Kenyataan yang menyakitkan (Part 1)

144 12 1
                                    

6 bulan kemudian...

Sudah 6 bulan setelah kepergian Rosa, Nadia masih belum mengetahui apa-apa dan yang ia tau Rosa memang benar adanya telah pindah ke Australia.

Selama 6 bulan ini juga Anjani selalu menghampirinya untuk menjelaskan semuanya tapi dia selalu menghindar.

Bukan hanya itu, Raka pun selalu menanyakan kabar Rosa kepada Nadia yang membuatnya sedikit merasa terganggu.

Hari ini berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Biasanya Anjani akan menunggunya di depan pagar lalu membujuknya untuk bicara namun hari ini tidak.

Nadia berjalan dengan aman tanpa gangguan dari Anjani sedikitpun sampai dibkelasnya.

Saat sudah berada di bangkunya, Nadia melihat amplop berwarna putih di mejanya. Nadia mengerutkan dahinya bingung.

Ia hendak membuangnya namun tulisan yang begitu familiar terlihat jelas disana. Dengan cepat Nadia membuka surat itu

Lo kira selama ini Rosa pergi ke Australia kan?
Lo salah Nad,
Rosa ada di tempat yang lebih jauh daripada Australia dan gak akan ada yang mau nyusulin dia kalo belum waktunya

-Anjani

"apa maksudnya?" gumamnya pelan.

Nadia berlari ke kelas Anjani berada dengan tergesa-gesa.

"anjani..hosh..hosh..mana?" ucapnya dengan napas yang tidak teratur.

"loh.. Anjani kan udah pindah ke Amerika kemarin kak" ucap salah satu anak yang di yakini Nadia adalah ketua kelas.

"pindah?" ulang Nadia meyakini.

"iya"

Nadia mengusap wajahnya frustasi. Nadia mengambil ponselnya berusaha untuk menghubungi Anjani namun nihil, Anjani selalu meriject telponnya.

From: Anjani
Bukan salah lo gue pindah..
Gue saranin lo ke kamarnya Rosa sama Raka terus buka laci meja belajarnya Rosa dan gue harap lo gak akan benci lagi sama Rosa karna itu ngebuat dia sedih

To: Anjani
Maksud lo apaan? Jangan maen teka-teki sama gue,gue gak ngerti

From: Anjani
Lo tinggal ngelakuin apa yang gue suruh Nadia..its so simple

Nadia semakin frustasi di buatnya. Apa maksud semua ini? Itu kalimat yang terus saja berkeliaran di otak Nadia

Bel istirahat dan masuk sudah berbunyi dari tadi. Entah mengapa bel pulang terasa sangat lama untuk Nadia saat ini.

Sementara guru sedang menerangkan materinya di depan sana Nadia menyempatkan dirinya menulis sesuatu di ponselnya

To: Raka
Pulang sekolah sibuk nggak?

From: Raka
Nggak,kenapa?

To: Raka
Bisa anterin gue ke rumah Rosa nggak?

From: Raka
Ngapain?

To: Raka
Anjani nyuruh gue sama lo kesana katanya ada yang penting

Ain't Together [Sedang Direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang