Sorry

204 16 0
                                    

Keesokan harinya Rosa bangun dengan kondisi yang bisa di bilang amberadul.

Rosa memaksakan tubuhnya bangun menuju kamar mandi.

Beberapa menit kemudian...

"morning Mah Pah" sapa Rosa saat sudah berada di meja makan.

"too sayang" jawab ibunya yang terlihat bahagia karna sepertinya Rosa telah melupakan kejadian kemarin.

"pagi Bang" sapa Rosa saat melihat Adit baru saja turun dari tangga yang hanya di balas senyum oleh Adit.

"lo abang gue apa gembel sih?" tanya Rosa saat melihat kondisi Adit yang orak-orakan.

"bawel lo ah" ucap Adit malas.

"Sudah-sudah, habiskan dulu makanannya" ucap mamanya mencegah peperangan di pagi hari.

"Bang, entar lo kan yang nganterin gue?" tanya Rosa saat sudah selesai memakan nasi goreng buatan mamanya.

"bukan" jawabnya tanpa mengalihkan sedikitpun pandangannya dari makanannya.

"lah terus Rosa sama siapa?"

"Rosa sama papah aja yah" ucap ayahnya Rosa yang melihat anak perempuannya itu sudah merasa ingin mencakar wajah kakaknya

*****

"Ros"

"hmm"

"lo mah..liat gue dulu ngapa"

Dengan malas Rosa mengalihkan pandangannya dari sebuah novel menatap Nadia di hadapannya.

"apaan?"

"ada Raka noh diluar, katanya mau ketemu sama lo"

"gue? Ngapain?" tanyanya tidak percaya karna Nadia notebane nya tukang ngibul.

"ngapain juga gue boong"

Rosapun berlari kecil menuju pintu dan benar saja Raka sedang berdiri membelakangi pintu sembari memasukan tangannya ke dalam saku celananya.

"Raka?"

"ehh?"

"lo nyari gue?"

Raka mengangguk.

"lo bisa ikut gue bentaran gak?" lanjutnya kemudian menatap Rosa dengan harapan besar.

"kemana?"

"udah ikut aja dulu" katanya sembari menarik tangan Rosa. Yang ditarik merasa jantungnya mencelos gak karuan.

Ya tuhan..mimpi apa gue semalem      -batin Rosa.

"hmm.. Ros" kata Raka memecahkan keheningan.

"ya"

"gue..gue suka sama lo" mendengar ucapan Raka, Rosa langsung menghadap ke arah Raka yang sedang memandanginya.

"lo mau kan jadi pacar gue?" lanjutnya lagi.

Rosa sangat bahagia sekarang tapi lidahnya kelu untuk menjawab pertanyaan Raka. Karna ia takut suatu hari dirinya akan meninggalkan Raka untuk selamanya.

Rosa lalu menundukan kepalanya seraya membetulkan posisi tubuhnya mengarah ke depan.

"maaf Ka..gue gak bisa" ucapnya sedikit gemetar karna menahan tangisnya.

Ain't Together [Sedang Direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang