Hyunjoo merebahkan dirinya di atas kasur ruang kesehatan. Tadi, ia meminta Yerim untuk mengantarkannya ke ruang kesehatan karena dirinya merasa sudah tidak kuat lagi berada di kelas. Yerim sudah kembali ke kelas karena ada tugas yang harus diselesaikan. Tinggalah Hyunjoo sendiri di ruang kesehatan.
Gadis itu sebelumnya sudah mendapat izin istirahat dari guru yang mengajar di kelasnya perihal badannya yang terasa kurang sehat. Hyunjoo kini tengah menatap langit-langit atap ruang kesehatan. Gadis itu lalu meringkuk ke samping kanan dan meletakkan lengan kanannya di bawah bantal. Ia mencoba untuk tertidur.
Hyunjoo kembali bergerak meringkuk ke samping kiri dan memejamkan matanya. Merasa sulit untuk tertidur, Hyunjoo pun mendudukkan dirinya. Ia mengambil gelas yang berisi air di atas nakas lalu meminumnya. Tidak lama, Yerim datang lalu membuka tirai ruang kesehatan. Ia membawakan beberapa roti sebagai makanan ringan untuk Hyunjoo.
"Kau tidak tidur? Istirahatlah."
Yerim lalu meletakkan beberapa roti yang baru saja ia beli dari kantin ke atas nakas. Ia segera menyelimuti tubuh Hyunjoo dan menyuruhnya untuk berbaring.
"Aku tidak bisa tidur." ujar Hyunjoo lalu membuka selimut yang menutupi tubuhnya.
"Lalu, apa kau mau makan roti?" tawar Yerim
Yerim segera membuka satu bungkus roti yang ada di tangannya.
"Tidak perlu. Aku juga tidak nafsu makan."
Yerim kebingungan dengan sikap Hyunjoo. Gadis itu sebelumnya berkata tidak bisa tertidur dan kini menolak makan roti. Yerim merasa khawatir, wajah Hyunjoo bahkan sudah terlihat pucat. Yerim melirik jam yang melingkar di lengan kirinya. Sebentar lagi jam makan siang. Alangkah baiknya jika ia membawakan menu makan siang dari kantin untuk Hyunjoo.
"Baiklah. Akan aku bawakan saja menu makan siang dari kantin untukmu. Lihatlah wajahmu. Pucat begitu. Setelah itu kau harus minum obat." ujar Yerim.
"Tidak perlu." balas Hyunjoo cepat. Yerim menatap lamat Hyunjoo.
"Kau ini kenapa? Kau ini sedang sakit Hyunjoo." sahut Yerim.
"Tidak apa-apa. Akan kubawakan makanan. Kau harus makan nasi untuk mengisi perutmu." Yerim bergegas menuju kantin. Namun, Hyunjoo menahan lengannya.
"Sudah kubilang aku tidak nafsu makan. Apa kau tidak dengar?" ujar Hyunjoo setengah berteriak. Yerim sedikit kaget saat Hyunjoo berbicara dengan nada tinggi seperti itu padanya. Hyunjoo memang merasa sangat badmood hari ini.
Perutnya tadi pagi terasa sakit karena tamu bulanannya, lalu berlanjut kelasnya kedatangan siswi pindahan yang sangat tidak ia inginkan. Hal itu juga yang membuatnya tidak bisa tidur dan kehilangan nafsu makan. Yerim hanya bisa menatap pasrah Hyunjoo.
"Baiklah. Kau memang sangat sensitif hari ini." ujar Yerim disertai helaan napas.
###
Yoongi membopong tubuh Jimin dari ruang olahraga menuju ke ruang kesehatan. Jimin mengalami cedera pada pergelangan kakinya saat latihan tadi. Sehingga, lelaki itu tidak mampu berjalan dengan normal dan harus segera diobati. Yoongi pun membiarkan lengan Jimin melingkar di lehernya dan menuntun lelaki itu untuk berjalan perlahan.
"Hyung..." ucap Jimin pelan
"Apa benar kau akan meninggalkan tim basket untuk fokus pada ujianmu?" lanjutnya.
Jimin menatap serius Yoongi. Pertanyaan tersebut membuat Yoongi menghela napasnya. Sudah ia duga, bahwa Choi ssaem pasti akan memberitahu anggota lain perihal hal ini. Jimin mengetahui hal itu saat latihan basket tadi.
Sebelum Yoongi datang untuk latihan. Choi ssaem memberitahu anggota tim basket yang sudah ada di ruang olahraga tentang Yoongi yang harus fokus pada ujian. Posisi Yoongi sepertinya juga harus digantikan oleh anggota lain.
"Tidak. Aku tidak pernah berbicara seperti itu. Itu hanya keputusan dari pihak sekolah untuk para murid di tingkat akhir. Kau pikir aku akan menuruti keputusan itu? Jangan khawatir." jelas Yoongi.
"Benar juga. Kau kan kartu AS di tim basket sekolah kita, Hyung" balas Jimin disertai anggukan. Yoongi hanya memasang wajah datarnya.
"Sekarang, pikirkanlah keadaanmu. Bagaimana bisa kau mengikuti pertandingan dengan kaki seperti ini?" tandas Yoongi. Ia melirik kaki kanan Jimin yang terkena cedera. Jimin hanya tersenyum tanpa dosa.
"Tenang Hyung, aku akan segera pulih." jawab Jimin.
Keduanya pun sampai di depan pintu ruang kesehatan. Yoongi berniat membuka pintu ruang kesehatan. Namun, saat akan memutar knop. Pintu tersebut sudah ada yang membuka dari dalam ruang kesehatan. Muncul dua sosok gadis yang keluar dari dalam ruang kesehatan.
"Oh, Hyunjoo-ya, Yerim-ah?" sapa Jimin.
"Ji-Jimin-ah ? Y-Yoo Yoongi sunbae?"
To be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE SO COLD [SELESAI]
FanfictionMin Yoon Gi, siswa tingkat akhir yang bertanggung jawab menjadi kapten tim basket untuk sekolahnya. Di sisi lain, siswi tahun pertama bernama Yoo Hyun Joo merupakan seorang stalker Yoongi yang bersekolah juga di sana. Bagaimanakah kisah mereka? Ters...