Seorang pelayan datang membawa pesanan milik Yoongi dan Hyunjoo. Hyunjoo bernapas lega melihat kedatangan si pelayan karena setidaknya hal tersebut dapat memecah situasi canggung antara dirinya dan Yoongi. Terlebih, sebelumnya Yoongi juga mengatakan hal yang membuat jantung Hyunjoo berdetak tak karuan.
Sang pelayanan kemudian menaruh dua mangkuk tteokbokki dan dua cangkir teh jahe ke atas meja disertai bill tagihan yang nanti harus dibayarkan ke kasir. Semangkuk tteokbokki dan secangkir teh jahe masing - masing diletakkan di hadapan Yoongi dan Hyunjoo.
"Selamat menikmati." kata pelayan setelah melakukan pekerjaannya.
"Terimakasih." ujar Yoongi dan Hyunjoo secara bersamaan. Pelayan tersebut membungkuk sopan lalu meninggalkan keduanya.
"Selamat makan." ujar Yoongi kemudian.
"Sunbae, kau juga selamat makan." umpan balik Hyunjoo.
Hyunjoo lalu memandang lekat tteokbokki yang tampak menggugah selera. Perutnya sudah keroncongan sejak tadi. Tetapi, ia memilih untuk mengambil secangkir teh jahe dengan asap yang terlihat masih mengepul panas di atasnya.
Hyunjoo meniup pelan isi di dalam cangkir dan menyesapnya perlahan. Terasa menyegarkan. Teh jahe ini dapat membantu menghangatkan tubuh setelah tadi menggigil kedinginan. Berbeda dengan Hyunjoo, Yoongi lebih memilih memasukkan sesuap potongan tteokbokki ke dalam mulutnya. Lelaki itu tampak asik menikmati makanannya.
Hyunjoo melirik sekilas ke arah Yoongi. Ia mengambil napas sebelum mulai berbicara. "Sunbae, cobalah minum teh jahenya terlebih dahulu. Ini bisa menghangatkan tubuh." saran Hyunjoo.
Yoongi menautkan alisnya. Lelaki itu kemudian menaruh sumpitnya.
"Baiklah." balas Yoongi cepat menerima tawaran saran dari Hyunjoo. Yoongi lalu mengambil cangkir berisi teh jahe lalu meniupnya. Setelah dirasa tak terlalu panas, ia pun meneguknya.
Hyunjoo mengamati Yoongi dalam diam. Sebelumnya, ia tak pernah membayangkan bisa makan bersama Yoongi di restoran seperti ini. Dahulu, Hyunjoo hanya bisa mengamati Yoongi dari kejauhan. Bahkan saat jam makan siang di kantin sekolah pun, Hyunjoo hanya bisa mencuri pandang pada Yoongi saat lelaki tersebut juga menyantap makan siangnya. Hyunjoo menjadi teringat lintasan masa - masa itu dipikirannya. Gadis itu kemudian tersadar dari lamunannya. Hyunjoo pun buru - buru mengambil sesuap tteokbokki, sebelum Yoongi menyadari bahwa tadi ia sempat memperhatikannya.
Yoongi menaruh cangkir yang masih sedikit berisikan sisa teh jahe atas meja. Sebelum melanjutkan kembali kegiatan makan, Yoongi melihat ke arah Hyunjoo. Hyunjoo melahap tteokbokki dengan lambat dan pelan - pelan.
"Apa kau tidak menyukai makanannya?" tanya Yoongi mendadak. Hyunjoo mengalihkan tatapannya pada Yoongi yang sedang mengamatinya.
Hyunjoo menggeleng cepat. "Tidak sunbae, ini sangat enak. Aku menikmatinya." jawabnya.
"Benarkah?" tanya Yoongi lagi untuk memastikan.
Hyunjoo mengangguk. "Benar sunbae-nim, aku menikmati makanannya." jelasnya.
Yoongi berdecak, "Tetapi, cara makanmu seperti mengatakan bahwa kau tak menyukai makanannya. Jika kau tak suka, pilih menu lain saja."
Hyunjoo membulatkan matanya lalu mengibaskan kedua tangannya ke depan. "Tidak sunbae , aku menikmatinya. Sungguh. Cara makanku memang biasanya seperti ini. Jadi, kumohon jangan salah paham." Hyunjoo mengulas seutas senyum.
Yoongi mengangguk lega. "Syukurlah, kalau kau menyukai makanannya."
Yoongi kemudian melanjutkan kegiatan melahap tteokbokki miliknya. Dalam hati, Hyunjoo merasa tak enak sendiri. Yoongi hampir saja salah paham. Jujur, tteokbokki yang ada di mangkuk amatlah lezat rasanya. Tetapi, Hyunjoo berusaha untuk melahapnya layaknya seorang gadis anggun saat bersama Yoongi.
