Pt. 3

9.8K 955 33
                                    

Though sometimes when life brings me down, you're the cure my love.

Yoongi menutup tutup botol minuman lalu melemparnya dengan asal ke lantai. Ia mendudukkan dirinya. Keringat yang membasahi pelipisnya sesekali ia seka menggunakan lengannya. Seragamnya sekarang sudah terlihat basah akibat keringat. Inilah yang sering dilakukan Yoongi saat pulang sekolah, berlatih basket sendirian di ruang olahraga. Ia terlalu malas jika harus langsung pulang ke rumah seusai jam sekolah berakhir.

Setelah sedikit rasa lelah hilang, Yoongi beranjak dari duduknya. Ia kembali memantulkan bola basket ke lantai dan berusaha menembakkan bola itu agar masuk ke dalam ring. Berkali-kali Yoongi melakukan hal itu.

"Jangan berlatih terlalu keras!"

Suara seseorang memecah konsentrasi Yoongi. Ia lalu menengok ke arah datangnya suara itu. Seorang lelaki bertubuh tinggi sudah berada di pintu ruang olahraga. Lelaki itu bernama Kim Seok Jin, atau yang akrab dipanggil Jin. Ia merupakan teman dekat Yoongi. Jin merupakan salah satu senior yang juga populer di sekolah itu. Yah, meskipun ia tidak jago dalam bidang olahraga seperti yang lain. Namun, wajahnya yang tampan mampu memikat gadis manapun yang melihatnya.

Jin lalu memasuki ruang olahraga dan duduk di pinggir lapangan basket. Ia mengamati Yoongi.

"Kenapa kau lagi berlatih lagi sekarang? Bukankah seharian tadi kau sudah berlatih bersama tim?" tanya Jin heran.

Yoongi hanya menatap datar Jin.

"Aku melakukannya karena aku memang menyukai basket!" ujar Yoongi lalu menembakkan bola basket ke arah ring.

Jin memang sangat tau jika Yoongi begitu menyukai dunia basket. Namun, ia belum pernah melihat Yoongi berlatih basket sekeras seperti yang dilakukan akhir-akhir ini. Setaunya, Yoongi dulu bermain basket hanya untuk kesenangan atau bisa disebut sebagai hobinya. Berbeda dengan sekarang. Menurutnya, sekarang Yoongi berlatih dengan keras. Hingga Jin pikir, Yoongi akan mati kelelahan di ruang olahraga atau di lapangan basket.

Alasan mengapa Yoongi berlatih basket sekeras itu karena tim basket sekolah akan menghadapi pertandingan basket tingkat nasional dalam waktu kurang dari 2 bulan lagi. Terlebih, Yoongi juga merupakan seorang kapten. Jadi, ia merasa harus lebih bertanggung jawab pada tim. Setelah merasa bosan, Yoongi membuang asal bola basketnya. Ia lalu berjalan ke pinggir lapangan dan duduk di samping Jin. Jin kemudian memberikan sebuah minuman kaleng pada Yoongi. Yoongi membuka minuman kalengnya lalu meneguknya dengan asal.

"Apa anggota lain juga berlatih keras?" tanya Jin.

"Mereka sudah berlatih dengan baik. Hanya kerja sama dalam bermain yang perlu sedikit ditingkatkan. Aku yakin, tim kita akan memenangkan pertandingan itu" jelas Yoongi. Jin mengangguk pelan mendengar penuturan Yoongi. Sedangkan Yoongi segera menghabiskan isi minuman kalengnya.

"Ayo pergi!" Yoongi lalu beranjak dari duduknya dengan menyimpangkan ransel di sebelah bahunya.

###

Pagi sekali, Yerim menghampiri rumah Hyunjoo dengan menaiki sepeda. Ia menghentikan laju sepeda saat tiba tepat di jalan depan rumah Hyunjoo.

"Apa dia belum bangun?" Yerim mengamati rumah Hyunjoo yang kini masih terlihat sepi. Ia pun merogoh ponsel dari saku jaketnya dan menelpon Hyunjoo.

"Aku sudah di depan rumahmu! Cepat keluar!" ujar Yerim dengan suara yang cukup keras saat panggilan telepon sudah tersambung. Ia lalu menutup panggilan.

Yerim memutar malas bola matanya. Ia masih mengantuk pagi ini. Sebenarnya, ia malas sekali untuk pergi keluar rumah akhir pekan ini. Namun, karena ajakan Hyunjoo semalam, membuatnya mau tidak mau menerima ajakan untuk pergi bersama hari ini. Hitung-hitung, juga sebagai pemintaan maafnya karena telah membuat Hyunjoo kesal kemarin. Berselang beberapa menit, Hyunjoo keluar dari garasi rumah sambil mendorong sepeda.

"Ayo!" Hyunjoo langsung menaiki dan mengayuh sepedanya meninggalkan Yerim yang masih berdiri di jalan depan rumahnya.

"Anak itu! Yoo Hyun Joo" Yerim segera menyusul Hyunjoo dengan mengayuh sepedanya.

Hyunjoo dan Yerim mengayuh sepeda melewati jalur khusus sepeda di jalanan kota Seoul. Mereka berdua menikmati udara pagi hari yang terasa segar. Jalanan kota Seoul juga terlihat tidak seberapa ramai karena hari ini merupakan weekend. Hanya ada beberapa mobil yang melewati jalanan. Banyak juga orang lain yang melakukan aktivitas jogging dan bersepeda.

Mereka berdua mengayuh sepeda masing-masing menuju ke taman Yeosodo yang terletak di pinggir sungai Han. Biasanya saat weekend seperti ini, taman itu ramai didatangi warga Seoul untuk melakukan aktivitas olahraga seperti jogging, bersepeda, dan olahraga lain yang dapat dilakukan di taman itu. Mereka pun sampai di taman Yeoseodo. Hyunjoo mengayuh sepeda menuju tempat parkir sepeda disusul Yerim.

"Apa yang akan kau lakukan disini?" tanya Yerim.

"Sudah, ikuti saja aku!"

Hyunjoo melangkahkan kakinya di jalanan taman. Yerim yang berada di belakangnya segera berjalan mengikuti Hyunjoo. Langkah Hyunjoo terhenti ketika ia sudah berjarak 50 meter dari lapangan basket yang ada taman itu.

"Lapangan basket? Jangan bilang kau akan menguntit Yoongi sunbae disini?!" Yerim mengeluarkan alibinya saat melihat di depan sana terdapat lapangan basket.

"Memang benar! Kudengar dari Taehyung, mereka akan bermain basket di sini"

"Ck..."

Yerim berdecak kesal. Ia kira, Hyunjoo akan mengajaknya jalan-jalan di pagi ini untuk sekedar mencari udara segar atau berolahraga. Ternyata, tujuan Hyunjoo mengajaknya hanya untuk menemani gadis itu menguntit kapten tim basket, Min Yoon Gi.

To be Continued

YOU'RE SO COLD [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang