Feelings - 4

981 86 101
                                    

Gigi berjalan menuruni anak tangga. Gadis itu menarik sudut bibir kanannya melawan gravitasi. Mengembuskan napas, ia menghampiri Vanka dan Kayla di ruang keluarga yang tengah menonton televisi.

Gigi mengambil duduk di antara kedua orangtuanya.

"Kamu ini ganggu orang lagi pacaran aja, Gi," ucap Vanka.

"Udah tua masih aja pacaran. Pacaran jangan di depan anaknya dong, ya. Ngenes tahu nggak Gigi lihat kemesraan Baba sama Mama." Gigi mengerucutkan bibirnya.

Kayla menyelipkan anak rambut Gigi ke belakang telinga. "Kamu dong cari pacar, Sayang."

"Eh, eh, nggak boleh pacaran dulu. Sekolah yang bener. Pacarannya kalau udah kuliah," tegas Vanka.

"Baba tega huwe." Gigi setengah berteriak tidak terima dengan perkataan Babanya. "Mama, Gigi pacaran nggak papa 'kan, ya?" imbuhnya bertanya pada Kayla.

"Iya, nggak apa-apa, Sayang. Asal nilai sekolah kamu nggak turun," jawab Kayla.

Gigi mengepalkan tangannya ke udara bersemangat. "Cihuy, asik, mantap."

"Nggak boleh pacaran dulu, Ma, Gigi," tolak Vanka.

"Ya nggak papa dong, Ba. Kita aja dulu seumuran Gigi udah tunangan."

"Jangan dulu pokoknya," keukeuh Vanka.

"Nggak apa-apa," balas Kayla.

"Nggak boleh."

"Sayang," Kayla menatap Vanka lembut.

Vanka yang dipanggil seperti itu oleh Kayla langsung meleleh hatinya. Vanka sedikit mendorong punggung Gigi ke depan. Jemarinya menarik dagu Kayla dan mengecup bibir Kayla singkat.

"Iyuhhhhh!" Gigi menggidikkan bahunya jijik.

Kayla sontak mencubit perut Vanka. Bisa-bisanya melakukan hal ini di depan anaknya. Netra Kayla melotot tajam. Vanka tidak terpengaruh dengan pelototan Kayla. Justru mengedipkan sebelah matanya menggoda.

"Vanka, nanti Gigi bisa niru," ucap Kayla tanpa bersuara sambil melotot.

"Gigi kamu jangan niru apa yang Baba lakuin tadi lo, ya."

"Oh jelas, Gigi bakal niru." Gigi mengedipkan matanya berkali-kali sambil kedua tangannya menangkup pipinya.

"Gigi!" ucap Vanka setengah berteriak.

Gigi menutup kedua telinganya. "Daddy nggak bisa diajak bercanda banget."

Gigi memanggil Vanka dan Kayla dengan sesuka hatinya. Terkadang gadis itu akan menggunakan Daddy-Mommy, Papa-Mama, Papi-Mami, Baba-Mama. Walau yang lebih sering adalah Baba-Mama. Karena maknanya juga sama saja.

Gigi menggamit lengan Vanka manja. "Pap, Gigi minta uang dong."

"Mau buat apaan?" tanya Vanka.

"Buat ke Gramed, Pap. Gigi pengin beli novel baru. Boleh, ya?" Gigi memberikan tatapan puppy eyes-nya. "Yayaya? Plis," tambahnya memohon.

FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang