Pagi ini, Hyunjoo berjalan santai menuju kelasnya. Tatapan matanya yang tenang berubah ketika Mijoo tiba - tiba menghadangnya di pintu kelas. Hyunjoo tak ingin menggubris gadis di hadapannya. Ia mencari celah supaya bisa masuk ke dalam kelas. Namun, Mijoo terus - terusan menghalanginya.
Mijoo tampaknya murka terhadap kejadian kemarin. Akhirnya, Hyunjoo pun pasrah. Ia terdiam seraya menatap manik mata Mijoo secara tajam.
"Apa yang kau mau?" tandas Hyunjoo.
Mijoo masih dengan ekspresi seriusnya lalu bersuara. "Ikut aku!"
Mijoo menarik lengan Hyunjoo secara paksa untuk membuntutinya. Hyunjoo hanya dapat mendecakan lidahnya melihat kelakuan konyol Mijoo.
Satu tangannya memegangi shoulder strap dari tas punggungnya yang belum sempat ia taruh di meja kelas akibat ulah Mijoo yang menyuruhnya untuk mengikuti gadis tersebut.
Mijoo terus membawa Hyunjoo berjalan jauh sampai ujung koridor kemudian menaiki tangga. Keduanya meniti tangga satu persatu hingga sampailah mereka di atap sekolah yang begitu sepi.
Hyunjoo segera melepaskan tangannya dari Mijoo. Kedua gadis itu tampak berperang dingin dan saling menatap satu sama lain dengan pandangan serius dan tajam.
"Apa ada masalah?" tukas Hyunjoo santai.
Hyunjoo sudah memantapkan hatinya untuk tidak gentar menghadapi Mijoo. Ia sudah memikirkan dari kemarin, bahwa Mijoo pasti akan melakukan hal ini padanya karena merasa cemburu melihat dirinya dan Yoongi berjalan bersama saat pulang. Lagipula Mijoo hanyalah seorang mantan. Mengapa bertindak sejauh itu? Mijoo melipat kedua tangannya ke depan dada lalu memajukan langkah, mendekatkan diri pada Hyunjoo.
"Kau, apa hubunganmu dengan Yoongi sunbae?" tanya Mijoo dengan nada serius dan tentunya dengan sorot mata tajam yang seakan - akan siap untuk menerkam. Hyunjoo tersenyum kecut mendengar pertanyaan Mijoo.
"Kenapa kau ingin tahu? Ini bukan urusanmu." balas Hyunjoo enteng.
Mijoo hanya salah paham melihat hubungan antara Hyunjoo dan Yoongi. Tetapi, Hyunjoo tak ingin membeberkan secara gamblang tentang hubungan yang sebenarnya terjadi antara dirinya dan Yoongi kepada Mijoo.
"Ini memang bukan urusanku. Tapi, aku perlu tahu itu." tegas Mijoo.
Hyunjoo mendelikan bahunya.
"Kau bukanlah pacar Yoongi sunbae. Lagipula kau hanyalah mantan pacarnya. Mengapa kau bertindak sampai sejauh ini? Dia bukanlah milikmu sekarang." tutur Hyunjoo dengan tajam.
Ucapan Hyunjoo pun seketika membuat mata Mijoo melebar dengan cepat. Kalimat yang diucapkan olehnya tepat mengenai sasaran sang lawan. Telapak tangan Mijoo langsung mengepal berusaha meredam emosi yang ada di dalam hatinya. Matanya kemudian berkaca - kaca.
"Darimana kau mengetahui hal itu? Bahwa aku adalah mantan pacarnya? Katakan!" suara Mijoo menjadi mengeras. Berusaha menahan emosi.
"Kau pikir tidak ada orang lain di sekolah ini yang mengetahui bahwa kau adalah mantan pacarnya? Lucu sekali." balas Hyunjoo tertawa kecil.
"Aku juga paham alasan Yoongi sunbae membencimu sekarang. Kau yang hanya terus mengejarnya, kan?"
Tangan Mijoo dengan cepat bergerak berniat untuk menampar wajah Hyunjoo. Namun, Hyunjoo segera menangkisnya. Ia menahan tangan Mijoo dengan kuat. Mijoo kemudian berupaya melepaskan genggaman tangan Hyunjoo dari lengannya.
"Kukira kau baik. Ternyata kau benar - benar keterlaluan." ucap Mijoo seraya meringis kesakitan memegang lengannya.
Hyunjoo menghela napas. "Terserah apa katamu. Bel masuk sebentar lagi akan berbunyi. Aku balik ke kelas duluan."
Hyunjoo berbalik lalu melenggang pergi turun dari atap sekolah meninggalkan Mijoo yang masih terdiam di tempat.
"Yoo Hyun Joo. Awas saja." ujar Mijoo dengan amarah yang berusaha ia kendalikan.
Sementara itu, Hyunjoo menghembuskan napasnya. Ia masih tak menyangka dapat baru saja melawan Mijoo dengan entengnya.
Lee Mi Joo, psiko. Batin Hyunjoo. Pantas saja, Yoongi menjauh dari gadis itu.
Mijoo adalah sosok yang mau mendapatkan sesuatu yang ia inginkan dengan segala cara. Termasuk ingin mendapatkan kembali Yoongi. Namun tentu saja, Yoongi tak akan mudah terbujuk.
"Kau pikir dunia ini berjalan semaumu apa? Menyedihkan." monolog Hyunjoo sebal sembari menuruni deretan tangga.
###
Yoongi mengerjakan soal - soal matematika di buku kerjanya. Ia mencorat - coret di lembar kertas untuk mencari jawaban dari salah satu soal. Yoongi menulis seraya berpikir rumus yang pas untuk menyelesaikan soal tersebut.
Jin baru saja tiba dan segera duduk di bangkunya. Ia keheranan melihat Yoongi yang tengah sibuk sendiri dengan buku matematika di meja. Tumben sekali Yoongi mau belajar seperti sekarang.
"Yoongi-ya, kau baik - baik saja kan?" tanya Jin menyelidik.
Yoongi menghentikan aktivitasnya lalu menatap datar Jin.
"Kau bisa diam? Menganggu konsentrasi saja." balas Yoongi sekenanya lalu kembali mengerjakan soal di buku. Jin semakin kebingungan. Ia mendekatkan wajahnya ke arah Yoongi sembari menatap intens lelaki itu.
"Apa yang kau lakukan? Menyingkirlah." tukas Yoongi risih dengan perilaku teman sebangkunya tersebut.
"Kepalamu tidak terbentur sesuatu, kan?" tanya Jin lagi untuk memastikan. Yoongi meletakan penanya asal lalu menyandarkan punggungnya pada kursi.
"Harusnya aku yang bertanya padamu. Kenapa kau terus mengajukan pertanyaan aneh, huh?" ujar Yoongi malas.
Jin berdehem. "Itu karena aku melihat perilaku tak biasa darimu. Belajar itu kan bukan gayamu. Dan ini masih pagi dan kau sudah berkutat dengan soal matematika. Wow."
Jin mengacungkan jempolnya ke arah Yoongi.
Yoongi memutar bola matanya. "Itu karena aku tak tau harus melakukan apa. Diamlah. Jangan mengangguku."
Lelaki dingin itu mengambil penanya lalu larut kembali dalam aktivitasnya. Seperti yang dikatakan Yoongi barusan, ia memang tidak tau harus melakukan apa hari ini. Tidak ada salahnya pula, Yoongi mencoba belajar berhubung pelaksanaan Try Out tinggal menghitung hari.
Jin terus melirik ke arah Yoongi. "Kupikir jika kau terus seperti ini, peringkatmu akan naik. Jangan bilang kalau kau itu sebenarnya diam - diam jenius?"
"Berisik." tandas Yoongi.
To Be Continued
Adakah yang setia masih ngikutin ff ini? 😅

KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE SO COLD [SELESAI]
FanfictionMin Yoon Gi, siswa tingkat akhir yang bertanggung jawab menjadi kapten tim basket untuk sekolahnya. Di sisi lain, siswi tahun pertama bernama Yoo Hyun Joo merupakan seorang stalker Yoongi yang bersekolah juga di sana. Bagaimanakah kisah mereka? ©2016