Pt. 36

4.9K 585 37
                                    

[ Harap putar mulmed di atas saat membaca part ini ]

Hyunjoo mengacak rambutnya gusar. Berkali - kali ia membenamkan kepalanya ke atas meja. Ucapan Yoongi saat jam makan siang tadi masih teringat dengan jelas di kepalanya. Bagaimana bisa ia menjawab pengakuan Yoongi di saat ia sendiri sudah dibuat merinding saat mendengar nama lelaki itu ataupun saat membuat kontak mata dengan Yoongi.

Gadis itu merasa sedikit tertekan. Ditambah, Yoongi baru saja mengiriminya pesan yang menyuruhnya untuk datang ke taman belakang sekolah, tempat di mana akhir - akhir ini keduanya sering bertemu.

Hyunjoo mengigit bibir bawahnya bimbang.

Bukan karena ia sudah tidak menyukai Yoongi lagi sehingga Hyunjoo merasa keberatan untuk membalas pengakuan Yoongi. Tetapi, Hyunjoo merasa dirinya memang tak cocok untuk Yoongi. Apalagi, banyak siswi yang menentangnya.

Yerim hanya mengamati gelagat Hyunjoo. Ia geleng - geleng kepala menghadapi tingkah sahabatnya tersebut.

Yerim pun berdecak.

"Tinggal jawab saja. 'Baik, sunbae. Aku mau jadi pacarmu'. Apa susahnya, Hyunjoo-ya. Jangan sok jual mahal pada Yoongi sunbae sebelum cintanya itu kadaluwarsa." cerocos Yerim lagi.

Hyunjoo sebelumnya telah menceritakan semua yang terjadi pada Yerim. Yerim kini berusaha menyampaikan saran terbaiknya pada gadis itu.

"Tapi bisakah aku mengucapkan kata itu? Benar - benar gugup. Yerim-ah." sahut Hyunjoo.

"Tentu saja bisa." ungkap Yerim tegas lalu memakai tasnya dan bangkit dari kursi.

"Berdirilah. Yoongi sunbae pasti sudah menunggumu di taman belakang."

Yerim menarik lengan Hyunjoo untuk bangkit dari kursi. Mau tidak mau, Hyunjoo pun berdiri secepat kilat. Gadis itu kemudian menghela napas panjang.

"Aku akan mengantarmu sampai ke sana." tandas Yerim.

"Tidak. Aku akan pulang saja. Rasanya aku ingin menghindarinya." ujar Hyunjoo berubah pikiran lalu menepis tangan Yerim. Kali ini Hyunjoo benar - benar tak ingin menemui Yoongi tidak seperti di jam - jam pulang hari yang lalu.

"Tidak bisa. Kau harus pacaran dengannya. Biar Lee Mi Joo itu tau rasa. Ayo!"

Yerim menarik lalu menyeret lengan Hyunjoo secara paksa. Sementara itu, Hyunjoo tetap bergeming. Ia berusaha melepas cengkaraman telapak tangan Yerim pada lengannya.

"Tidak mau. Aku bisa gila." rengek Hyunjoo bak anak kecil.

"Yerim-ah. Aku benar - benar takut." lanjutnya was - was.

Dengan wajah memelas, Hyunjoo berusaha menahan lengan Yerim agar tak menariknya pergi. Waktu kali ini berjalan dengan lama menurutnya dan juga terasa berat.

"Yoongi sunbae tak akan memakanmu. Tenanglah." tukas Yerim.

"Kenapa kau memaksaku?" ujar Hyunjoo akhirnya dengan pasrah. Ia pun menuruti langkah kaki Yerim untuk pergi ke taman belakang sekolah, bertemu dengan seniornya tersebut.

Ruangan kelas yang semula ramai dengan adu argumen antara kedua belah pihak pun berubah menjadi sepi setelah keduanya pergi, berhubung bel pulang juga telah berbunyi sekitar 15 menit yang lalu.

###

Kedua gadis itu akhirnya sampai di taman belakang sekolah.

Yoongi tampak sudah menunggu kedatangan Hyunjoo. Pemuda itu sudah merasa jengah menunggu Hyunjoo yang sejak tadi tak memperlihatkan batang hidungnya. Ia beberapa kali mengirim pesan dan menelpon gadis itu tapi tak kunjung ada jawaban. Namun, hatinya berubah lega saat Hyunjoo datang bergandengan tangan bersama sahabatnya.

YOU'RE SO COLD [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang