Pt. 33

4.6K 535 24
                                    

Hyunjoo pasrah mengikuti ke mana langkah Yoongi pergi.

Keduanya melewati koridor yang dipenuhi oleh lalu lalang para murid. Tak jauh berbeda dengan di kantin tadi, para murid tersebut juga langsung tak berhentinya memotret dan merekam Yoongi dan Hyunjoo.

Hyunjoo tentu saja amat terperanjat. Ia dan Yoongi sudah menjadi pusat perhatian seantero sekolah. Hal itu tampak sangat berbeda dengan Yoongi yang merasa tenang meski di kanan kiri para murid berbicara tentang dirinya dan Hyunjoo.

Hyunjoo tak tau pasti ke mana Yoongi akan menyeretnya pergi. Gadis itu ingin bertanya, namun sesaat kemudian ia mengurungkan niatnya karena ekspresi Yoongi yang sulit ditebak. Entah ia sedang senang, sedih, kecewa atau marah.

Hingga gadis itu tersadar bahwa Yoongi membawanya ke taman belakang sekolah. Taman itu cukup sepi karena jarang dilewati oleh para murid. Nuansa dedaunan yang hijau dari pohon pada permulaan musim panas ini seakan menyambut kedatangannya. Hyunjoo tak menyangka ada tempat sebagus ini di area sekolah.

Yoongi kemudian melepaskan pegangan tangannya dari lengan Hyunjoo membuat gadis itu mengalihkan tatapannya pada pria tersebut.

Keduanya kini berdiri saling berhadapan di bawah rimbunnya pohon mapel.

"Kau tidak apa - apa?" tanya Yoongi seperti sedang mencemaskan keadaan Hyunjoo.

Hyunjoo mengangguk. "Aku baik-baik saja, sunbae."

Gadis itu menjawab singkat.

"Apa kau ini bodoh? Kenapa hanya diam saja jika ada orang lain yang menindasmu seperti itu?" omel Yoongi kemudian.

Mau dipikirkan bagaimana pun, Yoongi merasa Hyunjoo tak perlu diam saja jika ada orang lain yang dengan sengaja menindasnya.

Hyunjoo memasang raut tenang.

"Tak apa, sunbae. Mereka yang akan capek sendiri. Percuma aku meladeninya." ujar Hyunjoo disertai helaan napas pendek.

Yoongi mengacak rambutnya. Ia masih tidak mengerti bagaimana gadis di hadapannya itu bisa sabar menghadapi ulah haters.

"Apa perlu aku yang membalasnya?" tanya Yoongi.

Hyunjoo segera mengibaskan telapak tangannya.

"Tidak. Kenapa sunbae repot - repot melakukan hal itu? Tak perlu dipikirkan." tandas Hyunjoo pelan.

Yoongi membasahi bibirnya yang terasa kering. Ia dengan lamat mengamati gerak gerik Hyunjoo.

Gadis itu tampak menundukan wajahnya seraya memilin ujung roknya membuat Yoongi akhirnya menghembuskan napas pelan.

"Aku minta maaf. Karena telah membuatmu dalam keadaan sulit." ujar Yoongi lalu memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana.

Hyunjoo mengangkat wajahnya seraya tersenyum tulus.

"Tidak apa - apa, sunbae. Ini juga bukan sepenuhnya salah sunbae. Kalau begitu, sunbae harus cepat mengklarifikasi tentang hubungan kita. Agar tidak tercipta kesalahpahaman yang lebih jauh." balas Hyunjoo lalu mengedarkan pandangan di sekitar.

Yoongi menjadi tercekat.

"Kau benar - benar ingin aku melakukan hal itu?" tanya Yoongi memastikan lagi.

Hyunjoo mengangguk polos.

"Aku sudah memikirkannya. Tapi, bagaimana jika aku tidak mau melakukan hal yang kau minta?" titah Yoongi seraya menatap ke dalam manik mata Hyunjoo.

Hyunjoo jadi bingung sendiri. Mengapa Yoongi tidak mau? Ia tidak meminta hal berat pada pria tersebut. Cukup hanya mengklarifikasi hubungan di antara mereka. Apa susahnya? Lagipula mereka memang tidak terlibat dalam hubungan percintaan.

