Vincena benar-benar berada dalam masalah besar kali ini...
BRAAAKKKK....!!!
Darren menendang keras lemari baju yang berada tak jauh darinya, membuat lemari itu hancur dan rubuh seketika.
Matanya mulai menggelap dan pria itu langsung keluar dari kamarnya.
Ketika melihat Berno, diseretnya anjing itu dan dia mulai mencari-cari pisau kearah dapur.
***
Vincena duduk di dekat jendela, kini dia sudah berada di dalam bus.
Setelah menerima pesan dari Henry bahwa Henry tidak bisa datang menjemputnya, dia berpikir untuk kabur saja.
Dia tahu bahwa Darren menyimpan sejumlah uang di laci, dan Vincena mencuri semua uangnya. Dia juga sudah mengemasi semua barangnya dan turut serta membawa ranselnya.
Sebenarnya Vincena mulai menyukai Darren, namun rasa takut lebih menguasainya.
Bagaimana jika ternyata Darren tak menyukainya?
Dan jika Darren benar orang jahat bisa saja sewaktu-waktu Vincena akan dibunuh.
Vincena sangat mengkhawatirkan hal itu. Dia begitu ketakutan.Bus telah berhenti di pemberhentian. Seharusnya dia naik taksi saja, tadi dia terlalu buru-buru karena tak ada satupun taksi yang lewat, terpaksa untuk sementara naik bus.
Vincena turun dari bus dan mulai mencari-cari taksi, dia berdiri di pinggir jalan raya sambil melihat-lihat sekeliling.
Terlihat seseorang dari arah belakang berjalan tenang mendekatinya.
Dan langsung membekap mulut gadis itu dengan sapu tangan, gerakannya sangat pelan dan hati-hati.
Matanya tajam dan awas menatap sekitar, memastikan bahwa tak ada seorangpun yang menyadarinya.Vincena membaui sesuatu yang membuatnya sedikit pusing, dan tak lama kemudian pandangan matanya mulai buram... dan badannya melemas...
"Sepertinya anak ini tiba-tiba pingsan, saya akan menolongnya..." Ucap seseorang yang menangkap tubuh pingsan Vincena, ketika beberapa orang mendatanginya.
Orang-orang hanya mengangguk paham dan akhirnya bubar ketika Vincena telah dibopong dan di masukkan kedalam mobil.
***
Mata Vincena terbuka, mulai sadar dari pingsannya.
Kepalanya masih sedikit pusing, dan dia mulai mengerjap, melihat sekitar.
Ini dimana?
Ruangan dengan nuansa abu-abu dengan lemari besar dan jendela yang luas.
Dia sama sekali tak mengenali kamar ini.Ini bukan kamar Darren!
Vincena terkejut dengan pikirannya sendiri, memangnya dia pikir Darren yang membawanya?
Ini tempat asing, kalau bukan Darren yang membawanya lalu siapa?
Ketika Vincena hendak bangkit, dia baru menyadari bahwa tangan dan kakinya diikat.
Sedari tadi dia terbaring di ranjang yang luas, dan kini sama sekali tak bisa bergerak kemanapun.
Jangan-jangan... dia diculik??
Vincena ketakutan setengah mati.Tiba-tiba pintu kamar terbuka.
Dia menoleh dan melihat seseorang muncul.
Sosok tinggi yang dikenalnya.
Sedetik Vincena merasa lega karena ternyata yang dilihatnya adalah...
Darren...
Namun sedetik kemudian rasa takut dan merinding menjalar di seluruh tubuhnya.
Mata kelam Darren menatapnya dengan sorot tajam, rahangnya mengeras.
"D-Darren...?" Meskipun takut, Vincena berusaha memanggilnya.
Darren tak menjawab, namun dia berjalan mendekati Vincena dan mulai melepas ikatan di tangan dan kakinya tanpa mengatakan sepatah katapun.
Air mukanya tak menunjukkan ekspresi apapapun.
Tidak ada kehangatan, dan tidak ada senyuman.
"Darren, ini dimana..?"
"Diamlah..." Desis Darren.
Vincena menelan ludah dengan gugup.
Tangan dan kakinya telah bebas, dan kini dia bingung harus melakukan apa.
Darren bangkit dan pergi meninggalkannya begitu saja, lalu menutup pintu kamar.
Vincena sama sekali tak mendengar suara pintu dikunci.
Berarti Darren hanya menutup pintu saja tanpa menguncinya.Setelah terdiam cukup lama, Vincena akhirnya memberanikan diri keluar dari kamar.
Rupanya tempat ini lebih luas dari sebelumnya, dan sepertinya ini adalah apartemen yang cukup mewah.
Vincena mendapati Darren tengah berdiri di dekat balkon dengan pandangan mengarah keluar.
Gadis itu sengaja berdehem dengan keras, namun Darren sama sekali tak menoleh barang sedikitpun.
Kemudian dia berusaha mendekat dengan hati-hati.
"Darren..." panggilnya dengan suara pelan.
Ketika mendengar suara Vincena memanggilnya, pria itu pun membalikkan badannya.
Matanya langsung tertuju pada Vincena.
Dia menatap gadis itu dengan tatapan yang sulit diartikan.
Tatapan yang terasa berbeda, begitu asing hingga membuat Vincena seolah tak mengenali pria yang ada di hadapannya sekarang ini.Vincena merasakan aura dingin dan begitu mencekam.
Perasaannya mulai tidak enak.
Firasatnya buruk.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAP...! ✔ [ END ]
Misteri / Thriller#1 - Mystery / Thriller (20 Jan '18) #3 ( 18 Des '17 ) #6 ( 13 Des '17 ) TRAP...! ( Dark Romance, Psycho, Mystery, Thriller) Follow dulu sebelum baca cerita, karena sebagian diprivat. ~•● Sinopsis ada di part awal cerita ini ●•~ _6 Okt '17_ © Hak ci...