Trap X

18.3K 1.4K 32
                                        

"Darren, sepertinya kita sedang diikuti" Vincena berusaha memberitahu Darren.

Darren melirik sekilas kearah Vincena. "Sejak awal kita memang diikuti."

"Apa?? Kenapa aku tidak tahu? Sejak kapan Darren?"

"Sejak kita keluar dari bar"

***

Vincena menganga terkejut. Kembali dia melihat dari kaca Spion, dan mobil jeep itu kian mendekat.

"Dengarkan aku. Kau jangan coba-coba keluar dari mobil ini apapun yang terjadi. Kau kunci mobilnya begitu aku keluar. Dan jangan buka untuk siapapun kecuali aku"

"Tapi Darren-"

Belum selesai Vincena bicara, mobil mereka sudah ditabrak dari arah belakang.

Vincena mungkin saja bisa terjungkal dengan keras jika dia tidak memakai seatbelt.

Berno menggongong terkejut, namun dia terlihat baik-baik saja.

Darren menepikan mobilnya, begitu juga dengan mobil jeep yang ada di belakang mereka.

"Cepat kunci setelah ini" Darren melepas seatbelt, kemudian keluar membuka pintu mobil.

Ketika pintu telah ditutup, Vincena langsung mengunci mobilnya.

Dari jendela mobil, Vincena melihat ada lima orang berbadan besar keluar dari mobil jeep, mereka berpenampilan seperti preman. Dan salah satu diantara mereka adalah Juan, ayahnya!

Begitu Darren menghampiri mereka, baku hantam pun terjadi.

Vincena sangat ketakutan ketika melihat Darren dikeroyok lima orang sekaligus. Vincena meringkuk di dalam mobil dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Suara pukulan dan benda-benda keras berbaur dengan suara Berno yang terus menggonggong.

*

Entah sudah berapa lama baku hantam itu terus terjadi, tiba-tiba saja Berno berhenti menggonggong ketika terdengar suara tembakan.

Vincena terperanjat dan langsung mendongak, mencoba melihat dari jendela mobil. Namun tak terlihat siapapun, di luar sangat gelap dengan pepohonan rimbun dan jalanan yang sangat sepi.

DOK... DOK..!

Tiba-tiba saja ada seseorang yang menggedor jendela mobilnya.

Vincena langsung mundur ketakutan.

"Vincena! Ini aku!" Terdengar seperti suara Darren, Vincena langsung mendekati jendela dan mengamati wajah orang itu.

Ternyata benar-benar Darren, Vincena hampir saja tak mengenalinya karena wajah Darren lebam, dengan darah segar merembes turun di keningnya.

Vincena buru-buru membuka kuncinya, dan Darren langsung masuk membuka pintu mobil.

"Ambilkan senter di tasku" Ucap Darren terengah-engah.

Vincena bergegas mengambil senter di tas Darren dan memberikannya. Darren langsung menyalakan senternya, lalu menarik Berno turun dari mobilnya.

Darren mengenduskan pada Berno, potongan kain yang berlumuran darah.
"Berno, beritahu aku kemana perginya orang ini"

Berno menggonggong sekali, kemudian berlari menuju pepohonan dalam hutan.

"Kau tetap disini. Jangan pergi kemanapun" Ucap Darren pada Vincena, kemudian berlari pergi mengikuti Berno.

Setelah Darren tak terlihat, kini Vincena kebingungan.

Kemana perginya orang-orang?

***



TRAP...! ✔ [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang