Olive. Gadis itu duduk pada bangku yang ada di pinggir lapangan basket sendirian.Ia menghela napas kesal untuk yang kesekian kalinya, karena Dara meninggalkan dirinya. Lagi.
Matanya terfokus pada cowok-cowok yang sedang bermain basket, terkadang ia ikut gemas sendiri saat bola basket itu meleset.
Tidak berapa lama Olive berdiri, berjalan meninggalkan tempat duduknya.
Olive berjalan santai. Niatnya ia akan pergi ke perpustakaan untuk meminjam buku tapi gadis itu mengurungkan niatnya.
Gadis itu terus menyusuri koridor-koridor kelas yang ramai karena jam istirahat belum selesai.
Cup.
Napas Olive tercekat, jantung gadis itu berdetak cepat sekarang.
Olive menolehkan kepalanya ke samping tepat dimana seseorang yang tidak sengaja mencium pipinya.
Cowok itu. Dia membulatkan matanya sama-sama terkejut dengan apa yang baru saja terjadi.
Cowok itu merutuki dirinya sendiri, ini gara-gara ia berlari, tidak memperhatikan jalan di depan dan membuat ia mencium pipi kiri Olive. Tanpa sengaja.
"Mampus," gumam cowok itu, meletakkan telapak tangannya pada dahi.
Olive. Gadis itu mengusap kasar pipi kanannya, "Ihhh!!" geram gadis itu.
"Sorry-sorry gue gak sengaja," ucap cowok yang kini menatap Olive khawatir.
Detik berikutnya cowok itu berlari meninggalkan Olive yang masih sibuk mengusap pipinya.
"Gue duluan, ya." Teriak cowok itu.
Olive membulatkan matanya menatap cowok yang kini berlari menjauh dari dirinya.
Pipi gadis itu memerah sekarang entah karena Olive yang mengusapnya kasar atau karena malu, hanya dirinya yang tahu itu.
"Adit! Sini gak!" teriak Olive yang berusaha mengejar cowok itu.
Cowok itu. Adit, kedua sudut bibirnya tertarik membuat lengkungan entah apa yang dipikirkan cowok berambut hitam itu.
Ia masih berlari namun, kepalanya menoleh ke belakang memastikan gadis itu tidak mengejar dirinya.
Pipi Adit memerah karena memikirkan kejadian beberapa menit yang lalu dengan senyum yang semakin mengembang pada sudut-sudut bibirnya.
***
Cowok bermata coklat muda berjalan santai, di koridor. tangannya memegang gelas milkshake yang baru dibelinya di kantin.
Gelas milkshake di tangannya ia guncang pelan membuat suara es batu yang saling beradu pelan terdengar. Ia menghirupnya masih dengan berjalan santai di koridor.
Cowok itu menoleh mencari keberadaan seseorang yang sedari tadi tidak dilihatnya.
Bug!
"Anjirr," sewot cowok berlesung pipi itu.
Gelas milkshake yang ada di tangannya terjatuh dan berhasil membuat baju putihnya kini berwarna coklat.
Cowok itu, Vano, mendongakkan kepalanya menatap seseorang yang berhasil menabrak dirinya ditambah lagi membuat seragamnya kotor.
Adit.
Ia memejamkan matanya rapat, pipinya mengembung. Setelahnya ia membuka matanya menatap cowok yang kini ada di depannya.
Adit tersenyum kikuk tangan kirinya menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Eh, Vano. Hehe, sorry ya gue gak sengaja." Ucap Adit ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanolive [ NEW VERSION ] HIATUS
Teen Fiction[VERSI BARU] Bimbang. Satu kata yang mewakili cerita ini. Kenapa? Karena di sini kalian akan merasakan suka sekaligus benci disaat yang bersamaan. Siap bertemu dengan mereka yang akan membuatmu jatuh hati dalam sekejap lalu menjatuhkan hatimu samp...