Manik mata abu milik gadis itu bergerak mengikuti setiap kalimat di dalam buku yang sedang dibacanya.
Suasana yang tidak ramai membuatnya betah berlama-lama di dalam ruangan itu, memang tidak banyak yang berkunjung ke perpustakaan apalagi saat pagi.
Ditambah di luar sedang turun hujan jadi, banyak yang belum berangkat ke sekolah. Beruntung Olive sampai di sekolah sebelum hujan turun.
Matanya terus terfokus pada buku yang dipegangnya sesekali dahinya mengernyit lalu kernyitan itu menghilang.
Cowok berambut pirang masuk ke dalam ruangan yang sama dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam celana abu-abunya.
Kakinya melewati rak-rak yang di dalamnya berjajar rapi buku-buku.
Tangan cowok itu meraih sebuah buku dengan sampul berwarna biru gelap yang sepertinya sudah ia hafal dimana letak buku itu.
Cowok itu meletakkan bukunya di atas meja tanpa menimbulkan suara.
Kedua tangannya menarik kursi yang tepat berada di samping gadis yang masih terfokus pada buku di hadapannya dan tidak menyadari kehadiran cowok itu.
Gefran, cowok itu membuka setiap lembar halaman pada buku yang tadi diambilnya dan membacanya dalam diam.
Olive yang mulai sadar akan kehadiran seseorang di sampingnya menoleh, dahinya berkerut saat melihat Gefran di sampingnya.
Olive menolehkan kepalanya menjelajah seluruh ruangan itu jika saja cowok di sampingnya datang ke sini tidak sendirian.
Akan tetapi Olive tidak menemukan siapa-siapa, selain mereka berdua dan penjaga perpustakaan yang duduk di depan komputernya di dekat pintu.
Gadis itu menutup buku yang baru saja di bacanya, menghadapkan badannya ke samping dengan lengan kirinya yang ia letakkan pada kursi yang didudukinya.
"Kamu ngapain di sini?" lirih Olive.
Gefran menolehkan kepalanya sesaat sebelum kembali terfokus pada bukunya.
"Baca," singkat Gefran.
Olive semakin mengernyit entah apa arti dari kernyitan di dahi gadis itu, "Hah, gak salah?"
Gefran memutar bola matanya, meletakkan buku yang tadi dipegangnya dan memutar badannya menghadap gadis itu.
"Kenapa, sih?" dahi Gefran berkerut, "emang gak boleh gue baca di sini?"
Olive menggeleng cepat, "Ah, enggak. Bukan gitu."
"Terus?" Gefran mengangkat sebelah alisnya.
Entah kenapa jantung gadis itu menjadi berdekup lebih cepat saat Gefran menatapnya.
Padahal cowok itu hanya menatapnya dan tidak melakukan apapun.
"Ya, aneh aja. Aku baru tahu cowok kaya kamu suka baca," kata Olive ragu.
Gefran terkekeh membuatnya terlihat lebih manis sekarang.
Olive jarang melihat senyum cowok di hadapannya karena yang Olive tahu Gefran itu cowok yang dingin, cuek, dan bicaranya yang singkat.
"Emang salah kalo gue suka baca?" tanya Gefran.
Gadis itu menggeleng membuat sebagian rambutnya yang dikucir ke belakang bergerak mengikuti gerakan kepalanya.
Olive membuang pandangannya dari cowok di depannya, tangan kanannya ia gunakan untuk menyangga kepalanya.
Mata Olive kini terfokus pada objek yang ada di luar jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanolive [ NEW VERSION ] HIATUS
Novela Juvenil[VERSI BARU] Bimbang. Satu kata yang mewakili cerita ini. Kenapa? Karena di sini kalian akan merasakan suka sekaligus benci disaat yang bersamaan. Siap bertemu dengan mereka yang akan membuatmu jatuh hati dalam sekejap lalu menjatuhkan hatimu samp...