88

1.7K 159 2
                                    

Lanjut ya

.

.

.

Selesai makan malam bersama pasangan Valentino dan mengobrol bersama malam itu sampai waktu dirasa cukup larut. Akhirnya, chanyeol dan putri memutuskan untuk kembali ke kamar dan kembali beristirahat. Walaupun tentunya, tidak bisa langsung beristirahat karena mereka akan mengobrol terlebih dahulu.

"Kamu mau mandi lagi gak?"

"Enggak usah, tadi kan udah sebelum makan malam"

"Hmm.."

"Chan..."

"Ya sayang"

"Kamu tadi kok bilang nya sama mereka kita udah nikah sih sayang?"

"Yang bilang gitu sebenarnya dari awal tuh manager Hyung, dia bilang kalau ada pasangan muda yang mau liburan kesini dan minta ijin buat nginep dirumah mereka. Mereka sendiri nangkepnya kita udah suami istri. Gitu, ya udah sih gak apa apa toh kamu kan emang bakal jadi istri nya park chanyeol putri anisya sayangku"

"Kamu sukanya gitu kok"

Grepp

"Kenapa sih sayang... Gak masalah kan? Kita kan emang bakal nikah"

"Tapi kan kita jadi tidur sekamar, seranjang, mana mereka juga mikir nya kita pasti bakal ngapa ngapain lagi. Denger kan tadi? Kita disuruh apa coba?"

"Bikin adek bayi maksudnya?"

"Iya"

"Oh... Ya udah, kan aku juga belum bakal bikin adek bayi sama kamu sampai kita dapat kata sah dari Tuhan baru tuh.. tapi, buat bobok bareng kan kita udah pernah. Itu juga cuma meluk aja kan kita gak ngapa-ngapain"

"Iya sih.."

"Kalau kamu gak nyaman, aku bakal tidur di sofa aja.. gak papa kok, kamu tidur aja di kasur nya ya"

"Tapi Chan..."

"Gak apa apa sayang, aku ngerti kok. Kemaren kita bobok bareng kan dirumah sakit waktu kamu lagi sakit, nah.. sekarang? Aku paham kok kalau kamu jadi gak nyaman. Aku mending tidur di sofa aja. Oke?"

"Hmm"

Cupp

"Tidur dulu ya.."

"Selamat tidur ya Chan"

"Iya sayangku.. i love you"

.

.

.

--skiipp--

--01.14 A.M.--

putri masih belum bisa tidur sama sekali. Dia memandang ke arah chanyeol yang sudah masuk ke alam mimpi dari beberapa jam yang lalu.

Putri mulai mendekat lagi ke arah chanyeol dan duduk di hadapan chanyeol sambil menatap wajah damai kekasihnya yang sudah lelap itu. Tangan kecilnya mulai bergerak dengan telunjuknya yang menyentuh bagian bagian kecil setiap lekuk wajah Chanyeol dalam diamnya.

"Maafin aku ya Chan.. aku kemarin udah marah marah terus sama kamu, judes, egois, sebel, kesel, emosi terus sama kamu. Aku juga cemburu banget sama kamu. Maaf ya.."

"Aku sayang banget sama kamu Chan.. aku percaya sama kamu, aku cuma takut kemarin kalau kamu bisa lupain aku dan bosen sama aku gara - gara ada orang lain. Aku takut Chan.. maafin aku"

Putri sedikit meneteskan air matanya mengingat bagaimana sikapnya belakangan pada chanyeol selama beberapa hari belakangan ini dan membuat hubungan mereka.

"Maaf ya Chan.."

Ucap putri menunduk dan mulai menangis kecil. Hingga dia merasakan sebuah tangan besar menangkap puncak kepalanya dan mengusap lembut dan mencium kepala putri

"Kamu kenapa?"

"Enggak apa-apa"

"Nangis?"

"Gak bisa tidur, takut tidur sendirian dikasur"

Chanyeol mulai bangun dan mengucek matanya pelan

"Aku temenin?"

"Iya"

"Ya udah"

Chanyeol menuntun putri ke kasur, dia duduk di tepi ranjang sambil memegang tangan putri yang mulai berbaring.

"Udah, sekarang bobok ya.. "

"Chaaann..."

"Iya sayang"

Chanyeol terus mengusap tangan putri sambil memegang erat tangannya sambil sedikit bersenandung kecil sampai putri tertidur dengan pulas

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Separuh Jiwa (Imagine Pcy X You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang