Hari minggu adalah hari ngebo sedunia yang selalu di rasakan setiap manusia di dunia ini sama halnya dengan Rosa.
Tok..tok..
"siapa sih yang ngetok pintu sepagi ini?" gumamnya ketika merasa tidurnya di ganggu.
"eh busett..perawan molor mulu lo" teriak Adit yang langsung di sambut dengan lemparan bantal guling yang di berikan oleh Rosa.
"berisik lo ah!"
"ya lagian..udah jam berapa ini? lo lupa kita harus ke rumah tante Linda?"
"aduh males..masih ngantuk gue" ucapnya lagi seraya mengacak-acak rambutnya kesal.
"buruan bangun mamah udah nunggu" katanya lagi sambil menarik tangan Rosa yang masih erat dengan kasurnya.
Rosa akhirnya duduk dengan mata yang masih tertutup sambil sesekali menguap.
"woy,udah duduk tapi tuh mata masih ketutup aja!" katanya lagi sambil menepuk-nepuk pipi Rosa gemas.
"ngantuk gue Bang" ucapnya seperti anak bayi yang menginginkan sebuah permen.
"ntar gue beliin siomay deh"
Mendengar kata siomay makanan kesukaannya, Rosa pun dengan semangat membuka matanya.
"janji yah?" tanya nya antusias.
"iya..buruan mamah udah nungguin"
Rosa lalu bergegas menuju kamar mandi. Setelah beberapa menit akhirnya Rosa pun turun.
"mandi aja sejam lo" protes Adit yang menunggu adiknya mandi sama seperti orang yang sedang menunggu hasil ulangan alias L-A-M-A.
"wajarlah,gue cewek..emang lo, gak mandi"
"wah ngeledek, gini-gini gue mandi tau"
"udah udah,ntar kita telat loh" ucap mama Rosa dan Adit yang akhirnya melerai pertengkaran kedua anaknya itu.
Setelah beberapa menit akhirnya Rosa, Adit dan mamanya sudah sampai di acara pernikahan bang Ferdi anak dari Linda adik dari mama Rosa.
"bang Ferdiii..selamet yah" teriak Rosa sembari berlari ke arah kakak sepupunya itu.
"aduh..abang gak bisa napas nih Ca" katanya.
Rosa pun melepaskan pelukannya sambil cengengesan.
"sorry Bang,abis Rosa seneng akhirnya abang nikah juga"
"minggir dong..abang gue juga nih" ucap Adit yang merasa dari tadi seperti di anggap tak ada.
Rosa hanya cengengesan lalu beralih menggeser badannya ke hadapan wanita berhijab yang sangat cantik nan manis yang bukan lain adalah Shiren istri dari Ferdi.
"selamet yah Kak" ucapnya sambil tersenyum kepada Shiren.
"Ferdi suka cerita tentang kamu loh Ca, ternyata bener yah..kamu emang cantik banget" ucap Shiren sembari tersenyum kepada Rosa.
"wah Kak,yang gini di bilang cantik? Kebo mah iya Kak" ucap Adit yang langsung di tatap empunya tak suka.
"sirik aja lo"
"sering-sering main ke sini ya Ca" ucap Shiren lagi sambil tersenyum ramah kepada Rosa.
"pasti" jawabnya seraya menunjukan kedua jempolnya di hadapan Shiren.
Rosa dan Adit lalu turun dari altar pernikahan dan langsung duduk di meja tamu di sebelah mamanya.
"Bang?"
"hmm?"
"dengerin gue dulu dong"
"gue denger Ca" ucap Adit tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun dari ponselnya.
"ah lo mah Kak Sifa mulu yang lo urus..adek lo lagi ngomong nih" katanya seraya mengambil alih handphone milik Adit sepihak.
"apaan sih Andrea Rosane? Ini kakak lo yang paling ganteng lagi dengerin lo" katanya dengan nada lembut yang di buat-buat.
"jijik gue" katanya sembari bergidik ngeri.
"ya udah balikin hp gue"
"dengerin dulu dong"
"ya udah buruan ngapa sih Ca,ntar kalo Sifa marah sama gue bisa berabe"
"lo pernah gak sih Bang di bohongin sama sahabat lo sendiri?"
"kenapa lo jadi nanya gitu?"
"gue hanya merasa bersalah aja sama Nadia karna sampe sekarang gue masih bohongin dia"
"aelah ini acara pernikahan kali Ca, ngapain coba muka lo di tekuk-tekuk gitu,udah ah" ucap Adit langsung mengambil alih handphonenya paksa.
"ihh..abang mah,ngertiin posisi gue kek" ucap Rosa kesal dengan perlakuan Adit kepadanya.
"Bang?"
"apaan lagi sih Ca?"
"entar lo jadi traktirin gue siomay kan?"
Mendengar ucapan Rosa adit pun tersenyum lalu mengacak-acak rambut berwarna coklat gelap Rosa yang tergerai bebas dengan gemas.
"apa cuma siomay yang lu pikirin dari tadi?"
"ya pokoknya,janji adalah utang"
"iya iya bawel lo ah" katanya lagi sambil mengacak-acak rambut Rosa lagi.
"ini rambut gue tata sejam dan seenaknya aja lo rusakin" Rosa mengerucutkan bibirnya sembari merapihkan kembali rambutnya.
Beberapa jam kemudian akhirnya Rosa, Adit dan mamanya pun memutuskan untuk pulang. Sebelum sampai di rumah, mereka berhenti dulu di sebuah kedai untuk membeli siomay untuk Rosa.
Di rumah Rosa asik memakan siomay nya tanpa peduli apa yang kakaknya katakan.
"woy..gue lagi ngomong juga" ucap Adit sedikit berteriak.
"lo ngomong apaan tadi?"
Adit menarik napasnya panjang lalu menghembuskannya kasar.
"gue bilang.. Sifa seminggu lagi bakal ulang tahun dan gue nanya sama lo kado yang bagus menurut lo apaan?"
"menurut gue..lo kasih aja barang yang bersangkutan sama favoritnya tapi jangan makanan" ucapnya dengan siomay yang penuh di mulutnya.
"iya tapi apaan?"
"emang kesukaan kak Sifa apaan?"
"pokoknya dia suka sama semua yang berwarna pink"
Mendengarnya Rosa menjentikan jarinya seperti mendapat sebuah ide.
"pertama lo buat surprise buat dia dan ke dua lo beliin dia dress and teddy bear warna pink dia pasti seneng banget gue yakin" ucap Rosa penuh percaya diri.
"gini aja..lo bantuin gue siapin party nya plus bantuin gue cari kado yah"
"bayarannya?"
"kenapa gue punya adek sematre dia ya allah..entar gue traktir siomay"
"deal" ucap Rosa bahagia.
Udah gak tau mau bikin caption apalagi ini😅 pokoknya,
Stay terus yah:)-SilaAlhamid
KAMU SEDANG MEMBACA
Ain't Together [Sedang Direvisi]
Teen FictionRaka menghela napasnya berat sembari menutup matanya tak bisa lagi berbicara. Hatinya sakit. "Kita pulang yah?" ucapnya lembut pada Nadia yang tengah tertunduk lesu. Nadia mengangguk lemah sebagai jawaban lalu berjalan gontai yang langsung di bantu...