Hai
Maaf kalo kurang kena feel nya
.
.
.
Chanyeol masih saja menangis tanpa henti walaupun tanpa suara. Dia berkali kali mengusap air matanya selama di perjalanan menuju ke apartemen putri malam itu. Banyak hal yang berputar di kepala Chanyeol, pantas saja Dimas tak mengijinkan dia untuk melakukan video call dengan putri dan selalu mengatakan putri membaik setiap kali Chanyeol menanyakan kondisi putri padanya, itu karena Dimas dan putri yang sudah sepakat untuk memberikan Chanyeol kejutan besar dengan adanya hal semacam ini sekarang.
"Chan..."
"Hmm"
Jawab Chanyeol dengan suara parau khas orang yang habis menangis.
"Udah donk, kok malah nangis terus sih? Jangan nangis lagi donk Chan, kamu gak suka ya aku pulang? Atau kamu gak suka kalau aku udah bisa jalan lagi? Kok malah nangis gitu sih"
"Bukan bee.. aku bener bener seneng banget bisa ketemu kamu lagi dan juga aku seneng banget bisa lihat kamu udah bisa jalan lagi kayak semula. Sumpah aku seneng banget bee.. beneran deh"
"Serius?"
"Iya.."
"Lah kok malah nangis sih?"
"Aku nangis bahagia kok bee.. aku terharu aja bee"
Putri mengulum senyuman mendapat jawaban semacam itu dari Chanyeol. Tangan Chanyeol pun meraih tangan putri dan menggenggam erat tangan putri sambil mengemudi membelah malam di Seoul.
"Dimas Hyung gak ikut pulang ya bee"
"Dia kebetulan di pindah tugas disana. Tadinya, aku juga mau sekalian pindah kesana"
"Jangan donk bee, masa kamu mau pindah ke Spanyol? Terus aku gimana nanti disini?"
"Sama sunbin kali"
Chanyeol mengeratkan genggaman nya dan menatap sekilas ke arah putri yang duduk di samping nya sekarang.
"Kamu ngomong apa sih bee"
"Gak apa apa, yuk turun.. udah sampek kan?"
Putri turun dari mobil Chanyeol dan langsung membawa tas kopernya tanpa menunggu Chanyeol. Sebenarnya, dia tak mau membahas ini semua. Kalau saja sunbin tak mengirim pesan yang mengatakan bahwa Chanyeol sudah mengundang dirinya untuk datang ke konser EXO malam itu. Awalnya, putri memang tak percaya. Terlebih mengingat apa yang di katakan Chanyeol waktu itu pada sunbin tapi.. saat dia melihat review konser dari berbagai fansite yang mengunggah kebersamaan mereka di backstage. Mau tak mau membuat putri meradang. Dia terbakar api cemburu.
Tapi, bukan putri namanya kalau dia tak bisa menahan segala perasaan nya untuk meminta penjelasan pada Chanyeol secara langsung. Putri tak mau jika harus ribut atau meminta klarifikasi lewat telepon karena kendala jarak yang membentang di antara mereka. Dia juga menunggu Chanyeol untuk bisa jujur padanya mengenai hal ini, menceritakan segalanya langsung pada putri.
Tapi, bahkan sampai saat ini. Dimana putri pulang dan mampu berdiri tegak di hadapan Chanyeol sekarang pun. Lelaki itu sama sekali tak memberikan penjelasan apapun dan malah seolah tak mengerti soal apa yang ingin putri katakan.
.
.
.
--skiipp--
Brukk
"Huwaahh akhirnyaaa.. sampai jugaaaa"
Chanyeol membawa beberapa tas putri yang diyakini berisi oleh oleh yang sengaja di beli oleh kekasihnya itu. Dia menaruh semua barang itu ke kamar putri beserta dengan tas koper besar yang sebelumnya di bawa putri sendiri masuk ke apartemen nya.
Chanyeol segera duduk di samping putri yang sedang memejamkan matanya di sofa ruang tengah apartemen miliknya. Dia menaruh kepalanya di pundak putri dan menggamit erat pinggang gadis itu.
"Aku ngerti kalau kamu udah siap buat marahin aku sekarang. Aku siap kok kalau kamu mau marahin aku sekarang bee"
Ucap Chanyeol lirih sambil membenamkan wajahnya di ceruk leher putri untuk menghirup aroma tubuh gadis yang begitu di rindukan nya itu.
"Apa sih Chan.. yang mau marah marah ke kamu siapa?"
Chanyeol membenarkan posisi duduknya dan menggenggam erat tangan putri
"Kamu boleh ngomong sekarang, apapun yang mau kamu bilang ke aku. Aku bakal dengerin tanpa menyela sedikitpun."
Chanyeol terlihat serius, membuat putri mendengus kesal dan memilih untuk berjalan masuk ke kamar nya dan membaringkan tubuhnya disana. Putri sangat lelah dan tak ingin ribut apalagi di hari pertama mereka bertemu, meskipun memang kalau boleh jujur dirinya sekarang sangat kesal dan cemburu, juga marah, capek.. semua rasa bercampur menjadi satu.. hingga tak terasa air matanya tumpah tak terbendung lagi. Dia menarik selimutnya dan menyembunyikan tangisnya di balik selimut dalam diam.
Srertt
Putri merasakan ada seseorang yang diyakini adalah Chanyeol sedang naik ke ranjang nya dan memeluk tubuhnya dari belakang sekarang. Lelaki itu, melingkarkan tangan nya yang besar di pinggang dan perut putri hingga rasanya begitu hangat. Apalagi, deru nafasnya yang hangat menerpa telinga putri.
"Aku punya penjelasan buat semua yang mau kamu bilang. Tapi, sebelum itu.. aku mau kamu bilang semua yang kamu rasain sekarang. Tumpahan semua rasa kesel kamu, capek kamu dan ngambek nya kamu ke aku sekarang.. sebelum aku jelasin semuanya.. mau kan?"
Putri bangun dan diikuti Chanyeol, Chanyeol cukup terkejut saat melihat air mata putri sekarang
"Bee.."
"Kenapa mesti sunbin sih Chan???!!kenapa harus dia Chan? Kenapa mesti perempuan itu lagi? Kamu gak bisa jaga ucapan kamu sendiri tahu gak? Kamu bilang kalau kamu gak mau hubungan apapun lagi ke dia, tapi apa? Kamu justru undang dia ke konser kamu.. kamu bahkan foto.sama dia di backstage. Ya Tuhan Chan.. aku percaya sama kamu. Aku bahkan gak pergi keluar sama sekali di Spanyol kecuali sama mas Dimas karena aku jaga perasaan kamu, aku mikir kalau kamu cemburu. Tapi ini apa? Kamu bahkan gak mau jujur dan cerita sama aku meskipun udah berbulan bulan berlalu. Kamu biarin aku tahu sendiri dari orang lain yang notabene fans kamu. Tanpa kamu mau ngomong apapun ke aku???!! Kenapa gak bilang aja sih kalau kamu emang udah capek sama aku Chan? Kalau kamu memang mau sama dia, ya udah.. jujur aja Chan"
Putri menangis dan terisak mengucapkan semuanya..
"Apa karena aku di spanyol? Jauh dari kamu, terus aku juga gak mungkin tahu tentang ini? Aku udah mau lupain ini semua.. tapi, ini.. kamu lihat ini.."
Putri memperlihatkan pesan yang dikirimkan sunbin padanya yang berisi foto dirinya dengan chanyeol dengan pesan
Dia milikku selamanya
"Kamu bayangin gak? Kamu habis peluk aku dan aku dikirimin begini? Dan kamu.. ah, udahlah aku capek"
Chanyeol menahan tangan putri dan memegang kedua pundak putri lalu ibu jarinya mengusap perlahan menyeka air mata putri yang turun di kedua pipinya.
"Udah selesai? Kalau kamu udah selesai.. sekarang, ijinin aku buat jelasin semuanya ke kamu ya.. dengerin aku baik baik.. aku bakal jelasin semuanya tanpa terlewat sedikitpun. Termasuk.. untuk pesan yang baru aja kamu terima.."
Putri masih diam
"Memang benar.. sunbin datang malam itu ke konser EXO dan juga datang ke backstage untuk menemui aku dan berfoto bersama..."
Putri langsung menarik tangannya dari genggaman tangan Chanyeol. Dia menangis sejadinya sekarang.
"Aku benci kamu!!"
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
lahh.. kok malah jadi begini yakk.. mumet ini author nya..
Wkwkwk...
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Jiwa (Imagine Pcy X You)
Фанфикputri seorang gadis muda yang mempersiapkan pernikahan nya dan mengalai tragedi yang mengubah seluruh hidupnya takdir tak berpihak pada gadis muda itu hingga dia bertemu dengan Chanyeol. seorang idol yang secara kejam berusaha masuk ke dalam hatin...