Trap Z

20.4K 1.4K 64
                                    

Juan berakhir sudah...

***

Vincena duduk di dalam mobil sambil memeluk lututnya.

Sudah terlalu lama dia menunggu Darren namun belum muncul juga sampai saat ini.

Jalanan sangat sepi, sedari tadi hanya satu mobil saja yang dilihatnya lewat. Setelah itu keadaan kembali lengang.

DOK. DOK. DOK.

Pintu mobil diketuk, dan Vincena langsung melihat lewat jendela, ternyata itu Darren bersama dengan Berno.

Vincena langsung membuka kunci supaya Darren bisa masuk.

Dilihatnya baju Darren semakin kotor dari sebelumnya, dengan darah di sekujur tubuhnya.

"Darren, kau tidak apa-apa?" Vincena melihatnya dengan khawatir.

"Aku tidak apa-apa" Darren membuka pintu dan menggiring Berno masuk, kemudian Vincena memangku anjing itu. Darren duduk di kursi kemudi, lalu menutup pintunya.

"Aku akan berganti pakaian" Ucapan Darren membuat Vincena tersadar karena sejak tadi mengamati Darren. Dia memposisikan dirinya kembali menghadap kedepan.

Darren mulai membuka kaos dan celananya. Meskipun sedikit kesulitan, namun dia berhasil mengganti bajunya di dalam mobil. Dia memang sudah mempersiapkan baju ganti di tas ranselnya.

Vincena sejak tadi memalingkan wajahnya, supaya tidak melihat kearah Darren.
Karena itu tidak sopan, begitulah yang dipikirkan gadis itu.

"Aku sudah membereskan semuanya. Sekarang kau bisa tenang" Ucapnya setelah selesai, kini dia mengenakan baju ganti yang bersih.

Suara Darren membuat Vincena menoleh. "Bagaimana dengan ayahku?"

"Mereka semua mencoba untuk membunuhku, termasuk ayahmu. Dan aku terpaksa harus melawannya"

"Lalu dimana mereka?"

"Di dalam hutan dengan banyak luka. Aku langsung pergi secepatnya sebelum mereka kembali mengejarku dan mencoba membunuhku."

"Kau juga terluka Darren. Kepalamu berdarah, kita harus kerumah sakit"

"Baiklah, tapi kita ke apartemen dulu, aku mau membersihkan diri. Setelah itu baru kerumah sakit" Darren menginjak gas dan mulai melajukan mobilnya.

***

Vincena duduk di ruang tunggu rumah sakit.

Darren sedang berada di ruang perawatan, sepertinya kepalanya harus dijahit.

Berno mereka tinggal di apartemen karena rumah sakit melarang untuk membawa masuk binatang.

Karena Darren tak kunjung keluar ruangan, Vincena mulai berjalan di lorong rumah sakit bermaksud untuk melihat-lihat sekitar.

Salah satu ruang rawat inap terbuka, dan seorang wanita berumur lima puluhan keluar dari ruangan itu.

Sekilas Vincena melihat seseorang yang terbaring di dalamnya dengan rambut warna merah terang, sangat kontras dengan ruangan rumah sakit beserta ranjang dan selimutnya yang keseluruhan berwarna serba putih.

Vincena jadi teringat seseorang.

"Bibi..."

Wanita berumur lima puluhan itu menoleh kearah Vincena ketika mendengar suara gadis itu memanggilnya.

"Ya..?"

"Apakah... apakah orang yang di dalam ruangan itu bernama...
Kevin Spencer..?" Tanya Vincena hati-hati.

"Benar. Kau siapa nak?"

***



TRAP...! ✔ [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang