Feelings - 23

761 64 40
                                    

Tolong tandai kalau ada typo biar mudah revisinya.

Happy reading :)

***

Reyhan berjalan di koridor sekolahnya. Pada jam ke-5 pelajaran, guru-guru mengadakan rapat. Sehingga membiarkan siswa bebas belajar atau jam kosong.

Reyhan menyipitkan matanya tajam melihat dua orang yang berjalan di depannya yang sudah tidak asing lagi bagi penglihatannya. Kontan saja cowok itu berlari ke arah mereka. Reyhan menerobos bahu kedua orang itu yang bersentuh lantas masing-masing tangannya merangkul bahu mereka.

Gigi dan Elia kontan berjingkat kaget dan menatap Reyhan tajam.

"Kenapa sih kayaknya itu gue di mata kalian salah terus," keluh Reyhan melepaskan rangkulannya.

"Lo cenayang, sih," cibir Elia.

"Udah dibilangin juga kalau gue itu bukan cenayang," ujar Reyhan kesal.

Elia mencebikkan bibir dan memutar bola matanya malas sambil bersedekap dada.

"Kenapa, Rey? Tumben?" tanya Gigi.

Reyhan menoleh ke samping kiri. "Oh hai, baby," sapa Reyhan mengerlingkan sebelah matanya menggoda.

Gigi menggidikkan bahunya ngeri. Menyesal sudah dia tadi bertanya sopan pada Reyhan. Harusnya dia tadi seperti Elia yang nampak acuh tak acuh. Atau bahkan bersikap ketus saja.

"Nanti malem lo ada acara nggak?" tanya Reyhan akhirnya.

"Lo mau modusin Gigi?" sela Elia tidak suka melihat sahabatnya dimodusi cowok semacam Reyhan.

"Diem lo, ah!" ketus Reyhan. Elia mengerucutkan bibirnya.

"Kenapa emangnya, Rey?" Gigi balik bertanya.

"Datang ke rumah gue ya nanti jam 7."

Gigi mengerutkan keningnya. Gadis itu bertanya, "Lagi ada acara?"

"Iya. Acara bakar-bakar gitu," jawab Reyhan.

"Bakar rumah lo juga?"

"Ya enggak lah. Yakali, Gi." Reyhan menghela napasnya sementara Gigi terkekeh pelan.

"Gimana? Ada acara nggak?" tanya Reyhan memastikan.

Gigi menggelengkan kepalanya. Memang hari Jum'at seperti ini ada acara apa lagi dia? Sudah pasti free time. Maklum, anak LDR jadi lebih fokus ke ponsel.

"Gue free, 'kok."

"Oke. Nanti datang, ya," pinta Reyhan. "Banyak 'kok yang gue ajakin ke rumah. Ada Jota. EJ juga," imbuhnya memberi tahu.

"Abi?" tanya Gigi.

"Abi gue ajakin juga. Tapi, katanya dia lagi ada acara," jawab Reyhan.

Gigi ber-oh ria sambil menganggukkan kepalanya.

"Gue nggak diajakin?" tanya Elia dengan nada menyindir.

Sebab, hanya Gigi yang diajak berbicara. Sementara dirinya dibiarkan sebagai angin lewat mungkin bagi Reyhan. Elia tentu kesal, padahal dia nyata dan wujudnya ada.

"Nggak. Ngapain ngajakin lo."

"Jahat! Kejam! Gue doain lo jomblo sampai kuliah."

"Jahat bener lo, El. Iya, iya lo gue ajakin juga. Nanti ya datang berdua sama Gigi."

"Ogah!" ketus Elia.

"Gimana sih, El? Katanya minta diajakin. Giliran udah diajakin sekarang lo tolak," tanya Reyhan keheranan.

FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang