Matahari pagi ini bersinar dengan lemah, awan mendung sedari tadi seperti enggan untuk beranjak pergi.Berbeda dengan wajah manis gadis itu, seulas senyum yang sejak tadi terukir di setiap sudut bibirnya.
Udara dingin dari pendingin ruangan menyapu seluruh wajahnya saat ia melangkah masuk ke dalam sebuah toko buku yang bisa dibilang cukup besar.
Matanya menjelajah seluruh ruangan, ia berjalan ke salah satu rak berisi banyak komik.
Sesaat setelahnya ia bergerak ke rak yang lain, senyumnya melebar saat ia melihat apa yang sudah ia inginkan dari lama.
Tangan Olive terulur meraih sebuah novel best seller, ia membalik buku itu dan membaca sekilas sinopsis di bagian belakang.
Sehabis itu ia berjalan ke bagian lain, di mana berjejer banyak buku fantasi.
Ia mendekat, sedikit berjinjit untuk mengambil salah satu buku karangan J.K Rowling berjudul Harry Potter and the Prisoner of Azkaban.
Olive memang sangat suka dengan buku yang ditulis penulis asal Inggris itu, ia bahkan sudah menonton semua film Harry Potter.
"Yah, uangnya gak cukup," gumam gadis itu saat melihat harga yang tertera di bagian belakang.
Sebenarnya dia sudah punya seri pertama yang berjudul Harry Potter and the Philossopher's Stone dan buku ke duanya Harry Potter and the Chamber of Secrets.
Tetapi dia berkeinginan untuk mengoleksi ke tujuh seri buku itu.
Olive meletakkan kembali buku itu ke tempatnya, kaki jenjangnya berjalan ke sisi lain.
Kembali ke deretan rak berisikan novel-novel best seller, ia mengambil sebuah novel dengan cover hitam.
Hatinya bimbang ingin beli yang mana dulu, matanya melirik buku yang sudah dibawanya sejak tadi lalu beralih pada buku di tangan kanannya.
"Milih buku apa milih pasangan hidup? Lama banget," ucap seseorang.
Olive mengangkat kepalanya yang tadi sempat menunduk ke sumber suara.
"Kamu?" Olive mengerutkan dahinya, "ngapain ke sini?"
Orang di samping Olive mengambil asal buku yang berjejer rapi di hadapannya.
"Lagi nyari jodoh," ucapnya dengan mata mengamati buku yang ia pegang.
Olive mengangkat sebelah alisnya, heran.
"Kamu ini ada-ada aja," ujar Olive dilanjutkan dengan kekehanya.
"Kali aja ketemu di sini," kata Gefran meletakkan kembali buku yang dipegangnya, "bingung ya?"
Olive mengangguk, matanya terfokus pada dua buku itu. Menimbang mana yang diinginkannya.
"Beli aja yang jadi pilihan pertama lo," Gefran bersandar pada salah satu rak dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku jaketnya.
Cool. Pikir Olive.
"Tapi dua-duanya bagus," kata Olive galau.
"Yang lo pilih kedua gak bakal sebagus pilihan pertama lo,"
Olive menoleh, menatap cowok di sebelahnya. Rasanya ada yang aneh tapi ia tidak tahu apa itu.
Ia mengembalikan buku bersampul hitam putih itu, sudah kukuh dengan pilihnya.
"Udah?" tanya Gefran.
Olive mengangguk, "Aku duluan ya,"
Gefran tersenyum tipis, hendak melangkah keluar dati tempat itu. Tapi seruan dari Olive berhasil membuatnya menoleh ke belakang.
![](https://img.wattpad.com/cover/105164117-288-k571507.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanolive [ NEW VERSION ] HIATUS
Teen Fiction[VERSI BARU] Bimbang. Satu kata yang mewakili cerita ini. Kenapa? Karena di sini kalian akan merasakan suka sekaligus benci disaat yang bersamaan. Siap bertemu dengan mereka yang akan membuatmu jatuh hati dalam sekejap lalu menjatuhkan hatimu samp...