Trap CC

16.9K 1.3K 50
                                    

"Hmmm... tadi aku melihatmu memasukkan sesuatu di dalam selimut. Apakah aku boleh melihatnya..?"

Kevin semakin mengeratkan selimutnya dan menggeleng dengan keras.

"Terimakasih sudah memperbolehkan" Darren langsung menarik selimut Kevin dengan cepat dan mengambil paksa buku kecil yang ada di baliknya. Membuat pulpennya terlempar dan jatuh di lantai begitu saja.

Kemudian Darren mulai membuka buku kecil itu dan membacanya...

***

Senyumnya merekah semakin lebar, dia seperti menahan tawanya dan mengembalikan buku kecilnya pada Kevin, lalu menyelimutinya kembali.

"Sebagai teman yang baik, aku memang tidak tega menyakitimu. Oleh karena itu, aku hanya memberi sedikit peringatan dengan membuatmu tak bisa bicara saja, kemudian membiarkanmu lolos. Bukankah aku sudah bermurah hati padamu...?" Darren berbicara seolah mereka sedang bersantai minum teh.

"Kupikir setelah itu kau akan mengerti, namun nyatanya tidak. Kau malah kembali mengusikku semakin jauh..." Terlihat sorot kekecewaan di manik gelap pria beralis tebal itu. "Apakah harus kita akhiri semua penderitaan ini..?"

Kevin mulai menangis ketakutan dan air matanya mengalir dengan deras.

"Baiklah kalau itu maumu" Raut Darren kini berganti dengan tatapan yang dingin dan begitu menusuk. "Aku tidak suka kau mencampuri urusanku. Kau sudah terlalu banyak bicara..."

Dengan cepat Darren menarik bantal yang dipakai Kevin, kemudian dia membekap Kevin dengan bantal itu dan ditekannya dengan keras.

Kevin meronta dengan percuma, tanpa suara dan tanpa seorangpun yang menolong.

Tubuhnya kian melemah, melemah dan melemah.

Dan tak berapa lama kemudian, dia tak bergerak sama sekali.

Tubuhnya benar-benar telah berhenti meronta.

Layar monitor yang ada didekatnya menggambarkan garis lurus dan berbunyi 'Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiit' yang sangat panjang.

Darren mengambil bantalnya dan langsung meletakkan bantal itu kembali ketempat semula.

CEKLEK.

"Darren-"

Vincena mendengar suara monitor itu.

Dia segera masuk dan mendekati Kevin, kemudian melihat kearah monitor yang bergaris lurus.

"Kevin kenapa Darren..??? Vincena terlihat sangat panik.

***




TRAP...! ✔ [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang