Pt. 42

4.2K 437 66
                                    

Sore ini Hyunjoo tak langsung pulang ke rumah seusai jam pelajaran berakhir. Ia harus menemani Yoongi menyelesaikan latihan basketnya hingga malam. Pertandingannya sebentar lagi, sehingga tim basket secara intensif terus melakukan latihan.

Hyunjoo sama sekali tak keberatan menemani laki - laki itu berlatih. Ini adalah idenya sendiri. Yoongi juga tak pernah memintanya untuk melakukan hal itu. Malah, Yoongi menyuruh Hyunjoo untuk langsung pulang ke rumah saja dan beristirahat. Tetapi, Hyunjoo bersikeras menemani Yoongi latihan hingga selesai.

Berakhirlah Hyunjoo di gedung olahraga. Ia duduk bangku penonton sendirian di saat tim basket sibuk memasukkan bola ke dalam ring. Awalnya, Hyunjoo bersemangat melihat sang pujaan hati bermain basket. Namun, sekarang ia mulai merasa suntuk berada di tempat ini. Gadis itu pun sibuk memainkan game pada ponselnya untuk mengusir rasa bosan.

Yoongi tiba - tiba datang menghampirinya membuat Hyunjoo terkesiap dan langsung mematikan ponselnya.

"Yoongi oppa, apa latihannya telah usai?" tanya Hyunjoo. Yoongi segera duduk di sampingnya.

"Belum, sebentar lagi sayang." jawab Yoongi sembari mengusap surai gadis itu.

Yoongi menatap intens Hyunjoo yang sedang memasang ekspresi cemberutnya. Yoongi tau, Hyunjoo pasti merasa bosan setengah mati menunggunya berlatih. Tetapi, raut wajah Hyunjoo yang sedang cemberut itu terlihat imut di matanya. Ia membuat segaris senyum tipis.

"Ingin pulang?" tanya Yoongi.

Hyunjoo menganggukan kepalanya.

"Sabar ya, sebentar lagi."

Yoongi beranjak dari tempat duduknya untuk mengambil sesuatu lalu kembali menemui Hyunjoo. Ia menyerahkan sebuah plastik.

"Makan dan minumlah. Aku latihan sebentar lagi, mungkin 10 menit?" ucap Yoongi lalu mencubit gemas pipi gadis itu.

Hyunjoo tersenyum. Yoongi kemudian berlari ke tengah lapangan. Gadis itu kemudian membuka plastik yang diberikan oleh Yoongi tadi. Berisi beberapa bungkus roti serta air mineral. Hyunjoo mengambil satu bungkus roti lalu melahapnya sembari menonton latihan tim basket.

Setelah sekitar 15 menit, Yoongi kembali menghampiri gadis itu sembari menyerahkan tasnya pada Hyunjoo.

"Tolong ambilkan kaosku di dalam tas!" ujar Yoongi sambil meneguk air mineralnya lalu ia menyiramkan air tersebut ke atas kepalanya.

Hyunjoo pun menurut dan membuka tas Yoongi. Ia merogoh sebuah kaos berwarna putih lalu memberikannya pada lelaki itu.Yoongi dengan cepat mengambilnya dan segera membuka kaos yang kini ia pakai.

Hyunjoo sangat kaget. Bagaimana tidak, Yoongi membuka kaosnya tepat di hadapannya. Abs dan kulit putih lelaki itu terpampang jelas. Gadis itu buru - buru mengalihkan pandangannya ke arah lain. Sementara itu, Yoongi tampak santai saja. Ia segera berganti memakai kaos putihnya.

Setelah selesai, Yoongi menarik tangan Hyunjoo untuk pulang. Anggota lain menikmati pemandangan itu dengan suka cita. Tentu saja, mereka belum pernah melihat Yoongi bersikap seperti ini sebelumnya. Keduanya berjalan bergandengan tangan. Yoongi tampak mengeratkan genggamannya pada telapak Hyunjoo.

"Sepertinya aku harus mengantarmu sampai ke rumah lagi, Hyunjoo-ya. Ini sudah larut malam." ujar Yoongi di tengah perjalanan mereka menuju halte.

Hyunjoo tersenyum. "Maaf merepotkanmu, oppa."

"Apanya yang merepotkan? Tidak ada kata merepotkan untuk seseorang yang mereka cintai."

"Lagipula kau senang kan jika aku mengantarmu pulang seperti kemarin? Jangan lupakan kejadian itu juga. Cih, kau bahkan sangat senang sampai mencium bibirku." kata Yoongi terkekeh membuat Hyunjoo memukul pelan lengan lelaki itu.

"Oppa, kenapa kau membahasnya? Aku jadi sangat malu." tandas Hyunjoo dengan suara pelan.

Yoongi mengusap kepala gadis itu. "Iya iya, aku paham. Sepertinya kau sangat mencintaiku sampai melakukan hal itu duluan." lanjut Yoongi.

"Itu... Aku hanya kelepasan. Maafkan aku." kata Hyunjoo menundukan kepalanya.

Yoongi menghentikan langkah kakinya seraya melepas genggaman tangannya pada telapak Hyunjoo. Lelaki itu memegang kedua bahu Hyunjoo untuk menghadap ke arahnya.

"Kenapa kau minta maaf? Kau tidak melakukan kesalahan, sayang."

Hyunjoo menatap lamat Yoongi. Keduanya saling bertatapan dalam diam. Sampai akhirnya, perlahan wajah Yoongi mendekat ke arah Hyunjoo dengan mata terpejam. Lelaki itu langsung tanpa ragu mendaratkan bibirnya pada bibir gadis itu, mengecupnya dengan sedikit memberi lumatan kecil. Hyunjoo hanya bisa membelalakan matanya. Ia tak bisa membalas ciuman Yoongi yang sedikit agresif.

Setelah itu, Yoongi memberikan kecupan lembut Yoongi pada kening, hidung, dan kedua pipi Hyunjoo.

Ia meraih kedua tangan Hyunjoo lalu menggenggamnya erat. "Ingatlah, aku juga sangat mencintaimu."

Di sisi lain, ada sosok Mijoo yang juga ada di sana dan melihat momen tersebut. Ia langsung berlari meninggalkan keduanya karena tak sanggup melihatnya lebih jauh lagi.

###

Mijoo menghentikan langkahnya kemudian duduk di sebuah bangku yang ada di halaman sekolah. Hatinya terasa sakit. Seperti ada ribuan jarum yang menusuk. Ia tak bisa lagi membendung air matanya. Tangisannya pecah begitu saja. Bibirnya bahkan terasa bergetar. Haruskah ia menyerah untuk mengejar Yoongi?

Tiba - tiba seseorang menyodorkan sebuah sapu tangan pada Mijoo. Mijoo segera mendongak untuk menatap orang itu. Kim Seok Jin, ialah lelaki yang muncul di hadapan Mijoo saat ini. Jin kemudian duduk di samping Mijoo yang masih mematung.

"Si-siapa kau? Aku tidak mengenalmu." ujar Mijoo dengan masih sesenggukan.

"Namaku Kim Seok Jin, kau anak pindahan itu benar?"

Mijoo hanya mengangguk. "Pergilah, aku tak butuh bantuan darimu."

"Hei, apa kau bisa sopan sedikit? Aku ini seniormu tahu." balas Jin dongkol.

Mijoo diam dengan wajah tertunduk. Tangisannya berhenti. Ia pun mengelap air mata di pipinya. Ia menatap Jin sesaat.

"Apa kau bisa pergi? Atau harus aku yang pergi? Sudah kubilang aku tak butuh bantuan atau belas kasihan darimu." ujar Mijoo penuh penekanan.

"Namamu Lee Mi Joo ya? Mantan pacar Yoongi itu?" tukas Jin lalu melipat kedua tangannya ke depan dada.

Mijoo melebarkan matanya dan menatap Jin tajam. Bagaimana bisa manusia di sampingnya ini tahu?

"Aku teman sebangku Yoongi. Aku juga cukup tahu banyak tentangnya."

Jin kemudian beranjak dan berdiri tepat di hadapan Mijoo.

"Berhentilah mengejarnya. Dia sudah memiliki kekasih dan mereka berdua terlihat nyaman satu sama lain. Kumohon, kau jangan mengacaukan kebahagiannya." jelas Jin.

"Dan kau cukup cantik. Masih banyak lelaki lebih baik di luar sana yang mengantri untuk berpacaran denganmu. Di sini, aku mewakili Yoongi untuk mengatakan hal ini. Sebagai sahabat Yoongi, aku akan mendukung hal yang ia lakukan."

Jin melemparkan sapu tangan yang ada di tangannya ke arah Mijoo. "Elap air mata dan ingusmu itu jika tidak ingin ketahuan orang lain bahwa kau telah mengalami cinta sepihak. Aku pergi. Anggap saja sapu tangan itu untukmu."

Jin berbalik dan melangkah pergi. Mijoo hanya bisa terdiam seraya mencerna ucapan Jin yang terdengar ada benarnya. Ia lalu menatap punggung Jin yang terlihat semakin jauh.

To Be Continued

HBD Mas Gula, semoga semakin manis 💜
Semoga Mijoo juga sadar dan move on ya dari Yoongi 😀

YOU'RE SO COLD [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang