Hari Baru

147 13 0
                                    

Seminggu telah berlalu dan sekarang Nadia terlihat lebih baik daripada sebelumnya dan kedekatannya bersama Raka semakin terlihat akrab.

Nadia sebisa mungkin menutup kesedihannya dengan berbagai cara agar dirinya tak luput dan seperti kata Raka, dengan ia bahagia maka Rosa pun akan bahagia.

Brukk..

"Eh? Maaf Kak, maaf banget aku gak sengaja, siniin tangan kakak, aku bantu"

Nadia menerima uluran tangan seorang di hadapannya yang terlihat asing di matanya itu.

"Sekali lagi maaf yah kak,aku beneran gak sengaja"

Nadia tersenyum tulus "gak papa kok,lain kali hati-hati yah" Nadia hendak membalikkan badannya namun gagal karna indra pendengarannya mendengar dirinya di panggil kembali.

"Nama aku Clara,aku murid pindahan,nama kakak?" ucapnya sembari memberikan tangan kanannya bermaksud untuk berjabat tangan.

Nadia tersenyum lantas membalas jabatan tangan tersebut "Nadia,semoga seneng sekolah disini"

Gadis yang menyebut dirinya dengan nama Clara itu terlihat tersenyum sangat bahagia. Entah mengapa.

"Udahkan? Gue bisa pergi?" tanya Nadia yang hanya di jawab anggukan oleh Clara yang dianggap jawaban 'ya' dari gadis di hadapannya ini.

Nadia berjalan ke kelasnya dengan langkah santai, toh masih ada waktu 15 menit sebelum bel berbunyi.

15 menit kemudian akhirnya bel berbunyi dan menandakan bahwa pelajaran biologi dari sang guru killer nomor dua akan di mulai.

Nadia mengeluarkan buku biologinya saat di lihatnya Bu Indah beberapa meter dari kelasnya berada.

Tiba-tiba sesuatu terjatuh dari buku cetak biologinya. Di lihatnya benda selembar yang terlihat terbalik itu. Nadia menarik napasnya dalam saat melihat gambaran dirinya bersama Rosa saat masih kelas 10. Lagi-lagi perasaan ini datang ketika Nadia berusaha untuk melupakannya. Matanya memanas, ingin sekali ia menangis tapi ia tidak mungkin bukan mengkhianati janji yang ia buat sendiri?

Nadia menatap langit-langit di atasnya berusaha mendorong masuk kembali air bening yang ingin segera menyeruak keluar. Di simpannya selembaran tadi di dalam tas dengan cepat lalu berusaha untuk fokus dengan pelajaran dari Bu Indah.

*****

Waktu istirahat Nadia habiskan dengan duduk sembari menulis sesuatu di taman belakang. Jari-jemarinya menulis kata demi kata di atas kertas putih yang kemudian di bentuknya menjadi pesawat kertas.


Nadia tidak akan menerbangkannya melainkan menyimpannya,entah apa tujuannya namun baginya itu bisa sedikit mengurangi kesedihan yang ia alami sekarang.

Hari ini ia belajar, bahwa kesedihan tidak harus di tangisi melainkan di jadikan pelajaran.

Hari ini ia mengerti, tuhan tidak akan memberikan cobaan kepada hambanya jika tuhan tidak percaya bahwa hambanya kuat.

Hari ini ia mengetahui, seberapa jauh pun orang yang kau sayangi pergi, ia pasti akan selalu ada di hatimu.

Hari ini ia sadar, semua yang terjadi adalah pelajaran untuknya.

Dan hari ini ia telah memutuskan bahwa ini akan menjadi sebuah hari yang baru untuknya.

Hari yang lebih berwarna tanpa adanya air mata lagi.

Ain't Together [Sedang Direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang