"Baiklah, sunbae." jawab Hyunjoo pasrah.
Perlahan Hyunjoo mendudukan dirinya dengan membuat jarak di samping Yoongi. Ia lalu mendekap erat lututnya menggunakan kedua tangan. Dari ekor matanya, Hyunjoo mencuri pandang ke arah Yoongi. Yoongi tampak sibuk meminum tetesan cola dari kaleng. Hyunjoo pun kembali meluruskan pandangannya. Ia menghela napas. Berada di situasi seperti ini menjadikannya semakin kikuk.
Suasana terasa begitu hening di antara keduanya. Hyunjoo sangat ingin cepat keluar dari ruangan ini. Ia menggigit bibir bawahnya frustasi. Hingga akhirnya, Yoongi berdehem pelan.
"Bersikaplah santai. Aku tidak akan melakukan hal buruk padamu." ucap Yoongi memulai percakapan. Yoongi dapat membaca suasana jika Hyunjoo merasa tidak nyaman dengan situasi saat ini. Hyunjoo lalu menatap Yoongi sekilas.
"Baik, sunbae." Hyunjoo berusaha menjawab senormal mungkin. Padahal, jantungnya sudah berdegup kencang sejak tadi. Suhu tangannya bahkan terasa dingin seperti es akibat gugup.
"Hei.."
Merasa Yoongi sedang berbicara padanya, Hyunjoo mengalihkan pandangannya ke arah lelaki tersebut. Tampak Yoongi menyodorkan sekaleng cola ke arahnya. Hyunjoo memandang kaleng itu lalu mengarahkan sorot matanya pada Yoongi dengan bertanya-tanya.
"Kau bisa meminumnya. Masih tersisa setengah. Jangan salah paham. Itu karena aku tidak sanggup lagi meminum cola itu." ujar Yoongi dengan ekspresi dingin.
Yoongi memang sosok yang sulit ditebak. Sampai sekarang, Hyunjoo masih tak paham dengan jalan pikiran Yoongi. Hyunjoo menatap Yoongi dengan tatapan aneh. Apa memang biasanya Yoongi bersikap seperti ini? Batinnya. Namun, Hyunjoo dengan cepat menerima uluran kaleng cola dari Yoongi.
"Terimakasih, sunbae."
"Asal kau tau, aku tidak meletakkan bibirku pada kaleng itu. Jangan khawatir."
"Aku tahu sunbae. Aku melihatnya dengan mataku." balas Hyunjoo cepat.
Yoongi hanya terdiam. Yoongi sebenarnya adalah sosok lelaki yang cukup peka. Namun, ia tidak mau menunjukkannya dengan cara yang baik-baik. Terbukti, ia memang sengaja menyisakan isi cola tersebut untuk Hyunjoo. Setelah melihat bahwa isi botol minuman milik Hyunjoo yang ada disisi tas sudah kosong, tak ada air sama sekali di dalamnya. Hyunjoo juga hanya membeli sekaleng cola untuk Yoongi saja.
Yoongi cukup khawatir jika gadis di sampingnya itu terserang dehidrasi hanya karena perbuatannya. Sehingga, ia memutuskan untuk memberikan cola itu pada Hyunjoo seraya mengatakan suatu alasan.
Hyunjoo terlihat mengamati kaleng cola yang ada digenggamnya. Tampak isinya masih tersisa banyak. Tanpa aba-aba, Hyunjoo langsung meneguk sedikit cola yang baru diberi oleh Yoongi. Gadis tersebut memang cukup merasa haus sekarang. Sisa uangnya tadi hanya cukup untuk membeli sekaleng cola untuk Yoongi saja. Beruntung, Yoongi hanya meminumnya sedikit. Jadi, ia juga bisa merasakan cola itu.
Yoongi mengamati jam tangan yang melingkar di tangan kirinya. Lelaki itu segera menyimpangkan tasnya dan bergegas berdiri dari posisi duduknya.
"Pulanglah. Hari sudah senja." ujar Yoongi singkat.
Hyunjoo lalu bergegas berdiri.
Yoongi melangkahkan kakinya menuju pintu ruang olahraga. Hyunjoo mengamati punggung Yoongi yang pergi menjauh.
"Dia yang menyuruhku datang kesini. Tapi, dia yang meninggalkanku disini."
Hyunjoo memanyunkan bibirnya lalu kembali meneguk kaleng cola digenggamannya. Ia baru menyadari, jika sudah tidak gugup seperti awal tadi. Gadis itu mengamati kaleng cola yang ada ditangannya. Hyunjoo tersenyum sendiri apabila mengingat momen tadi. Bohong, jika ia tidak merasa terbawa perasaan.
Menurutnya, Yoongi tadi begitu tampan. Ditambah dengan sikapnya yang terlihat tidak seperti biasanya. Sedikit manis? Kata itu menurut Hyunjoo begitu pas untuk menggambarkan bagaimana perilaku Yoongi tadi. Meskipun masih dengan karakter dingin yang dimilikinya. Tetapi, itu tetap keren di mata Hyunjoo.
Awalnya, Hyunjoo berpikir bagaimana caranya supaya ia tidak jatuh cinta lebih dalam lagi pada Yoongi apabila pemuda itu terus-terusan muncul di hadapan dan pikirannya. Hyunjoo sudah cukup patah semangat saat Yoongi mengetahui bahwa dirinya merupakan seorang stalker.
Hyunjoo sebenarnya masih berharap pula dirinya bisa semakin lebih dekat dengan Yoongi. Kesempatan kali ini memang cukup menguntungkan baginya. Hyunjoo bahkan sebelumnya tak pernah berpikir untuk menjadi sedekat ini dengan Yoongi. Ada hikmah dibalik peristiwa fatal tersebut.
Namun, hari ini Hyunjoo merubah pola pikirnya. Ia menegaskan hanya harus bersikap profesional kepada Yoongi selama satu bulan ke depan. Soal perasaan, Hyunjoo ingin perlahan menghapusnya meskipun sulit. Ya, itu sangat sulit. Berusaha melupakannya padahal sudah beberapa bulan terakhir, Hyunjoo menguras tenaganya untuk berkorban menjadi stalker Yoongi. Hyunjoo sadar, percuma saja jika Yoongi hanya menganggapnya sebagai 'anjing' ataupun pesuruh untuk membantunya dalam segala urusan dalam waktu sebulan itu tanpa ada perasaan suka dari Yoongi. Sama saja dengan cinta bertepuk sebelah tangan yang akan dirasakan olehnya.
Ia merasa hanya jatuh cinta sendirian, tidak dengan Yoongi. Hyunjoo ingin melupakan masa lalunya terhadap Yoongi. Memulai awal yang baru lagi setelah satu bulan ke depan. Ia ingin kehidupannya berangsur normal seperti sebelum memasuki sekolah atas dan bertemu dengan Yoongi. Hyunjoo yakin ia bisa bertahan sedikit lagi.
To be Continued
Duh, ini kenapa Hyunjoo jadi nge-galau 😭
Vote / Komen gaesss.... 👍
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE SO COLD [SELESAI]
FanfictionMin Yoon Gi, siswa tingkat akhir yang bertanggung jawab menjadi kapten tim basket untuk sekolahnya. Di sisi lain, siswi tahun pertama bernama Yoo Hyun Joo merupakan seorang stalker Yoongi yang bersekolah juga di sana. Bagaimanakah kisah mereka? Ters...