"Pagi Andrea Rosane" sapa Nadia saat baru saja masuk dan mendapati Rosa sedang membaca buku di mejanya.
"Apaan sih lo..lebay" katanya tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang sedang ia baca.
"lo tau nggak?" ucapnya yang tiba-tiba saja sudah duduk di depan Rosa dengan wajah serius.
"Nggak" lagi-lagi Rosa menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang sedang ia baca.
Merasa geram, Nadia pun merampas buku milik Rosa tanpa izin.
"apaan sih lo?!" katanya sambil menatap Nadia marah.
"makannya denger dulu dong"
"kenapa sih Ny. Nadia Wulandari" katanya yang kemudian membuat wajah seakan-akan ingin muntah yang langsung di balas senyuman bahagia oleh Nadia.
"lo tau gak? Masa tadi Raka nebengin Jihan" katanya dengan mata berbinar binar berharap sahabatnya itu akan terkejut dengan apa yang di katakan olehnya.
Bukan apa hanya aja Raka adalah cowok yang ditaksir oleh Rosa.
"terus?" Rosa menjawabnya dengan nada yang tertekan. Jujur saja, hatinya sakit saat ini tapi apa boleh buat Raka itu bukan miliknya.
Nadia mendecak mendenger jawaban Rosa "itu doang?"
"ya terus lo maunya gue ngapain? Jungkir balik nangis guling guling gara gara tuh bocah nganterin Jihan?" tanyanya malas dengan pertanyaan Nadia barusan
"elo mah gak asik ah"
"bodoamat! Balikin buku gue" ucapnya sembari merebut kembali bukunya yang tadi di rampas oleh Nadia.
Kok sakit banget sih hati gue
Memang mata Rosa sekarang tertuju pada sebuah buku di hadapannya namum entah dimana pikirannya bahkan dirinya sendiripun tak tau.
*****
"Ros,kantin yok..laper gue"
"lo duluan deh,gue mau ke toilet dulu"
"nyusul tapi yah"
"iya"
Nadia pun pergi lebih dulu ke kantin. Rosa? Seperti katanya tadi dia ke toilet dulu sebelum pergi ke kantin.
Saat Rosa ingin keluar dari kamar mandi ia mengurungkan niatnya untuk keluar terlebih dahulu karna ia mendengar sesuatu dari luar sana.
"ya ampun Jihan..gila..gimana bisa lo barengan sama Raka"
"apa sih yang gak Jihan bisa?" katanya sembari mengibaskan rambutnya ke belakang.
"kalo sekarang lo sama Raka terus Aldo mau lo kemanain?"
"idih..siapa bilang gue mau sama Raka? nih gue tuh cuma di suruh Aldo buat ngejebak dia supaya dia itu keluar dari jabatannya sebagai ketua tim basket"
"seriusan? Demi apa lo?"
"yaiyalah"
Mendengar kata-kata Jihan barusan, Rosa menutup mulutnya agar tidak bersuara sedikitpun sampai akhirnya sepertinya keduanya telah pergi. Rosa pun keluar dan langsung berlari menuju kantin.
Rosa pun duduk tepat di hadapan Nadia yang sedang asik memakan mie ayamnya.
"woy..kenapa tu muka? Pucet amat" tanya Nadia yang langsung membuyarkan lamunan Rosa.
"emm..itu..anu.." Rosa ragu sebaiknya ia menceritakannya atau tidak.
"ngomong yang jelas ngapa" ucap Nadia yang tetap fokus dengan mie ayamnya.
"emm.. Jihan masih pacaran gak sih sama si Aldo?"
Mendengar pertanyaan Rosa, Nadia pun terbatuk-batuk tersedak mie yang sedang ia santap.
"kesambet apaan lo nanya gitu ke gue?" tanyanya kemudian sembari membelalakan matanya terkejut.
"nggak nanya aja gue" jawabnya mengalihkan pandangan dari sahabatnya itu agar Nadia tidak merasa curiga.
Percuma saja, Nadia lebih mengenal Rosa daripada Rosa mengenal dirinya sendiri.
"gak usah boong deh lo, keliatan pea"
"apaan sih lo" jawabnya kemudian memakan bakso yang telah di pesankan Nadia untuknya.
Gimana yah ngasih tau ini ke Raka? Pasti dia gak bakal percaya sama gue.
"woy..makan tuh bakso sebelum tuh bakso yang makan elo" kata Nadia yang lagi-lagi bisa saja membuat Rosa terkena penyakit jantung tiba-tiba.
"apaan sih lo?! ngaget-ngagetin gue aja" protes Rosa.
"ya lagian..tu bakso cuma di liatin doang, kalo lo gak mau sini gue makan aja"
"idih..enak aja,rakus banget sih lo Nad"
Pikiran Rosa terus saja memikirkan bagaimana caranya ia akan memberitahukan Raka soal masalah yang ia dengarkan tadi.
Akhirnya..nih chap Awal jadi juga><
Jangan lupa voment yah:)
-SilaAlhamid
KAMU SEDANG MEMBACA
Ain't Together [Sedang Direvisi]
Teen FictionRaka menghela napasnya berat sembari menutup matanya tak bisa lagi berbicara. Hatinya sakit. "Kita pulang yah?" ucapnya lembut pada Nadia yang tengah tertunduk lesu. Nadia mengangguk lemah sebagai jawaban lalu berjalan gontai yang langsung di bantu...