Getar dan suara pesan masuk LINE membuat Gigi yang sedang berkutat dengan laptop juga buku-buku tebalnya kontan beranjak dari kursi tempatnya belajar dan berderap ke dekat ranjang. Tepatnya mengambil ponsel yang berada di atas nakas.
Keningnya mengerut melihat nama seseorang yang mengirimkan LINE untuknya.
Jota Chris
We need to talk.
Talk
Not here
Huh?
Just a few minutes, okay?
Sorry, I can't
Please?
Di mana?
Taman kompleks. Right now.
Gigi membelalakkan matanya tak percaya. Gadis itu menatap jam berbentuk mickey yang ada di atas nakas. 10.19. Benar. Tidak salah. Bahkan Gigi sedang memakai kacamata yang biasa dia gunakan untuk belajar. Gigi tak percaya dengan permintaan Jota? Ingin berbicara di taman komplek? Dan itu pada pukul sepuluh malam lebih?
Jota Chris
Huh?
You're so fucking crazy!
For what?
C'mon. Just a few minutes.
Oke. I'll be there in a minutes, asshole!
Gigi melepas kacamata dan berlari keluar kamarnya. Gadis itu mengeluarkan motor matic-nya. Menutup gerbang dengan perlahan supaya tidak mengganggu atau membangunkan kedua orangtuanya yang sudah tidur, Gigi segera melajukan motornya menuju taman kompleks. Begitu tiba, Gigi mengambil ponsel yang ada di sakunya.
Jota Chris
What? Why you call me an asshole?
Stop it, stupid! Where are you?
Gue udah di taman.
Sorry gue canda doang hehe
THE FUCK?
GUE UDAH DI TAMAN KOMPLEK ANJIR!
DAN LO BOHONGIN GUE?
Calm down, dude.
Gue di tempat biasa.
Gigi turun dari motornya. Berjalan ke arah utara taman komplek. Gigi mengembuskan napas lega melihat Jota duduk di bangku taman dengan posisi membelakanginya. Kalau sampai Jota mengerjainya, jangan harap tangan Jota utuh. Kalau perlu akan dia tebas leher Jota.
Gigi berdiri di depan Jota sambil bersedekap dada. Jota mendongakkan kepalanya.
"Mau ngomong apaan?" tanya Gigi tak ingin berbasa-basi.
Jota menghela napas panjang. Cowok itu kembali menundukkan kepalanya sambil bergumam lirih. Nyaris seperti bisikan. Tapi, samar Gigi bisa mendengar gumaman Jota.

KAMU SEDANG MEMBACA
Feelings
Fiksi RemajaSequel of Inside of You My 4th story Aku tahu rasaku ini untuk siapa. Bukan untuk kamu yang ingin kuperjuangkan dalam diam dan sekadar angan. Bukan pula kamu yang memperjuangkanku dan berhenti di tengah jalan. Bukan kalian yang pandai menyembunyikan...