Di sisi lain, Yoongi malah menganggapnya tak suka dengan tteokbokki yang dipesan karena cara makan gadis itu yang kelihatan tak berselera. Hyunjoo tak mungkin menunjukkan cara makan yang sebenarnya di depan Yoongi. Bisa hancur begitu saja image-nya. Saat ini, cara makan yang ia tunjukan adalah seperti burung. Sedikit demi sedikit. Andai saja, manusia yang ada di hadapannya ini hanyalah Yerim. Hyunjoo sudah pasti akan melahap tteokbokki dengan cara makan yang bisa dibilang mirip seperti babi yang kelaparan.
Hyunjoo memasukkan sesuap tteokbokki perlahan ke dalam mulutnya, lalu menelannya ke kerongkongan. Rasanya juga amat berat makan berdua dengan Yoongi di tempat seperti ini. Mungkin saja, orang yang melihat akan menganggap bahwa mereka adalah pasangan kekasih yang menikmati waktu makan berdua di restoran ini seusai pulang dari sekolah. Tetapi, nyatanya tidak. Hubungan keduanya hanyalah sebatas tuan dan suruhan. Ya, bisa dibilang begitu.
Yoongi menaruh sumpit ke atas mangkuk lalu mendorong mangkuk tersebut ke tengah meja sebagai tanda bahwa lelaki itu sudah menyelesaikan makan. Hyunjoo melongo dibuatnya. Yoongi menghabiskan tteokbokki dalam waktu singkat. Sementara dirinya, bahkan belum menghabiskan setengahnya.
"Tidak perlu terburu - buru, habiskan saja makananmu. Akan kutunggu." ucap Yoongi seakan memberitahu bahwa Hyunjoo tak perlu merasa terganggu melihat ia sudah menyelesaikan makan. Hyunjoo hanya mengangguk. Mulutnya masih sibuk menguyah tteokbokki.
Yoongi mengeluarkan ponselnya lalu fokus pada benda tersebut. Sementara itu, Hyunjoo sesekali menutup mulutnya menggunakan telapak tangan ataupun mengelap area di sekitar bawah bibirnya. Gadis itu cukup was - was, jika sisa tteokbokki menempel di sana. Terlihat tidak elit baginya apalagi jika Yoongi melihat cara makannya yang belepotan. Untung saja, Yoongi juga tidak memperhatikannya, tetapi fokus pada ponselnya. Sehingga, Hyunjoo sekarang tidak seberapa gugup.
Setelah membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama, Hyunjoo pun dapat menghabiskan tteokbokki di mangkuk. Ia lalu menyeruput teh jahe yang masih tersisa di dalam cangkir.
"Kau sudah selesai?" ujar Yoongi setelah menyadari bahwa Hyunjoo telah menyelesaikan kegiatan makan.
"Iya. Sepertinya hujan juga sudah reda." jawab Hyunjoo diiringi pandangan ke luar kaca jendela.
"Baiklah, kalau begitu kita bisa pulang sekarang."
Hyunjoo menjadi sedikit bersemangat. Akhirnya momen canggung dirinya dan Yoongi berakhir juga. Jantungnya berangsur - angsur bisa berdetak kembali normal. Yoongi membereskan barang bawaannya lalu memasukan ke dalam tas. Begitu pula dengan Hyunjoo. Keduanya, kemudian bangkit dari kursi. Yoongi lalu mengulurkan handuk putih kecil yang tadi ia pinjam dan bill tagihan yang semula ada di atas meja ke Hyunjoo. Hyunjoo menerimanya dengan raut bingung.
"Kau kembalikan handuk ini yang tadi dipinjam dan sekalian bayar tagihannya, oke? Aku akan menunggu di depan restoran." tandas Yoongi lalu memegang kedua bahu Hyunjoo. Lelaki itu tersenyum manis.
"Ya?"
"Aku akan menunggumu di luar." Yoongi segera berjalan menuju ke luar restoran di saat Hyunjoo masih mematung.
Hyunjoo menggertakan giginya. "Jadi, aku yang bayar ini semua dan ini tadi bukan traktiran? Ah, benar. Aku kan hanya pesuruhnya. Apa yang kuharapkan? Sadarlah Hyunjoo." keluhnya lalu menghela napas.
To be Continued

KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE SO COLD [SELESAI]
FanfictionMin Yoon Gi, siswa tingkat akhir yang bertanggung jawab menjadi kapten tim basket untuk sekolahnya. Di sisi lain, siswi tahun pertama bernama Yoo Hyun Joo merupakan seorang stalker Yoongi yang bersekolah juga di sana. Bagaimanakah kisah mereka? ©2016