintang pas mendung?
StevanoYudistira : Ada. Kan bintangnya lo wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanolive [ NEW VERSION ] HIATUS
Teen Fiction[VERSI BARU] Bimbang. Satu kata yang mewakili cerita ini. Kenapa? Karena di sini kalian akan merasakan suka sekaligus benci disaat yang bersamaan. Siap bertemu dengan mereka yang akan membuatmu jatuh hati dalam sekejap lalu menjatuhkan hatimu samp...