"Bukankah ini yang kau mau dari dulu?"

Yoongi sesaat membentuk tanda hati menggunakan kedua telapak tangannya.

Hyunjoo pun hanya bisa menautkan alisnya.

"Kenapa kau tiba - tiba ingin berhenti terlibat denganku di saat para murid sudah mendoktrin bahwa kita pacaran? Kupikir rumor itu tidak bisa ditarik kembali."

Wajah Yoongi tampak santai. Sementara itu, Hyunjoo berusaha mencerna setiap kata yang diucapkan oleh Yoongi barusan.

"Apa kau ini gadis tidak peka?" tukas Yoongi.

Hyunjoo memandang Yoongi seraya menyipitkan matanya.

Tanpa basa - basi ia lalu meraih tangan kanan Hyunjoo dan sukses membuatnya terkejut.

Satu tangan Yoongi kemudian ia taruh ke atas telapak tangan Hyunjoo. Sepersekian detik kemudian Yoongi kembali melepas tangannya dari telapak tangan Hyunjoo.

"Apa itu jepit rambutmu? Aku menemukannya sudah lama tetapi selalu lupa untuk mengembalikannya padamu." ujar Yoongi lalu berdehem.

Hyunjoo menatap jepit rambut yang ada di genggamannya. Memang benar itu miliknya. Pantas saja, ia tidak melihat benda tersebut akhir - akhir ini.

"Benar sunbae. Ini milikku. Aku bahkan tidak menyadari bahwa aku telah kehilangan jepit ini." Hyunjoo tertawa kecil dengan kecerobohannya.

Sejenak, Yoongi merasa terpesona dengan respon Hyunjoo yang tampak imut itu. Tetapi, tetap saja ia masih memasang raut datarnya.

"Kalau begitu pergilah. Kembalilah ke kelas sana!" ujar Yoongi dengan nada dingin.

Hyunjoo kemudian membungkuk untuk memberi salam. "Sampai jumpa, sunbae. Aku pergi dulu."

Gadis itu berbalik melangkah pergi meninggalkan Yoongi yang masih berdiri seraya terdiam.

###

Hyunjoo berjalan sembari memegangi perutnya yang keroncongan. Ia merasa lapar. Ia bahkan tidak bisa melahap makan siangnya akibat hal menjengkelkan harus menimpanya.

Namun, entah kenapa pikirannya masih tertuju pada ucapan Yoongi tadi. Hyunjoo masih bingung dengan maksud dari omongan Yoongi.

"Kenapa kau tiba - tiba ingin berhenti terlibat denganku di saat para murid sudah mendoktrin bahwa kita pacaran? Kupikir rumor itu tidak bisa ditarik kembali."

"Apa kau ini gadis tidak peka?"

"Kenapa dia harus mengucapkan kata - kata yang rumit? Apa susahnya bilang mau atau tidak. Toh, akhirnya ia juga tidak mau melakukan hal yang kuminta. Ck." monolog Hyunjoo sembari melewati halaman sekolah untuk kembali menuju kelas.

Di tempat lain, Yoongi mengusap wajahnya kasar. Ia lalu menggigit kukunya.  Pemuda itu kini duduk di bangku kayu yang ada di taman belakang sekolah.

Baru kali ini Yoongi bertemu dengan gadis seperti Hyunjoo. Apakah ucapannya tadi tak terdengar seperti pengakuan? Itulah yang berkutat di otak Yoongi saat ini.

"Dia dulu menyukaiku, kenapa sekarang malah bersikap seperti ini?" gumam Yoongi seperti tersirat rasa kecewa di benaknya.

"Bukankah seharusnya jika aku mengatakan hal itu ia merasa berdebar? Ekspresi aneh macam apa itu yang malah ia tunjukan." lanjut Yoongi berbicara dengan dirinya sendiri.

Yoongi lalu menyandarkan punggungnya pada kursi taman seraya memejamkan matanya.

To be Continued

Vote / komen ya...

YOU'RE SO COLD [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang