Kring..kring..
Bel pulang pun berbunyi membuat Rosa sedikit geram mengingat nama 'Ryan'
Rosa mengambil tas nya dengan buru-buru lalu berjalan secepat mungkin ke parkiran sekolah.
"Ryan!!" teriaknya ketika sudah berada di parkiran dan melihat Ryan yang berdiri membelakanginya saat ini. Rosa berlari kecil ke arah Ryan.
"gue mau ngomong sama lo, tapi gak disini"
Ryan mengernyitkan dahinya tidak mengerti. Rosa yang awalnya sudah berada di depannya kini membalikkan badannya dengan tatapan datar.
"lo gak jalan gue patahin tulang lo!" ucapnya yang mampu membuat Ryan bergidik ngeri mendengarnya.
Pasalnya Rosa adalah seniornya di KOT (Komunity Of Taekwondo) dan jangan di tanya lagi kemampuannya dalam menghabisi seseorang tanpa ampun.
Ryan akhirnya menuruti Rosa dan berjalan mengikuti Rosa ke arah taman belakang sekolah yang tentunya sudah sangat sepi.
"gue gak suka basa-basi..mendingan lo minta maaf deh di kak Hardi,eneg gue ngeliat dia neror Nadia mulu. Padahal jelas-jelas disini elo yang salah bukan Nadia" ucap Rosa to the point.
Ryan tertawa meremehkan "lo kira semua ini salah gue? Kirannya aja yang kebaperan. Emang sejak kapan gue pacaran sama dia?"
Rosa membelalakan matanya tidak percaya "lo gila? Jelas-jelas lo itu pacarnya dan seenak jidat lo, lo bilang gak pernah pacaran sama dia? Hebat yan..hebat" ucap Rosa sembari menepuk-nepuk tangannya tepat di depan Ryan.
Tatapan Ryan menajam "lo kira gue bercanda? Gue emang gak pernah pacaran sama Kiran, tapi gue sendiri gak tau kenapa dia ngumumin ke orang-orang kalo kita itu pacaran. secara gue aja gak pernah nembak dia,jadi apa itu gue yang salah?" ucap Ryan panjang lebar.
Rosa membelalakan matanya, lidahnya kelu untuk mengeluarkan sebuah kata-kata,pikirannya benar-benar kacau.
Kasih tau gue ini semua bohong Ran. -batin Rosa.
"lo pasti kagetkan? Gue juga gak tau kenapa tiba-tiba Kiran ngasih berita itu. Awalnya gue kaget tapi saat gue mau kasih tau ke semua orang kalo ini cuma gosip Kiran selalu aja ngebuat gue ngerasa gak tega sama dia" lanjutnya lagi.
Tanpa sadar mata Rosa mengeluarkan setetes demi setetes cairan bening yang mengalir dengan deras.
"gue mau kasih tau semuanya ke Hardi tapi gue takut Hardi bakal kecewa sama Kiran" lanjutnya lagi.
Rosa benar-benar merasa bersalah karna telah salah paham kepada Ryan.
Rosa duduk di kursi taman menundukan kepalanya sembari mengepalkan tangannya kuat-kuat.
Jadi selama ini..lo boongin gue sama nadia,ran? Tapi kenapa?
*****
Rosa mengurung dirinya di kamar. Dia merasa sangat kecewa kepada Kiran.
Rosa mengabaikan semua orang yang memanggil-manggil namanya di luar sana. Hatinya hancur.
Rosa berjalan menuju meja belajarnya lalu mengambil buku tebal berwarna biru langit lalu menulis sesuatu disana.
21 Maret 2017
My diary,
Apa sebenarnya yang terjadi? Siapa yang harus ku percaya? Sahabatku? Atau Ryan?
Kiran..
Tolong jelasin semua ini sama gue ran..
- Rosa
Rosa bingung dengan dirinya yang berubah lemah seperti ini
Rosa benci kebohongan dan Kiran tau itu tapi kenapa Kiran membohonginya?
Rosa teringat sesuatu..
Rosa mengambil jaket dan kunci mobilnya lalu berlari ke arah garasi tanpa memedulikan tatapan dan juga berbagai pertanyaan dari keluarganya.
Rosa memacu kecepatan mobilnya dengan menggila agar cepat sampai. Disinilah Rosa sekarang yang berlutut layaknya seorang putri sembari menangis sejadi-jadinya. Makam Kiran.
Rosa tidak peduli dengan keadaan sekitar yang sudah gelap dan sepi.
"hai Ran nya gue.. Udah lama gak ketemu yah-" Rosa menangis dalam diam. Dadanya terasa sangat sesak.
"Ran,lo tau kan gue sayang banget sama lo? Gue bingung Ran,gue harus percaya sama siapa-" pertahanan Rosa roboh. Banjir sudah air matanya.
"..hiks..hiks..apa harus gue..hiks..hiks..nyusul lo supaya gue tau mana yang..hiks..hiks..salah dan bener? Hiks..hiks.."
Rosa menenggelamkan kepalanya di atas nisan yang bertuliskan 'Adinda Karina Athawija'
Tiba-tiba tangan seseorang dari arah belakang menepuk bahu kanan Rosa. Rosa lantas mendongakkan kepalanya lalu mendapatkan wajah Hardi disana.
"kak Hardi?"
Hardi tersenyum tulus kepada Rosa "udah malem gini lo ngapain disini?"
Rosa menghapus air matanya asal lalu mengalihkan pandangannya ke nisan Kiran lagi "gue..kangen sama Kiran kak"
"tapi ini udah malem Ros,pulang aja yah?"
Rosa kembali mendongakkan kepalanya lagi ke arah Hardi lalu berdiri.
"gue balik ya kak" ucapnya lalu hendak pergi namun tangannya tiba-tiba di tahan oleh Hardi.
"maksud lo ngomong nyusul Kiran apa?"
Rosa tersenyum miris "gak papa" katanya lalu melepas tangan Hardi pelan lalu pergi menuju mobilnya.
Gue ngomong kayak gitu karna gue gak bakal lama lagi hidup di dunia kak
Gaje banget yah nih cerita😅
Tapi udahlah yah yang penting bisa dibaca😂
Maafkan typo yang bertebaran yah readersnya akoh😂 *alay lo sil😂Jangan lupa voment yah tayangnya sila😉
Salam hangat dari sila wanita tercantik sedunia😘
Dunia khayalan maksudnya😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Ain't Together [Sedang Direvisi]
Teen FictionRaka menghela napasnya berat sembari menutup matanya tak bisa lagi berbicara. Hatinya sakit. "Kita pulang yah?" ucapnya lembut pada Nadia yang tengah tertunduk lesu. Nadia mengangguk lemah sebagai jawaban lalu berjalan gontai yang langsung di bantu...