Yerim duduk seraya mengamati Hyunjoo yang sedang serius mengelap kaca jendela kelas. Suasana kelas saat ini terasa sepi karena jam sekolah telah berakhir sejak beberapa menit yang lalu. Namun, Hyunjoo dan Yerim masih harus berada di kelas. Lebih tepatnya hanya Hyunjoo yang harus berada di kelas. Gadis manis tersebut harus menyelesaikan hukuman dari guru Ahn untuk membersihkan ruang kelas 1-2 seusai jam pelajaran. Karena Hyunjoo pula, Yerim mau tidak mau masih harus berada di kelas. Menunggu sahabatnya tersebut menyelesaikan hukuman dan setelah itu pergi ke halte bersama untuk pulang, dengan menaiki bus.
Yerim menopang dagunya. Beberapa kali, ia terlihat menghentakan-hentakan kedua kakinya secara bergantian ke lantai. Hyunjoo sejenak menghentikan pekerjaannya untuk menatap Yerim. Ia lalu menghela napasnya.
"Kau hanya diam? Tidak mau membantuku, oh?" ujar Hyunjoo disertai raut kekesalan serta tatapan tajam pada Yerim.
"O-Oh, apa aku boleh membantumu? Kalau begitu akan kubantu." ucap Yerim sedikit terbata. Entahlah. Saat ini, Yerim merasa sangat canggung. Hari ini, ia melihat Hyunjoo adalah sosok yg berbeda dari sebelumnya. Hyunjoo yang ceria dan seorang gadis yang penuh dengan aegyo. Yerim tidak melihat sikap itu pada diri Hyunjoo sekarang.
Yerim berdiri dari tempat duduknya dan berlalu mengambil kemoceng dari dalam lemari kelas. Ia membantu Hyunjoo dengan membersihkan deretan meja dan kursi menggunakan kemoceng. Kedua gadis itu pun sibuk pada pekerjaan masing-masing. Hingga akhirnya, kelas pun sudah tampak bersih.
"Hyunjoo-ya, kupikir kelas sudah cukup bersih. Kita bisa pulang sekarang 'kan?"
Hyunjoo sekilas menatap Yerim yang telah selesai mengelap semua meja dan kursi yang ada di dalam kelas. Gadis itu kemudian mengedarkan pandangan ke seluruh sudut kelas.
"Baiklah." jawab Hyunjoo singkat. Keduanya pun mengambil tas masing- masing dan berjalan keluar kelas.
###
Selama berjalan melewati koridor, keduanya hanya diam. Sibuk berkutat dengan pikiran masing-masing. Tidak ada satu pun yang memulai pembicaraan akrab seperti biasa. Menyadari situasi canggung, membuat Yerim menoleh sejenak ke arah Hyunjoo. Yerim mencoba memberanikan diri bertanya langsung pada Hyunjoo.
"Apa kau ada masalah?" buka Yerim. Ia sedikit melambatkan langkah kakinya.
"Tidak ada." jawab Hyunjoo singkat tanpa memandang Yerim. Yerim menghela nafasnya. Tatapannya pada Hyunjoo menyiratkan kekhawatiran.
"Aku juga tidak tau harus merasa senang atau tidak hari ini." lanjut Hyunjoo.
Yerim mengerutkan dahinya. Ia sedikit bingung dengan perkataan sahabatnya tersebut.
"Kenapa? Kau bisa ceritakan apapun masalahmu padaku. Kita ini sahabat, Hyunjoo."
Yerim menepuk-nepuk bahu kiri Hyunjoo. Hyunjoo menoleh sekilas ke arah Yerim lalu meluruskan pandangannya lagi. Gadis itu tampak membuang nafasnya kasar.
"Apa karena Yoongi sunbae-nim? Kau masih merasa patah hati terhadap apa yang kau lihat beberapa waktu yang lalu?" tanya Yerim menyelidik.
"Sudahlah, aku tidak ingin membahasnya. Kim Yerim!" balas Hyunjoo dengan nada yang terdengar sedikit naik. Raut wajah Hyunjoo tampak menunjukkan kekecewaan.
"Baiklah, aku mengerti. Hwaiting Yoo Hyunjoo! Aku tau, menyerah itu bukan style-mu. Tenang, Aku berada di pihakmu." pekik Yerim.

KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE SO COLD [SELESAI]
FanfictionMin Yoon Gi, siswa tingkat akhir yang bertanggung jawab menjadi kapten tim basket untuk sekolahnya. Di sisi lain, siswi tahun pertama bernama Yoo Hyun Joo merupakan seorang stalker Yoongi yang bersekolah juga di sana. Bagaimanakah kisah mereka? ©2016