Pt. 26

4.8K 533 11
                                        

Cuaca di kota Seoul semakin hari semakin panas saja. Menandakan musim panas tahun ini segera tiba. Terik matahari begitu terasa menyengat siang ini.

Begitu pula dengan Hyunjoo yang tengah mengipas - ngipaskan wajahnya menggunakan buku tipis ditangannya. Ia merasa gerah. Kedua kipas angin yang terpasang di plafon kelas tak cukup ampuh untuk memberikan semilir angin yang sejuk.

Yerim mengeluarkan mini hand fan miliknya dari dalam tas. Ia lalu menekan tombol on dan mengarahkan kipas elektrik tersebut ke arah wajahnya. Gadis itu memejamkan matanya. Merasakan angin yang berhembus segar. Hyunjoo memandang Yerim dengan tatapan iri. Ia ingin meminjam barang milik Yerim tersebut. Hyunjoo merasa capek jika tangannya terus bergerak untuk mengipasi wajahnya sendiri.

"Yerim-ah, bolehkan aku meminjam kipasmu?" tanya Hyunjoo.

Yerim segera mengangkat jari telunjuknya ke atas lalu menggoyangkannya.

"Tidak boleh. Aku masih lama menggunakannya." balas Yerim acuh.

Hyunjoo menghela napasnya. "Ayolah, sebentar saja. Lihatlah keringatku. Benar - benar terasa gerah padahal kita berada di dalam ruangan." keluhnya.

"Aku baru saja menggunakannya. Tidak lihat? Lanjutkan saja mengipasi wajahmu menggunakan buku itu." tandas Yerim lalu tertawa kecil.

Hyunjoo merasa sebal karena balasan yang diberikan Yerim. Karena tidak ada pilihan lain, ia pun melanjutkan kegiatannya mengipasi wajahnya menggunakan buku di tangan. Gerakan tangan Hyunjoo pun menjadi lebih cepat.

Saat sedang sibuk pada kegiatannya, ponsel Hyunjoo yang terletak di atas meja bergetar dan muncul sebuah notifikasi pesan. Tangan gadis itu kemudian terulur untuk mengambil ponselnya. Ia menyentuh notifikasi tersebut untuk membacanya.

From : 윤기 선배 (Yoongi sunbae)

Setelah pulang sekolah, bantu aku di gedung olahraga.

Hyunjoo terperanjat mendapati Yoongi mengiriminya sebuah pesan. Yoongi lagi - lagi menyuruhnya melakukan banyak hal. Gadis itu berniat membalas pesan dari Yoongi. Namun, ia kemudian mengurungkan niatnya. Hyunjoo kembali menaruh ponselnya ke atas meja.

###

Mau tidak mau, Hyunjoo harus menuruti perintah Yoongi untuk datang ke gedung olahraga selepas bel pulang berbunyi. Sudah beberapa kali, gadis itu harus menginjakan kaki ke tempat itu.

Ia sejenak menghembuskan napasnya kasar lalu mendorong pintu olahraga. Ruangan tampak sepi. Hanya ada Yoongi di sana yang sedang duduk di pinggir garis lapangan sambil memainkan ponselnya. Bola - bola basket tampak berserakan di lantai. Anggota tim pasti baru saja menggunakan ruangan ini untuk latihan.


Dengan kaku, Hyunjoo berjalan mendekat ke arah Yoongi. Yoongi mengalihkan pandangannya. Tatapan matanya bertemu dengan sorot mata Hyunjoo. Hyunjoo terlihat kikuk. Ia kemudian berhenti di dekat Yoongi. Laki - laki itu pun segera menaruh ponselnya ke dalam saku celana dan bangkit dari duduknya.

"Akhirnya kau datang. Kupikir kau tidak datang karena tidak membalas pesanku. Ternyata kau sudah membacanya. Aku baru saja akan menelponmu." ucap Yoongi memulai obrolan. Seperti biasa, raut wajahnya terlihat datar tanpa ekspresi.

Hyunjoo yang semula diam kemudian mengangguk. "Aku sudah membaca pesanmu, sunbae."

"Kalau begitu, kenapa kau tidak langsung membalasnya? Entah jawabanmu ya atau tidak kau harus tetap membalasnya." cerca Yoongi. Ia mendecakkan lidahnya kecewa.

"Aku pasti akan datang. Aku ingat perjanjian itu. Lalu bagaimana jika aku membalas tidak akan datang?" tanya Hyunjoo kemudian ingin tahu.

Yoongi menatap Hyunjoo dengan sorot tajam. "Maka, kau harus tetap datang. Aku akan memaksamu."

YOU'RE SO COLD [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang