Happy Reading!! 😘😘😘
*****
Pukul 02:00 WIB
Aku merenggangkan tubuhku. Menggeliat ke kanan dan ke kiri.
Ku lihat jam waker di meja menunjukkan pukul 2 pagi.
Tidak biasa aku bangun jam segini.
Apa ini petunjuk tuhan?
Pasti ini.!Ku cek handphone sebelum menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu.
Masih dengan keadaan yang sama.
Banyak notif dari Aldo dan Vendra.Aku mengirimkan pesan ke Aldo .
"Aku sudah sampai. Maaf tidak menghubungimu tadi"Biar saja dia tak membalas.
Aku bangkit berjalan menuju kamar mandi dengan rasa kantuk yang menggebu-gebu.
Ku paksakan untuk Shalat Istiqhoroh.
Mencari jawaban atas hatiku.Memilih antara Aldo dan Vendra, Atau akan ada orang baru yang menjemput?
Aku tak tau. Untuk itu aku bersujud mencari petunjuk-Nya.5 menit di dalam kamar mandi akhirnya aku keluar dan segera melaksanakan Shalat.
*****
Tok tok tok..
"Aulia!!"
Tak ada suara sahutan.
"Aulia woii bangun udah jam 10 pagi. Gilak nih anak bangkong banget ya"
Aku mendengar suatu teriakkan memanggil namaku.
Bising banget.
Subuh-subuh juga udah bising tuh mulut si Khalid.Aku bangkit dengan malas.
Ku lihat tubuhku yang masih terlilit mukenah.
Aku gak sadar kalau aku bangun di atas sejadah.Wah.. Kesehatanku benar-benar menurun kayaknya.
Aku berjalan ke arah pintu dan membukanya.
"Apaan sih? Masih subuh juga." ucapku masih setengah sadar.
"Lu sehat?"
Ku tatap abangku--bingung.
"Sehat. Kenapa?"
"Udah lihat jam dinding kamar lu?"
"Hah?"
Aku semakin bingung. Dan langsung saja ku memutar kepala melihat jam dindingku.
Pukul 10 pagi.
Memangnya kenapa?"Masih subuh. Kenapa sih?"
Tunggu.. Subuh?Kepalaku kembali memutar dengan cepat.
"Njir.. Gue tidur lama banget. Tapi.. Apa masalahnya?"
"Lu nanya masalah? Et dah ini anak. Tumbenan lu belum bangun jam segini. Gue kira lu mati. Subuh juga gak ada suara. Terus kenapa pakai mukenah?"
"Oh.. Tadi malam gue shalat."
Dia hanya ber-Oh ria.
"Oh iya, Ada tamu tuh. Lelaki. Ganteng banget. Tapi masih gantengan gue sih."
"Dih.. Amit-amit nyet. Siapa tuh tamu?"
Kami berbicara di depan pintu. Dia sama sekali tak ku izinkan masuk. Ya, bodo amatlah.
"Ada deh. Penting lu mandi sana. Dandan yang cantik. Sumpah bauk jigong" Ujar Khalid dan langsung berlari ke lantai bawah.
"Lu lebih bauk! Lu juga belum mandi." Teriakku dan di selingi tawa.
Keadaan hatiku sudah sedikit membaik.
Mungkin karena tidak berurusan dengan Vendra.Aku mengerutkan dahi. Siapa tetamu yang datang mencariku?
"Entahlah" Ucapku dan menutup pintu segera mandi.
20 Menit akhirnya aku selesai. Lama? Masa sih.. 20 menit aja kok. Gak seperti kalian. Lama kalau mandi. :D
Aku memakai terusan coklat muda dan hitam. Dan di padukan dengan kerudung coklat tua.
Katanya suruh cantik? Yaudah sih pakai aja gamis.
Aku menuruni tangga secara berlahan. Takutnya kan kalau cepat-cepat ini gamis keinjek kan jadi berabe urusannya.
Terlihatku lelaki sedang menunduk di hadapan kedua orangtua ku.
Kayak kenal deh.
"Gini kan bagus. Cantik. " celoteh bunda ketika melihatku.
Aku menghampiri bunda dan ayah. Duduk di tengah-tengah mereka--di hadapan pria ini.
"Loh kamu kan...?" Ujarku menunjuknya.
Dia menaikan kepalanya melihat ke arahki dan tersenyum.
"Kamu cantik. Aku ingin menikah denganmu" Ucapnya yakin.
What the??!! Telingaku kayaknya udah rusak deh.
Dia.. Ngelamar??
-Continued
Komen dong.. Lanjut gak ini??
Gak ada yang kasih semangat. Aku jadi sedih dan bimbang juga, Mau di lanjut atau enggak. 😩😩
KAMU SEDANG MEMBACA
You See, I'm Feel (√)
ChickLit#21 in Chicklit (05.12.17) -COMPLETE- Sebagian cerita di privat acak. Silahkan follow, kalau sudah selesai boleh kok unfoll. Tapi lebih baik jangan. 😂 Bagaimana jika kamu bertemu seseorang yang sering kamu ganggu di dunia maya? Seseorang yang...